Minggu, 27 Maret 2022

KKB Gunakan Pelontar Granat Tewaskan 2 Marinir di Nduga Papua

💂  Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya kembali melakukan serangan dengan senjata pelontar Granat curian [Istimewa]

Dua anggota TNI Angkatan Laut (AL) gugur usai serangan Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) Papua di Pos Quary Bawah, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua. Penyerangan tersebut dilakukan oleh KKB Papuan Kodap III Ndugama di bawah pimpinan Egianus Kogoya.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI, Julius Widjojono mengatakan, penyerangan tersebut terjadi pada Sabtu (26/3/2022) sekitar pukul 17.40 WIT. KKB pimpinan Egianus Kogoya saat itu melakukan penyerangan terhadap Pos Quary Bawah Satgas Mupe Yonif 3 Mar Pasmar 2 dengan menggunakan GLM (Grenade Launcher Module) atau Pelontar Granat.

"Penyerangan dilakukan dari dua arah yaitu dari arah belakang pasar dan dari arah Sungai Alguru," kata Julis Widjojono dalam keterangannya, Minggu (27/3/2022).

Personel Satgas berjumlah 35 orang kemudian melakukan baku tembak dan mengejar KKB. Baku tembak terjadi sejak pukul 17.52 WIT, hingga akhirnya pada pukul 18.00 WIT Dansatgas memerintahkan 2 Tim Trisula yang dipimpin Wadandepursus Kapten Mar Ari Mahendra dan 1 Tim Waltis yang dipimpin Letda Mar Pujo Pratikno berangkat memberikan bantuan ke Pos Quary Bawah menggunakan kendaraan 1 truk dan 2 KIA.

Akibat serangan tersebut, nyawa dua personel TNI AL terenggut, sementara terdapat dua korban kritis dan enam prajurit lainnya luka ringan. Julius merinci korban meninggal yakni Letda Mar Iqbal dan Pratu Mar Wilson Anderson Here.

Sementara, korban luka berat atau dengan kondisi kritis yakni Serda Mar Rendi Febriansyah dan Serda Mar Ebit Erisman. Kemudian enam lainnya yang mengalami luka ringan yakni Serda Mar Bayu Pratama, Pratu Mar Rahmad Sulman, Prada Mar Dicky Sugara, Pratu Mar Adik Saputra A, Prada Mar La Harmin, dan Prada Mar Alif Dwi Putra.

"Rencana evakuasi korban akan dilaksanakan secepatnya menggunakan heli ke Timika, menyesuaikan cuaca," kata Julius.

Ia menambahkan, pihaknya masih mendalami motif penyerangan oleh KKB. Menurutnya, alat pelontar granat yang digunakan diduga merupakan rampasan dari prajurit TNI. "GLM yang digunakan untuk menyerang diduga diambil dari Satgas Yonif 700, sedangkan amunisi GLM adalah rampasan dari Satgas Yonif 330," kata Julius.

TNI Angkatan Laut dan masyarakat Papua berduka atas gugurnya dua prajurit Marinir. Atas kejadian ini juga Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memerintahkan seluruh jajaran TNI AL mengibarkan bendera setengah tiang selama 3 hari berturut-turut mulai Senin (28/3/2022) dan melaksanakan salat gaib atau berdoa bersama dipimpin Paroh sesuai agama masing-masing.

Untuk diketahui, Pos Quary Bawah Satgas Mupe Yon 3 Mar berkekuatan 35 personel, berlokasi kurang lebih 1 km dari Polres Nduga dan 2 km dari Koramil Nduga. Selama ini Pos Quary Bawah tidak memiliki permasalahan dengan masyarakat di sekitar pos. Bahkan kegiatan mereka aktif melakukan bakti sosial, seperti menggelar mobil sehat, mobil pintar, lomba-lomba, kegiatan adat dan kegiatan agama.

"Kehangatan hubungan yang harmonis di masyarakat Nduga saat ini terganggu dengan situasi ini," katanya. (abd)

 ðŸ’‚  sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.