Sabtu, 04 September 2021

UCAV TNI AU Bertambah

Telah mendapatkan sertifikat kelaikan dari Kemhan UCAV CH4 TNI AU [Jeff Prananda]

Drone UCAV (Unmanned Combat Aerial Vehicle) CH-4B berhasil digunakan dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2019 yang berlangsung di Pusat Latihan Tempur Marinir Asembagus, Situbondo Jawa Timur pada 9-12 September tahun 2019.

Dalam latgab tersebut, CH-4B buatan China mampu meluncurkan rudal dari ketinggian 15 ribu kaki (4.572 m) dan berhasil menghancurkan target dengan presisi.

Drone CH-4B diterbangkan/dikendalikan awak darat dari Surabaya (Sidoarjo – Red) menuju area latihan di Situbondo.

Drone kombatan pertama yang dioperasikan oleh TNI, yaitu CH (Chang Hong)-4 Rainbow telah mendapatkan Sertifikat Kelaikudaraan Militer dari Pusat Kelaikan Kementerian Pertahanan (Kemhan).

Sertifikasi tersebut ditandatangani dan diserahkan setelah selesainya serangkaian kegiatan, antara lain verifikasi dokumen, pemeriksaan kesesuaian, serta uji statik dan dinamis yang dilakukan oleh tim kelayakan Otoritas Kelaikan Udara Militer Indonesia (IMAA).

  Dua Skadron 
CH-4B versi Elint TNI AU [Military_buzz]

CH-4B merupakan salah satu alutsista yang diakuisisi dalam Rencana Strategis (Renstra) TNI Tahap II tahun 2019.

Sebanyak enam unit tambahan untuk mengisi dua skuadron intai baru TNI AU, Salah satunya skadron udara 51 Supadio, Pontianak.

Drone UCAV pesanan TNI AU ini memiliki jangkauan operasional sejauh 1.500 hingga 2.000 km saat menggunakan sistem BLOS (beyond line of sight) berpemandu satelit, dengan durasi terbang 12-14 jam.

Mengutip airspace review, secara kasat mata tampilan luar dan dimensi CH-4B sangat identik dengan drone serang populer buatan General Atomics MQ-1 Predator. Bedanya, drone ini mengadopsi sirip ventral berbentuk V seperti ekor MQ-9 Reaper.

CASC membuat dua varian CH-4. Pertama, seri CH-4A sebagai pesawat intai dengan jangkauan antara 3.500 – 5.000 km dan berdaya tahan hingga 30 jam. Kedua, CH-4B varian intai bersenjata yang dapat melakukan serangan darat.

Sebagai tenaga penggerak, CH-4A dan CH4-B menggunakan mesin TD0 berdaya 150 kwh yang dikembangkan oleh Combustion Engine Research Institute of Tianjin University.

Kecepatnya jelajah CH-4A dan CH-4B berada pada kisaran 150-180 km/jam dan ketinggian terbang maksimum hingga 8.000 meter.

Muatan sensornya mencakup kubah elektro-optik yang menggabungkan perangkat forward-looking infrared (FLIR), laser rangefinder, dan laser designator yang memiliki jangkauan maksimum 15 km.

 
Garuda Militer 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.