Jumat, 02 April 2021

Indonesia Tidak Mau Terseret Dalam Persaingan Negara Besar

⚓️ Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan Marsma TNI Penny Radjendra mengatakan kerja sama pertahanan Indonesia dengan Jepang dilakukan dengan prinsip bebas dan aktif Penawaran kapal frigat 30 FFM dengan alih teknologi [JMSDF]

Indonesia memastikan perjanjian kerja sama peralatan dan teknologi pertahanan dengan Jepang tidak mengikat Indonesia untuk masuk dalam pakta pertahanan ataupun terseret dalam persaingan negara-negara besar.

Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan Marsma TNI Penny Radjendra mengatakan kerja sama pertahanan dengan Jepang telah dilakukan sejak lama dalam rangka membangun kerja sama yang saling menguntungkan.

Dia menegaskan platform kerja sama pertahanan yang dilakukan kementeriannya bersifat bebas dan aktif.

"Kementerian Pertahanan tidak melakukan kerja sama yang saling mengikat satu sama lain untuk masuk dalam kelompok kekuatan," ujar Marsma TNI Penny Radjendra kepada Anadolu Agency melalui pesan singkat, pada Kamis.

Sebelumnya, pada Selasa, Indonesia dan Jepang menandatangani kerja sama pengalihan peralatan dan teknologi pertahanan di Tokyo, Jepang.

Kesepakatan ini dicapai seusai pertemuan 2+2 antara menteri pertahanan dan menteri luar negeri Indonesia, Jepang dan diakhiri dengan penandatanganan perjanjian.

Media-media Jepang ramai-ramai menyebutkan kesepakatan antara kedua negara merupakan salah satu upaya menekan kekuatan China di ASEAN, khususnya Laut China Selatan.

Apalagi Jepang merupakan salah satu negara kelompok Dialog Keamanan Segi Empat atau QUAD bersama Amerika Serikat, India, Australia sedang berupaya menjegal kekuatan China di Indo Pasifik.

 ⚓️ 
AA  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.