Selasa, 08 Februari 2022

Deretan Alutsista Korps Marinir

Akan dimodernisasi sesuai perkembangan ancaman Ranpur Marinir yang telah berusia tua [TNI AL]

Korps Marinir TNI AL sudah mengajukan permohonan peremajaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik Korps Marinir ke Kementerian Pertahanan.

Menurut Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, alutsista milik korps baret ungu itu perlahan akan terus dibenahi dan dimodernisasi.

"Ke depan, Korps Marinir harus memiliki peralatan dan persenjataan yang modern," kata Yudo usai memimpin serah terima jabatan Komandan Korps Marinir dari Mayjen Suhartono kepada Mayjen Widodo Dwi Purwanto, dikutip dari rilis yang diterima Kompas.com, Senin (7/2/2022).

Pemutakhiran persenjataan itu dinilai perlu karena perkembangan ancaman yang terjadi. Antara lain terorisme hingga penyelundupan.

Menurut data yang dilansir Wikipedia, Korps Marinir TNI AL saat ini mengoperasikan sejumlah kendaraan lapis baja hingga artileri buatan Eropa dan China.

Korps Marinir disebut mempunyai 90 buah tank kelas ringan PT-76B buatan Rusia. Persenjataan kendaraan lapis baja itu sudah ditingkatkan kemampuannya dengan Cockerill MK3M kaliber 90mm.

Kemudian Korps Marinir juga mempunyai tiga jenis kendaraan tempur infantri. Yakni AMX-10P (AMX-10 PAC 90 dan AMX-10P Marine) buatan Prancis sebanyak seratus unit, BVP-2 buatan Slowakia sebanyak 40 unit, dan BMP-3F buatan Rusia sebanyak 54 unit.

KAPA Marinir (Marinir TNI AL)

Buat mengangkut personel ke medan pertempuran, Korps Marinir mengandalkan kendaraan lapis baja (APC) buatan Uni Soviet, yakni BTR-50PK (190 unit) dan BTR-80A (12 unit). Selain itu ada juga BTR-4M buatan Ukraina, yang tengah dalam perselisihan dengan Rusia, sebanyak 5 unit.

Tank milik Korps Marinir TNI AL saat upacara serah terima jabatan Komandan Korps Marinir dari Mayjen Suhartono kepada Mayjen Widodo Dwi Purwanto di lapangan apel Markas Komando Korps Marinir, Jakarta Pusat, Senin (7/2/2022).

Sedangkan untuk kendaraan tempur amfibi, Korps Marinir mengandalkan LVTP-7 buatan Amerika Serikat sebanyak sepuluh unit. Selain itu disebutkan ada juga PTS-M buatan Uni Soviet, tetapi tidak dipaparkan jumlah dan statusnya.

Untuk senjata berat, Korps Marinir juga disebut mempunyai peluncur roket multilaras RM-70 Grad buatan Cekoslovakia (sekarang Republik Ceko). Selain itu, ada juga meriam LG1 buatan Prancis sebanyak 20 unit.

Sedangkan untuk senjata ringan, pasukan Korps Marinir dibekali dengan berbagai senjata. Dari dalam negeri ada senapan SS1-R5 Raider, SS1-M1, SS2, senapan mesin SM2 GMPG, dan senapan penembak runduk (SPR) buatan Pindad.

Selain itu, prajurit Korps Marinir juga dibekali dengan senapan anti material Denel NTW-20 buatan Afrika Selatan. Ada juga senapan serbu FN Minimi buatan Belgia, AK-47 dan AK-101 buatan Rusia, karbin M4 buatan Amerika Serikat, MP5 buatan Heckler and Koch di Jerman, granat berpeluncur roket RPG-7 buatan Uni Soviet, dan sistem rudal anti-tank 9K115-2 Metis-M buatan Rusia.

  ♞
Kompas  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.