Rabu, 20 April 2022

Jokowi Luncurkan "Holding" BUMN Pertahanan Defend ID

 Membangun kemandirian industri pertahanan  
https://pict.sindonews.net/dyn/732/pena/news/2022/04/20/34/748781/disaksikan-presiden-jokowi-defend-id-resmi-diluncurkan-jwu.jpgPresiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikan peluncuran holding BUMN industri pertahanan atau Defend ID di Jawa Timur, Rabu (20/4/2022).

P
residen Joko Widodo meluncurkan holding BUMN di bidang pertahanan yang dinamakan Defense Industry Indonesia (Defend ID) di Surabaya, Rabu (20/4/2022).

Dalam kesempatan itu, diluncurkan pula sejumlah program strategis BUMN industri pertahanan.

"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, holding dan program strategis BUMN industri pertahanan Defend ID saya luncurkan hari ini," ujar Jokowi dalam keterangannya sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden.

Jokowi menuturkan, Indonesia harus segera membangun kemandirian industri pertahanan.

Selian itu, juga mendorong industri pertahanan dalam negeri agar siap memasuki era persaingan baru.

"Dan mampu memenuhi kebutuhan pertahanan pokok untuk menjaga kedaulatan NKRI. Dan kemandirian industri pertahanan harus kita wujudkan bersama-sama. Tidak bisa sendiri-sendiri," ungkapnya.

"Tidak bisa parsial, endak bisa. Kita harus perkuat industrinya. Kita juga harus bangun ekosistemnya agar tumbuh dan berkembang semakin maju. Karena itu saya mengapresiasi pembentukan holding BUMN industri pertahanan," lanjut Jokowi.

Dia mengaku, selama ini telah menunggu-nunggu kapan realisasi holding BUMN pertahanan ini diperkenalkan kepada masyarakat.

Jokowi pun menyatakan sempat terus mengejar-ngejar realisasi dari holding ini.

"Sudah lama ini saya tunggu-tunggu dan saya kejar-kejar terus agar BUMN industri pertahanan kita jauh lebih terkonsolidasi. Ekosistemnya semakin kuat. Mampu bersaing secara sehat dan menguntungkan," jelasnya.

Jokowi menegaskan, dia akan mencatatkan janji pendirian holding industri pertahanan ini.

"Janji ini saya catat. Defend ID akan menjadi top 50 perusahaan pertahanan dunia. Itu pertama," katanya.

Yang kedua, akan terus mendorong peningkatan TKDN. Harus terus diperbesar terus. Dan menurunkan impor alat pertahanan dan keamanan kita. Goal-nya ke sana," tambah Jokowi.


 Teken Kerja Sama 

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyambut positif peluncuran holding BUMN industri pertahanan atau Defend ID oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Jawa Timur, Rabu (20/4/2022).

Erick menyebut peluncuran Defend ID merupakan komitmen presiden dalam membangun kemandirian pertahanan nasional.

"Tentu kita bersyukur atas peresmian holding BUMN industri pertahanan oleh Bapak Presiden. Kita harus menindaklanjuti arahan Presiden agar Defend ID benar-benar menjadi penggerak dalam mewujudkan ketahanan pertahanan nasional," ujar Erick dalam keterangannya.

Erick mendorong PT Len Industri (Persero) sebagai induk holding mampu mengorganisir transformasi anggota holding industri pertahanan guna mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance dan membangun keselarasan antara anggota holding di sektor keuangan, pemasaran, operasional, hingga portofolio manajemen.

"Holding industri pertahanan harus mampu memperkuat ekosistem pertahanan nasional, tak hanya dengan anggota holding, melainkan juga kerja sama dengan BUMN lain dan juga TNI," ucap Erick.

Erick meminta holding industri pertahanan yang beranggotakan PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, PT Pindad, dan PT Dahana, mulai menyiapkan langkah strategis. Erick menginginkan pembentukan holding mampu meminimalisir terjadinya tumpang tindih fokus bisnis masing-masing anggota holding.

"Sebagai induk holding, Len memiliki peran besar dalam merealisasikan integrasi dengan tiga matra TNI, baik darat, laut, maupun udara," ungkap Erick.

Dalam kesempatan tersebut, Erick juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU dengan Menteri Pertahanan Prabowo tentang komitmen meningkatkan nilai TKDN hingga 50 persen.

"Komitmen TKDN ini menjadi keharusan bagi setiap anggota holding. Ini menjadi langkah konkret dalam membangun kemandirian industri pertahanan kita ke depan," kata Erick.

  ★ Kompas  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.