Selasa, 18 Mei 2021

Lokasi Anjungan, Haluan dan Buritan KRI Nanggala 402 Berhasil Ditemukan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwXFod2DoyPppx_Sxe5Ti6ui66VfLbdJ5Da9qjO6GfZcZm-APtpv8Y_fwxG1tSdKf-eH3NnmyKhfMux6Kb2OnsA1-C6WyPAcgQ-nYzflTgyUDs5PV3uaKsn04Rcu8uavg8ch4cPN_s9U6B/w320-h180/Eternal_patrol_%2540submarines.id_131197124838711844_n.jpgOn Eternal Patrol - KRI Nanggala 402 [@submarine.id]

Pangkoarmada II TNI AL, Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto menyampaikan hasil terkini terkait evakuasi Kapal Selam KRI Nanggala-402. Menurut dia, pihak TNI AL dan Angkatan Bersenjata Singapura telah berhasil menemukan beberapa lokasi dari kapal tersebut.

Adapun yang ditemukan yakni anjungan (bow section), haluan (sail section), serta buritan (stern section).

"Data dari KRI Rigel diteruskan oleh Mv Swift Rescue dari Singapura untuk memastikan dimana posisi yang sebenarnya. Selanjutnya, setelah dilaksanakan identifikasi lebih lanjut maka, bagian-bagian dari KRI nanggala telah ditemukan, dimana posisi bow section, atau haluan, dimana posisi dari sail section atau anjungan, dan dimana posisi dari stern section atau buritan," ujar Iwan dalam keterangan persnya, Selasa (18/5/2021).

Bagian anjungan, kata Iwan juga telah berupaya diangkat oleh salah satu kapal milik Tiongkok, Scientific Salvage Tan Suo 2 Akan tetapi, dikarenakan bobot yang teramat berat, upaya masih belum bisa membuahkan hasil.

"Sudah beberapa kali mencoba melakukan pengangkatan anjungan. Mereka memperkirakan beratnya itu 18 ton, bayangkan 18 ton," ungkapnya.

Lebih jauh dijelaskan Iwan, Kapal Tan Suo juga telah berhasil mengangkat bagian sekoci darurat milik KRI Nanggala-402. Sayangnya, bagian besar lainnya belum bisa diangkat ke permukaan.

Sebagaiman diketahui, KRI Nanggala 402 tenggelam di perairan Bali utara pada 21 April 2021. Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyatakan kapal selam tersebut tenggelam di kedalaman 838 Meter, dan 53 awaknya gugur.

 Jenazah Awak KRI Nanggala 402 Belum Berhasil Ditemukan 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6CO9QGCYesEbYUKalbCSl1tSWjNzeGGFhBGwmQ-7iHfQ8SFR0bIX5RJs0po_NQuX0jVQCmucNwai9x0_fKygcpFtYng4GvvZvXbAbiFhyphenhyphenx6Pi7vzRKnXjVgiw-ynIWLH1BLyPuaVYcNeK/w400-h225/Helikopter+EC+725+Caracal+TNI+AU+terbang+di+atas+KRI+Rigel-933+saat+pencarian+korban+dan+puing+pesawat+Sriwijaya+Air+SJ+182+di+perairan+Kepulauan+Seribu+%2528antara%2529.jpgIlustrasi KRI Rigel [TNI AL]

Pangkoarmada II TNI AL Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto menuturkan, sampai dengan saat ini, jenazah para awak Kapal Selam KRI Nanggala 402 belum berhasil ditemukan. Di samping itu, posisi badan tekan pun sama demikian.

"Mungkin posisinya, ada di kawah tersebut yang berdiameter 38 meter, dengan kedalaman kurang lebih 10 sampai 15 meter. Itupun masih belum bisa masuk ke dalamnya karena memang situasinya sulit untuk bisa ke sana," ungkap Iwan saat konferensi pers, Selasa (18/5/2021).

Lebih jauh dikatakan Iwan, di bagian bawah tersebut bukanlah batu, melainkan lumpur sehingga ada kemungkin badan tekan tertimbun lumpur. Menurut dia, untuk menemukan para awak, pihaknya juga sudah dikerahkan pemancar sonar, namun hasilnya masih nihil.

"Kita pun belum mengetahui sampai sekarang. Ini adalah lumpur, ada tonjolan, bisa mungkin mereka tertimbun lumpur. Tapi menggunakan sonar beam pun belum bisa men-hdetect, apakah personelnya di sana, dengan tidak ada temuan personel pengawak," ucapnya.

Dia menuturkan, batas tenggat waktu dari proses evakuasi KRI Nanggala 402 adalah 26 Mei 2021. Hal itu pun sesuai dengan rapat yang dilakukukan jajaran Koarmada II dengan Angkatan Laut Tiongkok pada Senin (17/5/2021) malam.

"Mungkin (evakuasi) akan sampai dengan akhir bulan Mei ini, tanggal 26 Mei ini. Tapi dengan konsideran yang ada akhir Mei ini. Setelah itu kita akan berkomunikasi secara intensif bagaimana jalan keluarnya," katanya.

Sebagaimana diketahui, Kapal Selam KRI Nanggala 402 dilaporkan hilang kontak saat sedang melakukan operasi penggenangan peluncur torpedo di perairan utara Bali Rabu pagi sekitar pukul 04.25 WITA. Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyatakan kapal selam tersebut tenggelam di kedalaman 838 Meter, dan 53 awaknya gugur. (maf)

  ★ sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.