Senin, 21 Februari 2022

Andi Widjajanto Prediksikan Ancaman Perang China di Dua Samudera

Nine dash line yang menembus ZEE Indonesia [chinausfocus] ⚓️

Penasihat Senior Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Andi Widjajanto mengungkap China telah mempersiapkan kekuatan untuk memenangkan perang di wilayah Laut Cina Selatan berdasarkan rencana strategis (Renstra) tahap dua 2000-2020 negara tersebut.

Andi menyebut dalam Renstra tahap ketiga 2020 sampai 2050, Negeri Tirai Bambu itu mempersiapkan kekuatan untuk menang dalam perang di dua titik sekaligus.

"Yaitu (perang) Guam di Samudra Pasifik dan (perang) Diego Garcia di Samudera Hindia," ujarnya saat hadir sebagai ahli dari pemerintah dalam uji materi UU Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara (PSDN) terkait Komcad di Mahkamah Konstitusi (MK), Selasa 18 Januari lalu.

Mantan Sekretaris Kabinet itu juga memprediksi ketegangan antara China dan AS masih belum berkurang pada masa yang akan datang, meskipun terjadi perubahan ideologi kepemimpinan dari Partai Republik menjadi Demokrat di AS.

Setelah Joe Biden terpilih sebagai presiden AS, Andi sempat menduga kehadiran presiden dari Partai Demokrat ini membuat perubahan dalam hubungan antara China dengan AS.

"Namun nyatanya tidak, ketegangannya justru semakin tinggi," katanya.

Oleh sebab itu, menurutnya Indonesia perlu membangun kesiapan untuk menghadapi ancaman perang China tersebut secara dini. Salah satunya dengan mobilisasi Komponen Cadangan (Komcad) sebagai pengganda kekuatan.

"Perangnya kemungkinannya akan bertambah dan Indonesia harus secara dini menyiapkan untuk itu," katanya.

"Apakah akan mengarah ke eskalasi ancaman yang semakin memperbesar peluang perang? Ya. Terutama karena ada ketegangan antar negara besar Amerika Serikat di kawasan ini," ujar Andi.

Meski begitu, Andi mengatakan Komcad yang diatur dalam UU PSDN tidak bersifat wajib militer, melainkan masih bersifat sukarela tergantung masing-masing masyarakat. Sehingga, negara tidak bisa serta merta merekrut warga sebagai Komcad apabila tidak ada persetujuan dari yang bersangkutan.

"Kalau warga negara tidak mendaftarkan diri sebagai sukarela, Kementerian Pertahanan tidak bisa merekrutnya sebagai komponen cadangan, ya. Karena sifatnya hak dan sukarela, ya tidak dibutuhkan pengaturan tentang penolakan," katanya.

Presiden Joko Widodo hari ini dijadwalkan melantik Andi Widjajanto sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Andi akan menggantikan Agus Widjojo yang sebelumnya didapuk sebagai Duta Besar Indonesia untuk Filipina.

Plt. Gubernur Lemhannas Marsekal Madya (Marsdya) Wieko Syofyan mengonfirmasi pelantikan gubernur baru. Akan tetapi, ia mengaku tidak tahu sosok yang akan dilantik oleh Jokowi.

"Benar, besok akan ada pelantikan gubernur Lemhannas yang baru. Lemhannas sudah dapat undangan untuk menghadirinya. Namun, kami belum dapatkan berita resmi untuk calon gubernur Lemhannas yang baru," kata Wieko kepada CNN Indonesia.com, Minggu (20/2).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelantikan akan dilakukan di Istana Negara Jakarta pukul 11.30 WIB. Pelantikan Andi Widjajanto sebagai gubernur Lemhannas dilakukan usai Jokowi menghadiri Rapat Kerja Nasional Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas). (tim/fra)

  ⚓️ CNN  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.