Kamis, 13 Mei 2021

[Dunia] Mengenal Iron Dome

➶ Senjata Israel untuk Melawan Roket HamasSistem pertahanan anti-rudal buatan Israel, Iron Dome atau Kubah Besi.(AFP / JACK GUEZ) ★

Ketegangan Israel dan Palestina memasuki babak baru pekan ini setelah Hamas menembakkan roket dari Jalur Gaza.

Tembakan itu merupakan respons setelah jemaah Palestina di Masjid Al-Aqsa tiba-tiba diserbu polisi pada akhir pekan lalu.

Ratusan roket ditembakkan oleh Hamas, yang menyasar kota penting Tel Aviv dan dilaporkan menewaskan lima orang.

Israel merespons dengan mengaktifkan Iron Dome, sistem pertahanan udara untuk menghalau serangan dari Gaza.

Dilansir The Sun Rabu (12/5/2021), sistem yang berarti Kubah Besi itu mempunyai tingkat keberhasilan hingga 90 persen.

 Apa itu Iron Dome? 

Kubah Besi adalah sistem pertahanan segala cuaca dan mobil yang didesain untuk mencegat dan menghancurkan rudal jarak pendek.

Senjata tersebut diklaim mampu merontokkan artileri 155 milimeter yang ditembakkan dari jarak 4 sampai 70 kilometer.

Kubah Besi mencegat roket yang hendak menyasar area padat penduduk, dan termasuk jenis pertama di dunia.

Dikembangkan oleh Rafael Advanced Defence Systems, alutsista itu bisa beroperasi dalam cuaca berkabut, badai pasir, hingga hujan.

Tel Aviv berharap mereka bisa meningkatkan jangkauannya hingga 250 kilometer, dan mampu mencegat target dari dua sisi.

Sistem Dome itu siap dipergunakan pada Maret 2011. Di April 2011, mereka mengeklaim berhasil menjatuhkan BM-21 Grad.

Pada Maret 2012, Jerusalem Post memberitakan Iron Dome menghancurkan 90 persen senjata yang diluncurkan ke area permukiman.

Kubah Besi dimasukkan ke dalam sistem pertahanan rudal berjenjang yang tengah dikembangkan Israel di masa depan.

Setiap pengaktifan senjata itu, Tel Aviv harus membayar setidaknya 50.000 dollar AS, atau Rp 711 juta.

Sistem pertahanan tersebut berbentuk seperti korek api raksasa, yang selalu diarahkan ke Jalur Gaza.

Sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel.(AFP)

 Bagaimana sistem itu mencegah serangan misil? 

Jika serangan terjadi, Iron Dome akan memantau pergerakannya menggunakan radar dan memprediksi titik jatuhnya.

Pusat kendali akan menghitung titik intersep, dan memerintahkan peluncuran sebelum misilnya mencapai area penduduk.

Setiap peluncur dilengkapi 20 rudal Tamir dengan hulu ledak jarak dekat, dan ditempatkan di seluruh negeri.

Sistem komputernya dilaporkan selalu mengalami pembaruan untuk meningkatkan akurasi dari pertahanan terkuat Israel tersebut.

 Seberapa hebat sistem itu mencegat serangan musuh? 

Dalam tulisannya di Defence News, Purnwirawan Letnan Jenderal AS Henry A Obering berkata, Kubah Besi bisa mecegat 2.000 rudal dan roket musuh.

"Iron Dome merupakan pilihan paling terbukti dan paling bagus menghadapi tembakan jarak sangat pendek," ulasnya.

Sistem pertahanan tersebut pernah ditempatkan di Operation Pillar of Defence di November 2012, dan Operation Protective Edge pada 2014.

Hasilnya, Kubah Besi mempunyai tingkat akurasi masing-masing 84 dan 91 persen di dua kampanye militer tersebut.

Artikel di Harvard National Security Journal menyatakan, sistem itu jelas mengurangi ancaman baik bagi warga Israel maupun Palestina.

Meski begitu, artileri tersebut memaparkan sistem intelijen pertahanan (IDSs) bisa memicu Hamas untuk meningkatkan serangannya.

 Apa itu Rudal Tamir? 

Tamir berasal dari sebuah akronim Ibrani berbunyi Til Meyaret, yang berarti pencegat peluru kendali.

Setiap misil dilengkapi sensor dan sirip untuk memastikan mereka bertabrakan dengan senjata musuh.

Setiap rudal mempunyai jangkauan hingga 69 kilometer, mempunyai tinggi sekitar tiga meter, dan menghabiskan Rp 711 juta per unit.

  Kompas  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.