Selasa, 07 Desember 2021

Sekilas Yugoimport Naval AD M71/08

 Kanon kaliber 20mm perkuat KRI TNI AL 
https://www.yugoimport.com/sites/default/files/dsc04149_0.jpggNaval AD 20mm M71/08 buatan Yugoimport [Yugoimport]

S
etelah peluncuran KCR 60M kelima oleh menhan di Surabaya, kapal patroli cepat produksi PAL Indonesia ini juga akan di pasang senjata kanon sebagai pendukung pertahanan kapal.

Kapal dengan panjang total (LoA) 60 meter, kecepatan maksimum (full load) 28 knot dan kecepatan jelajah (cruising) 20 knot, akan bergabung dengan Komando Armada III (Koarmada III) TNI AL yang membawahi wilayah laut Indonesia bagian timur.

KCR 60 meter kelima dengan nama KRI Kapak 625 mempunyai keunggulan ketahanan di laut selama lima hari, mempunyai jarak jelajah 2400 nautical mile (NM) pada kecepatan 20 knot serta mampu mengangkut 55 orang.

Untuk menambah daya gempur dan kehandalannya, KCR 60 meter ini akan dipasang sensor dan weapon and command (Sewaco).

Antara lain, SSM Exocet MM40 B3 MBDA Perancis, Auxiliary 20 mm Gun Shipborn E Serbia, Surveillanc E Radar Terma Scanter 4603 Denmark, EO tracking c-fire United Kingdom, Decoy & ESM [FFBNW], Data Link National D L Indonesia, CMS Terma C-FLEX Denmark, dan Main Gun 57 Bofors MK3 Swedia.

  Perkuat KRI Semarang 594 
https://www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2019/08/786b2533-3c34-42d1-8e6c-2ecf9a9ca7d6.jpgNaval AD 20mm M71/08 buatan Yugoimport telah terpasang di Landing Platform Dock (LPD) KRI Semarang 594 [ist/indomiliter]

Mengutip website indomiliter, TNI AL juga diketahui mendapatkan arsenal persenjataan kapal dengan kaliber sedang, tipe Naval AD 20mm M71/08 buatan Yugoimport telah terpasang di Landing Platform Dock (LPD) KRI Semarang 594.

Senjata buatan Serbia ini otomatis menambah koleksi kanon laras tunggal 20 mm di kapal perang TNI AL, dimana sebelumnya ada kanon 20mm/70 MK4 buatan Swiss, Vektor G12 buatan Afrika Selatan dan Rheinmetall Rh202 buatan Jerman.

Phak pabrikan menyebut M71/08 digadang untuk menghadapi sasaran pesawat/helikopter yang terbang dengan ketinggian serta kecepatan rendah. Meski dibutuhkan peran seorang penembak (gunner) untuk mengoperasikannnya, tapi kanon ini dapat diintegrasikan dengan fire control system.

Karena mengusung teknologi komputer dan sistem optik yang terintegrasi, kanon ini dapat dioperasikan pada malam hari. Beberapa fitur pada modul fire control system mencakup CCD camera untuk pembidikan di siang hari (optical zoom 36x), night thermal imager (2x/4x), laser rangefinder, collimator sight dan boresight telescope 20 mm.

Dengan bekal modul fire control system menjadikan setiap tembakan mempunyai akurasi yang tinggi dan dapat ditampilkan dalam layar monitor.

Sistem M71/08 mengusung jenis senjata M55 automatic gun kaliber 20 mm, dapat menghantam sasaran di jarak 5.500 meter (horisontal) dan 4.000 meter (vertikal). Secara teori, dalam satu menit dapat dihamburkan 700 proyektil.

Meski begitu, senjata penangkis serangan udara dengan gas operated ini tak membawa amunisi dalam jumlah besar. Dalam posisi siap tempur, telah terpasang magasin berbentuk drum yang berisi 60 peluru. Bila habis dapat langsung dipasang drum magasin berikutnya.

  ★ Garuda Militer  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.