Rabu, 12 Mei 2021

[Teror] Polisi Konfirmasi Anggota MIT Qatar Pelaku Pembantaian Warga Toraja

Di Poso Sulawesi Tengah Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto menyampaikan, salah satu ciri pelaku mirip anggota Mujahidin Indonesia Timur atau MIT Poso, Qatar.

O
toritas keamanan Sulawesi Tengah sudah mendapatkan ciri-ciri pelaku.

Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto menyampaikan, salah satu ciri pelaku mirip anggota Mujahidin Indonesia Timur atau MIT Poso, Qatar.

"Benar, kejadiannya pukul 07.30 WITA, saksi bersama dua rekannya sedang beraktivitas di kebunnya. Selanjutnya didatangi 5 orang tak dikenal, yang menurut saksi salah satunya mirip Qatar, anggota MIT," kata Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto, Selasa (11/5/2021).

Qatar adalah salah satu anggota Mujahidin Indonesia Timur atau MIT Poso.

Dalam daftar pencarian orang, Qatar alias Farel alias Anas berasal dari Bima Nusa Tenggara Barat.

Polda Sulawesi Tengah melakukan rilis akhir tahun 2019 yang dipimpin langsung Kapolda Sulteng Irjen Polisi Syafril Nursal di Rupatama Polda Sulteng, Selasa (31/12), di hadapan beberapa media di Sulteng.

Kapolda Sulteng mengatakan penanganan tindak pidana terorisme di Poso, Sulawesi Tengah, dengan menggelar Operasi Tinombala selama 2019 masih menyisakan sepuluh orang daftar pencarian orang (DPO) Kelompok Mujahidin Indonesia Timur.

Mereka itu adalah Ali ahmad alias Ali Kalora selaku pimpinan kelompok, Qatar alias Farel alias Anas, Askar alias Jaid alias Pak Guru, Abu Alim alias Ambo, dan Nae alias Galuh alias Mukhlas

Selanjutnya Moh. Faisal alias Namnung, Rajif Gandi Sabban alias Rajes, Alvin alias Adam alias Mus’ab, Jaka Ramadhan alias Ikrima, serta Khoirul alias Irul.

Qatar alias Farel alias Anas adalah anak buah langsung dari pimpinan MIT Poso sekarang, Ali ahmad alias Ali Kalora.

Sebelumnya, sekelompok Orang Tidak Dikenal (OTK) melakukan pembunuhan di Desa Kalemago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Selasa (11/5/2021) pagi.

Aksi OTK tersebut menewaskan empat warga asal Toraja.

Masing-masing Papa Dewi, Nenek Dewi, Lukas Lese dan Papa.

Informasi yang dihimpun, Nenek Dewi ditemukan dengan kondisi kepala terpenggal atau pisah dari tubuhnya.

Sedangkan jenazah Lukas dan Papa masih dalam proses evakuasi oleh Satgas Madago Raya.

"Iya benar 4 orang tewas dibantai, semuanya warga asal Toraja, kejadiannya tadi pagi," jelas Mama Kevin, Warga Lore Timur yang dikonfirmasi Selasa (11/5/2021) malam.

Kronologi kejadian yaitu, Papa Kila bersama Papa Dewi dan Nenek Dewi beristirahat di kebun miliknya yang berada di desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur.

Tiba-tiba mereka didatangi oleh sekelompok OTK berjumlah lima orang.

Melihat gelagat mencurigakan, Papa Kila langsung menjauh dan melarikan diri dari lokasi kejadian.

Selanjutnya Papa Kila melaporkan kejadian tersebut ke Polsek setempat dan Satgas Madago Raya.

Saat petugas tiba, Papa Dewi dan Nene Dewi sudah tewas mengenaskan.

Sementara itu satu unit sepeda motor yang dibakar oleh kelima OTK tersebut.(*)

 
Tribunnews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.