Sabtu, 30 Oktober 2021

Indonesia dan China Suarakan Keprihatinan soal Kapal Selam Nuklir AUKUS

 ♖ ⚓Kapal selam tempur bertenaga nuklir kelas Virginia milik Angkatan Laut Amerika Serikat. Indonesia dan China prihatin soal kesepakatan akuisisi kapal selam nuklir aliansi AUKUS. Foto/Military.com ⚓️

Indonesia dan China menyuarakan keprihatinan baru dan serius atas kesepakatan kapal selam nuklir aliansi Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Australia atau AUKUS. Keprihatinan itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan rekannya Wang Yi di sela-sela pertemuan Kelompok 20 (G-20) di Roma, Sabtu (30/10/2021).

Kedua Menlu menegaskan kembali keprihatinan mereka atas risiko proliferasi nuklir yang disebabkan oleh perjanjian kerjasama akuisisi kapal selam bertenaga nuklir tiga negara AUKUS.

Dalam pertemuan tersebut, Wang juga memuji hubungan China-Indonesia. Dia mengatakan bahwa hubungan bilateral berkembang dengan lancar di bawah bimbingan strategis kedua kepala negara, Xi Jinping dan Joko Widodo.

"Hubungan tersebut ditandai dengan saling percaya yang semakin dalam, peningkatan kerja sama ekonomi dan perdagangan di tengah tantangan serta peningkatan kerja sama investasi di berbagai bidang. Upaya kedua belah pihak dalam bersama-sama memerangi pandemi COVID-19 telah terbukti membuahkan hasil," kata Wang, seperti dikutip Xinhua.

Menurut Wang, China bersedia melanjutkan komunikasi strategis, mempromosikan kerja sama yang saling menguntungkan dan bekerja sama dengan Indonesia untuk menang melawan pandemi COVID-19.

Retno mengaku senang dengan kerja sama yang bermanfaat dan pragmatis dengan China. Indonesia, kata Retno, mengapresiasi kerja sama China dalam bidang vaksin COVID-19 yang mendukung upaya antipandemi Indonesia.

Retno mengatakan Indonesia bersedia bekerja sama dengan China dan mendorong kerja sama di berbagai bidang sehingga dapat menguntungkan kedua belah pihak.

Kedua belah pihak juga bertukar pandangan tentang kerja sama G-20.

Wang mengatakan bahwa China mendukung Indonesia menjadi tuan rumah KTT G-20 tahun depan dan bersedia bekerja sama dengan Indonesia dan pihak lain untuk membantu KTT agar lebih memperhatikan tuntutan yang sah dari pasar negara berkembang dan negara berkembang.

Retno menambahkan bahwa Indonesia bersedia bekerja sama dengan China untuk mempromosikan G-20 untuk lebih menjaga kepentingan bersama pasar negara berkembang dan negara berkembang. Tujuannya adalah untuk lebih memperhatikan masalah yang sah dari negara-negara kecil dan menengah, dan untuk mengatasi tantangan global dengan cara yang lebih efektif.

Lebih lanjut, kedua belah pihak membahas kerja sama antara China dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Keduanya sepakat untuk mempercepat persiapan KTT menandai peringatan 30 tahun pembentukan Hubungan Dialog China-ASEAN bulan depan.

Menggambarkan hubungan China-ASEAN sebagai hubungan yang paling dinamis dan efektif dengan prospek yang menjanjikan, Wang meminta kedua belah pihak untuk mengimplementasikan hasil pertemuan para pemimpin China-ASEAN yang baru saja berakhir dan menjadikan peringatan 30 tahun hubungan dialog sebagai kesempatan untuk merangkum pengalaman sukses sambil melihat ke masa depan dalam upaya untuk mempromosikan kemitraan strategis komprehensif China-ASEAN. (min)

  ⚓️
Sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.