Kamis, 13 Mei 2021

[Dunia] Tentara Israel Tewas Dalam Serangan Rudal di Utara Gaza

➶ Brigade Qassam mengumumkan serangan yang menargetkan kendaraan militer Israel di dekat perbatasan GazaTentara Israel menyerbu ke dalam komplek masjid al-Aqsha (Foto file - Anadolu Agency) ★

Seorang tentara Israel tewas dan dua lainnya terluka dalam serangan rudal terhadap sebuah kendaraan militer di dekat perbatasan Jalur Gaza, kata sayap pertahanan Hamas pada Rabu.

Sayap bersenjata kelompok Palestina itu, Brigade Qassam, mengatakan mereka menembakkan peluru kendali anti-tank ke sebuah jip militer Israel di sebelah utara Jalur Gaza.

Media Israel juga telah mengkonfirmasi serangan itu, di mana satu orang tewas dan dua lainnya terluka parah.

Otoritas Israel mengatakan bahwa lima orang Israel tewas dan 200 lainnya terluka akibat tembakan roket yang diluncurkan oleh kelompok Palestina di Gaza.

Setidaknya 53 warga Palestina telah tewas dan 320 lainnya terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza di tengah ketegangan di seluruh wilayah Palestina setelah polisi Israel menyerbu kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem Timur.

 Sayap bersenjata Hamas serang kota selatan Israel 
Roket-roket dari Gaza menyerang Israel hingga Tel Aviv, tak semua terkena rudal pertahanan Iron Dome (Foto: Reuters)

Kelompok perlawanan Palestina Hamas melepaskan tembakan roket ke selatan Israel pada Rabu sebagai tanggapan atas serangan lanjutan oleh Israel di Jalur Gaza.

Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer kelompok Hamas di Gaza, mengatakan bahwa mereka menargetkan kota Ashkelon sebagai tanggapan atas serangan bombardir pesawat-pesawat tempur Israel terhadap Menara Al-Shorouk yang memiliki 14 lantai di Kota Gaza.

Korban tewas akibat serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza meningkat menjadi 56 orang, termasuk 14 anak-anak, kata Kementerian Kesehatan Palestina pada Rabu.

Kementerian Palestina itu mengatakan bahwa lima wanita juga termasuk di antara korban tewas tersebut, sementara 335 lainnya menderita luka-luka.

Ketegangan meningkat sejak pekan lalu setelah pengadilan Israel memerintahkan penggusuran keluarga Palestina di daerah Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.

Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel tahun 1967 dan mencaplok seluruh kota itu pada 1980, suatu tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

 Ekstremis Yahudi serang orang Arab di kota-kota Israel 
"Perang Saudara" Pecah di Lod, Israel Umumkan Keadaan Darurat (twitter)

Ratusan ekstremis Israel pada Rabu melancarkan serangan terhadap warga Israel-Arab di beberapa kota di seluruh kota Israel, menurut laporan media lokal.

Di Bat Yam, dekat Tel Aviv, puluhan orang Israel menyerang orang-orang Arab, menyebabkan satu orang terluka parah, lapor saluran berita milik negara Israel KAN.

Bentrokan terjadi antara pasukan pendudukan Israel dan warga Palestina di pusat kota Lod, menurut saksi mata.

Ratusan ekstremis menyerang rumah milik orang Arab-Israel di kota Lod.

Israel memberlakukan jam malam di kota mayoritas Arab Lod pada Rabu setelah bentrokan meletus antara pasukan keamanan dan Arab-Israel Palestina terkait ketegangan di Yerusalem dan Gaza.

Kota itu menyaksikan bentrokan sengit sejak Selasa antara demonstran dan polisi selama prosesi pemakaman seorang warga Arab-Israel yang dibunuh oleh seorang pemukim Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemudian mengumumkan keadaan darurat di kota itu.

Acre, Tiberias dan Jaffa juga telah menyaksikan bentrokan sengit antara polisi dan warga Palestina, menurut KAN.

Beberapa warga Israel terluka parah dalam bentrokan di Acre, menurut saluran itu.

 Korban tewas Palestina bertambah 

Korban tewas akibat serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza bertambah menjadi 65 orang, termasuk 16 anak-anak, kata Kementerian Kesehatan Palestina Rabu malam.

Selain itu lima wanita termasuk di antara korban tewas, sementara 365 orang lainnya terluka.

Orang Arab-Israel adalah orang Palestina yang berhasil tinggal di rumah mereka selama Nakba - pengusiran paksa - pada 1948 dan kemudian menjadi warga negara Israel. Mereka membentuk sekitar 20 persen dari populasi Israel.

Mereka tinggal di beberapa kota Arab di tengah Israel yang dikenal sebagai "Segitiga Kecil" bersama dengan wilayah Galilea (utara) dan Negev (selatan).

Banyak kelompok hak asasi manusia mengecam kebijakan Israel terhadap orang Arab sebagai bentuk apartheid modern, di mana orang Arab-Israel menderita diskriminasi rasial dalam pendidikan, pekerjaan, dan perawatan kesehatan.

Ketegangan meningkat sejak pengadilan Israel pekan lalu memerintahkan penggusuran keluarga Palestina dari daerah Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.

Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel tahun 1967 dan mencaplok seluruh kota pada 1980, suatu tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

  AA  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.