Rabu, 19 Januari 2022

[Global] Koalisi Arab Serang Sanaa Sebagai Balasan Agresi Houthi di UEA

 Operasi pencegahan yang komprehensif akan dilakukan untuk menetralisir sumber ancaman, kata pasukan koalisi Ilustrasi serangan koalisi di Sanaa [Wikimedia Commons]

Pasukan koalisi pimpinan Saudi pada Selasa mengumumkan telah melakukan serangan udara di Sanaa sebagai tanggapan atas serangan terbaru Houthi di Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab (UEA).

"Kami telah menargetkan para pemimpin teroris di utara ibu kota, Sanaa. Menanggapi ancaman dan operasi mengharuskan kami terus menembak Sanaa,” lapor kantor berita Saudi SPA mengutip pernyataan pasukan koalisi.

Dalam pernyataan lain, koalisi mengatakan operasi komprehensif dan pencegahan akan dilakukan untuk menetralisir sumber ancaman.

Mereka yang bertanggung jawab atas serangan permusuhan terhadap warga sipil di Arab Saudi dan UEA akan dimintai pertanggungjawaban. Angkatan udara koalisi melakukan operasi udara 24 jam di atas Sanaa.

Koalisi meminta warga Sanaa untuk menjauh dari komunitas dan kamp militer tempat milisi Houthi berada.

Sementara itu, Houthi yang didukung Iran mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut, mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan fasilitas milik UEA dengan rudal balistik dan kendaraan udara tak berawak (UAV).

Juru bicara Houthi Yahya Saree mengatakan operasi itu diberi nama sandi "Badai Yaman" dan diluncurkan sebagai respons atas "serangan AS-Saudi-Emirat" di Yaman.

Saree menambahkan Houthi menargetkan bandara Abu Dhabi dan Dubai, kilang minyak di daerah Mussafah di Abu Dhabi.

Houthi juga menyasar "sejumlah situs dan fasilitas Emirat yang penting dan sensitif" dengan menggunakan lima rudal balistik serta sejumlah besar drone.

Dia juga meminta perusahaan asing, warga negara dan penduduk untuk menghindari situs dan fasilitas strategis di UEA demi keselamatan mereka karena Houthi memperingatkan akan lebih banyak serangan.

Sedikitnya tiga orang tewas dan enam lainnya luka-luka akibat kebakaran pada hari Senin yang disebabkan oleh serangan pesawat tak berawak di Abu Dhabi.

Korban tewas termasuk dua warga India dan satu warga Pakistan, kata satu pernyataan polisi.

  UEA tegaskan berhak respons serangan pemberontak Houthi 

Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan pada Senin bahwa mereka berhak merespons setelah serangan dilancarkan pemberontak Houthi di Yaman.

"Kami mengutuk penargetan milisi teroris Houthi terhadap daerah sipil dan fasilitas di wilayah Emirat," kata Kementerian Luar Negeri UEA dalam sebuah pernyataan.

"Serangan keji ini tidak akan dibiarkan begitu saja," tambahnya.

Tiga orang tewas dan enam lainnya cedera ketika tiga truk tangki bahan bakar meledak di kawasan industri Musaffah di ibu kota Abu Dhabi, Senin.

Pemberontak Houthi mengatakan bahwa mereka telah melakukan operasi militer “jauh di UEA,” tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

UEA adalah anggota koalisi pimpinan Saudi yang memerangi pemberontak Houthi di Yaman sejak 2015.

Turki termasuk di antara sejumlah negara regional yang mengutuk serangan Senin di UEA.

  Houthi akui serang UEA dengan rudal dan drone 
Kelompok pemberontak Houthi Yaman pada Senin mengakui bahwa mereka telah menyerang lokasi-lokasi tertentu di Uni Emirat Arab.

Pihak berwenang di Uni Emirat Arab mengatakan tiga truk bahan bakar meledak dan kebakaran terjadi di sebuah lokasi konstruksi di dekat Bandara Internasional Abu Dhabi.

Serangan itu menewaskan tiga orang dan melukai enam lainnya akibat operasi rudal dan drone.

Mereka yang tewas dilaporkan, termasuk dua warga India dan seorang Pakistan.

Serangan itu dikutuk oleh banyak negara Arab serta Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Juru bicara Houthi Yahya Saree mengatakan operasi itu diberi nama sandi "Badai Yaman" dan diluncurkan sebagai respons atas "serangan AS-Saudi-Emirat" di Yaman.

Saree menambahkan Houthi menargetkan bandara Abu Dhabi dan Dubai, kilang minyak di daerah Mussafah di Abu Dhabi.

Houthi juga menyasar "sejumlah situs dan fasilitas Emirat yang penting dan sensitif" dengan menggunakan lima rudal balistik serta sejumlah besar drone.

Dia juga meminta perusahaan asing, warga negara dan penduduk untuk menghindari situs dan fasilitas penting di UEA demi keselamatan mereka karena Houthi memperingatkan akan lebih banyak serangan.

UEA dalam sebuah pernyataan mengatakan pihaknya berhak menanggapi serangan itu dan bersumpah bahwa serangan semacam itu tidak akan dibiarkan begitu saja.

Kantor berita Saudi SPA mengutip sebuah pernyataan oleh Koalisi Arab yang dipimpin Saudi pada Senin malam yang mengkonfirmasi penargetan para pemimpin Houthi di Sanaa utara.

Namun, pernyataan itu tidak mengungkapkan rincian angka yang ditargetkan.

Yaman telah dilanda kekerasan dan ketidakstabilan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi menguasai sebagian besar negara itu, termasuk ibu kota Sanaa.

Koalisi yang dipimpin Saudi yang bertujuan untuk mengembalikan pemerintah Yaman telah memperburuk situasi, menyebabkan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Hampir 80 persen atau sekitar 30 juta orang membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan dan lebih dari 13 juta dalam bahaya kelaparan, menurut perkiraan PBB.

  AS dan PBB kutuk serangan Houthi di Abu Dhabi 

Amerika Serikat dan PBB pada Senin mengecam keras serangan di ibu kota Uni Emirat Arab yang menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai enam lainnya.

Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Presiden Joe Biden, mengatakan AS "sangat mengutuk serangan teroris hari ini di Abu Dhabi."

"Houthi telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini, dan kami akan bekerja dengan UEA dan mitra internasional untuk meminta pertanggungjawaban mereka," kata Sullivan dalam sebuah pernyataan.

"Komitmen kami terhadap keamanan UEA tidak tergoyahkan dan kami berdiri di samping mitra Emirat kami melawan semua ancaman terhadap wilayah mereka."

Sebelumnya pada Senin, tiga truk tangki bahan bakar meledak di kawasan industri Musaffah di ibu kota Abu Dhabi.

Kebakaran juga terjadi di lokasi konstruksi di Bandara Internasional Abu Dhabi.

Pemberontak Houthi mengatakan bahwa mereka melakukan operasi militer "jauh di UEA," tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

UEA mengatakan berhak menanggapi serangan Houthi dan bersumpah serangan itu tidak akan dibiarkan begitu saja.

Emirat adalah anggota koalisi pimpinan Saudi yang telah memerangi pemberontak Houthi di Yaman sejak 2015.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga mengutuk serangan itu dengan mengatakan "serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil dilarang oleh hukum humaniter internasional".

"Sekretaris Jenderal PBB meminta semua pihak untuk menahan diri secara maksimal dan mencegah eskalasi di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan itu. Tidak ada solusi militer untuk konflik di Yaman," kata kantor Guterres.

  AA  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.