Jumat, 19 November 2021

Menhan Pesan 2 Pesawat Tanker-Angkut A400M untuk TNI AU

 Dengan Letter of Intent untuk pembelian empat A400M tambahanAirbuss A400M [Airbus] ✈️

Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah memesan dua pesawat Airbus A400M dalam konfigurasi multiperan tanker dan angkut. Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto turut mempertimbangkan untuk menambah lagi jumlah pesawat yang telah dipesannya.

Prabowo memaparkan pesawat yang dipesan ini akan berfungsi untuk membantu TNI AU dalam operasi misi penerjunan payung dan transportasi kargo besar.

"Pesawat A400M merupakan pesawat multiperan yang akan meningkatkan kemampuan taktis udara TNI AU. Pesawat ini akan memiliki peran penting dalam berbagai misi seperti terjun payung dan transportasi kargo besar. Kami juga sedang menimbang pembelian A400M tambahan dalam waktu dekat," ujar Prabowo dalam keterangannya, Kamis (18/11/2021).

Dia menjelaskan niatan untuk menambah jumlah pesanan lantaran adanya perkembangan A400M di masa depan. Di mana, kemampuan pemadam kebakaran tengah dijajaki Kemhan bersama Airbus.

"Di samping kemampuan tanker dan taktisnya, pesawat A400M akan menjadi aset nasional yang berperan penting dalam misi kemanusiaan dan tanggap bencana,” katanya.

Di kesempatan yang sama, Chief Executive Officer Airbus Defence and Space Michael Schoellhorn menuturkan kontrak yang akan berjalan efektif di tahun 2022 ini akan meningkatkan jumlah total operator pesawat A400M menjadi sepuluh negara. Menurut dia, kesepakatan itu termasuk paket dukungan lengkap untuk perawatan dan pelatihan.

Michael mengatakan Kemhan dan pihaknya juga telah menandatangi Letter of Intent untuk pembelian empat A400M tambahan. "A400M menawarkan kemampuan yang luar biasa kepada Indonesia, menghadirkan pesawat yang sempurna bagi TNI AU untuk mengirimkan kargo besar dan berat ke daerah terpencil dan melipatgandakan jangkauan kekuatan udara Indonesia berkat kemampuan pengisian bahan bakar di udara yang dapat diandalkan,” jelas Michael.

Lebih jauh diterangkan Michael, kemampuan beroperasi dari landasan pacu yang pendek dan kasar dari A400M akan meningkatkan kemampuan angkut TNI AU agar dapat dengan cepat menanggapi krisis. Hal itu pun telah didemonstrasikan saat bencana gempa bumi dan tsunami di tahun 2018.

"A400M merupakan pesawat angkut besar pertama yang dapat mengirimkan kargo berat seperti truk bahan bakar dan ekskavator serta makanan, pakaian, dan perlengkapan medis langsung ke Palu, Sulawesi Tengah yang pada waktu itu landasan pacunya pendek dan rusak," ucapnya.

Dengan kemampuannya untuk terbang tinggi atau rendah pada kecepatan yang luar biasa, pesawat A400M adalah pesawat ideal untuk pengisian bahan bakar pesawat tempur dan pesawat besar. Adapun caranya dengan menggunakan dua pod pengisian bahan bakar di bawah sayapnya.

Kemampuan pengisian bahan bakar di udara yang tertanam di pesawat ini memungkinkan rekonfigurasi cepat A400M sebagai pesawat tanker, membuatnya mudah beradaptasi dengan skenario dan misi operasional yang dinamis. Kemampuan adaptasi ini hanya ada di pesawat A400M. (kri)

  Harganya Ditaksir Rp 2,2 Triliun per Unit 
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto resmi memesan dua unit pesawat militer keluaran Airbus yaitu tipe Airbus A400M dengan konfigurasi multirole tanker dan transport. Mengutip laman resmi Airbus.com, Kamis (18/11/2021), kontrak ini akan efektif pada tahun 2022 mendatang.

Di dalam kontrak tersebut terdapat dukungan pemeliharaan dan pelatihan yang lengkap. Dokumen untuk akuisisi selanjutnya, yaitu 4 unit tambahan pesawat A400M, juga telah ditandatangani.

"Kami juga berencana mengakuisisi unit tambahan ke depannya dengan pengembangan yang baru, seperti kemampuan memadam kebakaran. A400M akan menjadi aset nasional dan mendukung misi badan penanggulangan bencana," ujar Prabowo, Kamis (18/11/2021).

Pesawat A400M mampu beroperasi maksimal bahkan di jalur yang pendek dan landasan yang kasar. Sebelumnya, pesawat ini pernah mengirimkan bantuan berat seperti bahan bakar truk, ekskavator hingga suplai makanan dan obat-obatan pasca gempa bumi di Palu, Sulawesi Tengah.

Sebagai informasi, pesawat A400M memiliki kemampuan terbang cepat dan pada ketinggian yang tinggi dan sangat rendah. A400M dapat membantu mengisi bahan bakar pesawat tempur dan pesawat besar lainnya melalui dua pod pengisian bahan bakar di bawah sayap.

Kemampuan itu membuatnya dapat melakukan rekonfigurasi ulang dengan cepat sebagai kapal tanker, membuatnya mudah beradaptasi dengan skenario dan misi operasional yang berubah. Kemampuan beradaptasi ini unik untuk A400M, yang juga dapat diisi ulang dalam penerbangan.

CEO Airbus Defence and Space Michael Schoellhorn mengatakan, pesanan baru dari pemerintah Indonesia ini akan memperluas jejak pesawat A400M di wilayah Asia Pasifik. Sebelumnya, pada September 2021 lalu Kazakhstan juga memesan dua pesawat dengan tipe yang sama.

Lantas, dengan sejumlah keunggulan yang ditawarkan tersebut, berapa harga pesawat dengan empat mesin tersebut?. Mengutip laman globalsecurity.org dan flightglobal.com, pihak Airbus menyatakan pada 2003 harga per unit A400M berkisar USD 80 juta atau setara Rp 1,1 triliun (asumsi kurs saat ini Rp 14.200). Namun, melansir laman aerocorner.com, harga terkini dari A400M telah melonjak menjadi USD 152 juta atau setara hampir Rp 2,2 triliun. (ind)
 

 
sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.