Rabu, 01 Desember 2021

[Video] Jet Siluman F-35 Inggris Tak Berdaya Terbang dan Jatuh ke Laut

Jet tempur siluman F-35 Inggris. Pesawat seharga Rp 1,9 triliun jatuh di Laut Mediterania. [Foto/Daily Mirror]

Rekaman video yang bocor menunjukkan detik-detik sebuah jet tempur siluman F-35 Inggris jatuh ke Laut Mediterania. Dari rekaman terlihat bahwa jet tempur seharga £100 juta atau lebih dari Rp 1,9 triliun ini melewati landasan peluncuran di kapal induk tanpa sempat mengudara.

Bocoran rekaman video insiden itu—yang tampaknya asli—menambah kredibilitas pada teori bahwa sesuatu—seperti penutup hujan plastik—kemungkinan telah tersedot ke dalam mesin pesawat, yang menyebabkannya gagal terbang.

Rekaman itu juga menimbulkan pertanyaan tentang apakah pesawat tempur mahal tersebut mungkin telah menabrak kapal induk HMS Queen Elizabeth saat jatuh ke Laut Mediterania pada 17 November 2021.

Jet tempur F-35B terlihat bergerak terlalu lambat di jalur lepas landas pendek sebelum jatuh dari pandangan saat pilot melontarkan diri ke tempat yang aman.

"Mengingat seberapa dekat pesawat itu menuju ke haluan, dan kecepatan kapal saat diluncurkan, kemungkinan menabrak haluan kapal (di bawah garis air) akan cukup tinggi," kata Tom Sharpe, mantan perwira Angkatan Laut Kerajaan Inggris, seperti dikutip Sky News, Selasa (30/11/2021).

"Baja kapal perang tidak setebal itu, jadi, meskipun ada perbedaan berat antara keduanya, saya ingin kompartemen di dekat haluan segera diperiksa...Saya kemudian ingin lambungnya menukik pada kesempatan pertama, hanya untuk memastikan."

Seorang sumber Angkatan Laut Kerajaan Inggris mengatakan bahwa dia tidak mengira bahwa F-35 telah merusak kapal induk, tetapi kapal induk itu diperiksa secara menyeluruh.

Sumber itu mencatat bahwa—meskipun belum diketahui—bahkan jika pesawat itu menabrak kapal induk, itu akan berdampak minimal pada kapal berbobot 65.000 ton tersebut."Seperti lalat yang menabrak kaca depan," katanya.

Video kecelakaan berdurasi 16 detik, yang tampaknya diambil oleh kamera keamanan di atas kapal induk, diposting di Twitter oleh seorang komentator pertahanan dengan nama akun @sebh1981.

Menurut Sky News, rekaman video itu dianggap asli.

F-35B ditampilkan saat lepas landas, melaju di sepanjang dek dan menaiki tanjakan. Namun, jelas saat jet bergerak di landasan pacu—ketika seharusnya mencapai kecepatan peluncuran—bahwa ia tidak memiliki daya dorong atau daya angkat yang cukup untuk mengudara.

Alih-alih menyapu ke atas pada sudut sekitar 20 derajat dari kapal ke langit, pesawat tempur itu jatuh lurus ke bawah dari ujung tanjakan dan tidak terlihat lagi.

Bersamaan dengan itu, terlihat seperti kepulan asap saat pilot keluar dari kokpit. Parasutnya kemudian terlihat melayang ke bawah.

Pilot tersebut berhasil diselamatkan.

Investigasi atas apa yang terjadi pada pesawat itu masih berlangsung. Upaya untuk mengambil puing-puing jet tempur juga telah dilakukan tetapi belum jelas apakah sudah berhasil.

Kementerian Pertahanan Inggris ingin memastikan tidak ada pasukan musuh yang dapat mengakses teknologi rahasia apa pun pada pesawat itu, termasuk sensor, radar dan peralatan sensitif lainnya.

Ini adalah pertama kalinya Inggris kehilangan salah satu dari 24 pesawat tempur F-35-nya. Kecelakaan itu terjadi pada perjalanan pulang dari pelayaran perdana HMS Queen Elizabeth ke Timur Jauh dan kembali.

Delapan—sekarang tujuh unit—jet tempur F35 Inggris berada di kapal induk, bersama dengan 10 unit F-35 Amerika. Mereka adalah varian B dari jet Lockheed Martin, yang dapat lepas landas dalam jarak pendek dan mendarat di kapal induk.

Fakta bahwa tidak ada jet lain yang dilarang terbang setelah insiden tersebut menunjukkan masalah dengan pesawat yang jatuh itu sangat spesifik dan bukan kesalahan teknis atau mekanis yang lebih umum.

Meskipun sangat jarang, sejumlah kecil jet F-35 Amerika telah jatuh termasuk satu pada Mei 2020 selama latihan rutin di Florida.

Jet F-35 adalah bagian paling berharga dari kapal induk baru Inggris. Jet Inggris dan Amerika telah terbang untuk mencegat pesawat Rusia dari HMS Queen Elizabeth dalam beberapa bulan terakhir. (min)


  ★ sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.