Kamis, 15 April 2021

Kehebatan Jet Tempur Kolaborasi Indonesia-Korsel

Akan dilengkapi dual munition discharge https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs47Q27SkBcqXJOCIB9_X71SkL4Uq7JSLUdg4weO_gtiJFSEG-6rwt0iGAWmd91xWFpPeI98SLf3k5a4tnS62RQ4qU7bGwKJMC6XFzySdxgdzoggljZYJaV5srqsHH6_0fYp8aFJ9U9zo/w320-h213/KAI_KF-X.jpgIlustrasi KFX/IFX [MBDA]

Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) Chung Eui-yong dan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto sepakat untuk melanjutkan kerja sama dalam proyek jet tempur KF-X/IF-X. Seperti apa kebolehan pesawat fighter ini?

Seperti diberitakan, prototipe jet tempur kolaborasi Korea Selatan dengan Indonesia diluncurkan oleh Korea Selatan. Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menghadiri Roll-Out Ceremony dari prototipe jet tempur generasi selanjutnya KF-X /IF-X di Negeri Ginseng itu.

KF-X atau nama lainnya saat nanti dioperasikan adalah KF-21 Boramae, ditujukan untuk menggantikan jet tempur Korsel yang makin berumur, yakni jet F-4D/E Phantom II dan F-5E/F Tiger II.

Seperti dikutip detikINET dari Airforce Technology, Selasa (13/4/2021) KF-X disebut sebagai jet tempur generasi 4,5. Bahasa desainnya terinspirasi oleh F22-Raptor andalan Amerika Serikat yang merupakan jet tempur generasi kelima.

Dikategorikan generasi 4,5, maka kemampuannya disebut kurang lebih setara dengan jet F-16 generasi terbaru, tapi kurang 'siluman' jika dibandingkan dengan F-35 Lightning II dari AS, yang banyak dianggap sebagai jet tempur tercanggih saat ini.

Proyek KF-X/IF-X pertama kali diumumkan pada tahun 2001 oleh presiden Korsel ketika itu, Kim Dae Jung. Pada awalnya, proyek ini pernah disebut terlalu ambisius, bahkan oleh lembaga Korsel sendiri, Korea Institute for Defense Analyses. Penundaan pun beberapa kali terjadi. Namun pada akhirnya, proyek ini jalan terus.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFh7Z_NWNi6Q8P1zYh0c2sHvqtTegWbL44pH2a3qQ7ab0rDma4n7kNZQLxbE2aV1T8Io03SVl8S6ZqAlf6okb6b9qrgJrgkGmiG_qRANa0-ixuRiG25YYZFNJOdvDvp8RLHXP6tfYgHXs/s614/BRU-57_2.pngPesawat ini memiliki panjangnya 15,6 meter, panjang sayap 10,72 meter dan berat maksimum untuk take off 53.200 lb atau di kisaran 23 ribu kilogram. Adapun kecepatan maksimumnya tembus hingga 1,9 Mach, dan dapat menampung satu atau konfigurasi dua pilot. Kokpitnya sendiri dilengkapi dengan kanopi anti tabrakan burung.

Mesinnya dua buah buatan General Electric bernama F414-GE-400 yang dilengkapi dengan digital electronic control system (FADEC). Tiap mesinnya itu punya daya angkat maksimum 10 ton.

Adapun kelengkapan radar untuk melacak lawan di segala penjuru meliputi Elta Systems active electronic scan (AESA), tracking and tracking system (IRST), electro-optical targeting system (EOTS), serta radio frequency jammer (RF).

Bagaimana dengan senjatanya? Jet tempur KF-X/IF-X akan dilengkapi rudal udara ke udara MBDA Meteor dan Diehl (Infra Red Imaging System Tail/Thrust Vector-Controlled) IRIS-T. RIS-T adalah program yang dipimpin Jerman untuk mengembangkan rudal udara-ke-udara inframerah jarak pendek untuk menggantikan Sidewinder AIM-9 yang digunakan di beberapa negara anggota NATO.

Adanya sistem BRU-57 Dual Intelligent Munition Discharge System membuatnya bisa membawa bom kelas 2.000 lbs atau sekitar 907 kilogram, setara dengan F-16.

Korsel disebut memiliki 63% teknologi yang dibutuhkan untuk menciptakan jet KF-X/IF-X, sisanya bermitra dengan negara lain.

 ♖ detik 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.