Minggu, 13 Juni 2021

]Video] Strategi Pertahanan Indonesia Defensif

Tak Menyerang Negara Mana Pun Ilustrasi dentuman SIGMA ⚓️

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menegaskan strategi pertahanan Indonesia menganut sistem defensif. Artinya Indonesia tak akan mengancam negara mana pun.

Hal itulah yang menurut Prabowo membuat Indonesia disegani oleh negara lain. Pernyataan Prabowo ini disampaikan dalam tayangan video podcast Deddy Corbuzier yang diunggah, Minggu (13/6/2021).

Mulanya, Prabowo ditanya oleh Deddy Corbuzier terkait dengan perbandingan rencana anggaran Alpalhankam Indonesia yang selama 25 tahun hanya berjumlah Rp 1.760 triliun. Deddy pun membandingkannya dengan negara Amerika Serikat yang nominalnya berkali-kali lipat ketimbang Indonesia. Disebut Deddy, jumlah yang dianggarkan Amerika Serikat mencapai USD 600 miliar.

"Kita kan tidak ada niat untuk invasi apapun. Itu yang saya tegaskan di mana-mana, itu yang disukai tetangga kita. Indonesia tradisi kita, dan doktrin kita, wawasan pertahanan kita adalah defensif," kata Prabowo.

Dia menjelaskan, Indonesia akan melakukan perlawanan jika dirasa ada negara atau pihak lain yang mengancam kedaulatan negara atau berupaya menjajah kembali Indonesia. Sekali lagi, Prabowo menegaskan Indonesia enggan menginvansi atau menjajah negara mana pun.

"Kita akan membela diri kalau kita diserang, kita akan mempertahankan kemerdekaan kalau kita mau dijajah kembali. Tapi kita tak mau menjajah dan menyerang," ujarnya.

Ketua Umum Partai Gerindra itu menjelaskan Indonesia memiliki senjata yang amat ampuh untuk berperang. Senjata tersebut bukanlah alutsista canggih dan beragam alat tempur lainnya, melainkan semangat perlawanan rakyat.

"Kita punya suatu senjata yang ampuh, senjata itu adalah perlawanan rakyat, senjata kita adalah perang rakyat semesta. Jadi sebetulnya pertahanan indonesia adalah pertahanan seluruh rakyat Indonesia," katanya.

Perlawanan rakyat ini, ujar Prabowo, sudah terbukti ketika Indonesia melawan para penjajah. Di mana, saat berupaya bebas dari kolonialisme, hanya berbekal bambu runcing, panah, bahkan batu. "Itu yang bikin kapok bangsa lain. Jadi di situ yang mereka hitung kita. Ya bambu runcing, panah, katapult, sumpit, batu-batu deh. Itu sebetulnya ya," ujarnya. (abd)

  Berikut video Deddy Colbuzer podacst bersama Prabowo : 


  ⚓️ sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.