Senin, 16 Mei 2022

Roket Jarak Jauh TNI Terbang Puluhan Kilometer Hantam Samudra Hindia

Penembakan Roket MLRS Astros II Mk 6 oleh Yonarmed 10/Brajamusti, kali ini dengan proyektil berjarak tembak 60 km (Kostrad) ★

Roket-roket milik militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) beterbangan di atas Samudra Hindia dan jatuh menghantam lautan.

Roket yang diketahui dioperasikan Pusat Kesenjataan Artileri Medan (Pussenarmed) itu, terpantau beterbangan di atas lautan Samudra Hindia pada Rabu 11 Mei 2022.

Berdasarkan keterangan resmi Penerangan Pussenarmed yang diterima VIVA Militer, roket-roket itu berasal dari Meriam Caesar yang dioperasikan prajurit TNI dari tepi pantai wilayah Cibenda, Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Penembakan Meriam M109A4 BE 155mm oleh Yonarmed 4/Parahyangan, mempunyai jarak tembak 18km (SukabumiTV)

Menurut Komandan Pussenarmed, Mayor Jenderal TNI Totok Imam Santoso, roket-roket itu milik TNI yang sengaja ditembakkan dengan Meriam Caesar dan Roket Astros ke lautan lepas dalam rangka Latihan Menembak Senjata Berat (Latbakjatrat) Teknis Terpadu.

Mayjen TNI Totok menuturkan, dalam kegiatan itu, Pussenarmed melibatkan pasukan dari empat batalyon sekaligus, yaitu dari Batalyon Armed 13/Nanggala, Batalyon Armed/4 Parahyangan, Batalyon Armed 9/Pasopati dan Batalyon Armed 10/Brajamusti.

"Empat batalyon menggunakan kaliber senjata yang berbeda dari mulai kaliber 76 milimeter dengan jarak 8 kilometer, kaliber 155 milimeter Meriam Caesar sampai dengan Roket Astros dengan jarak 300 Kilometer yang dalam skenario latihannya kita menembak dengan jarak 60 kilometer dalam membantu satuan manuver," kata Mayjen TNI Totok Imam Santoso.

Penembakan Meriam 155mm Caesar oleh Yonarmed 9/Pasopati, dengan jarak tembak 39km (Yonarmed 9)

Mayjen TNI Totok mengatakan, Cibenda dijadikan lokasi Latbakjatrat sesuai dengan perintah dari Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

"Dulu pernah dilaksanakan di sini. Namun setelah beberapa tahun ini vakum dan sekarang beliau menghendaki Pussenarmed untuk melaksanakan latihan Latbakjtat Terpadu ini," ujar Mayjen TNI Totok.

Walau roket-roket TNI beterbangan dan menghantam lautan Samudera Hindia. Namun, dipastikan lokasi penembakan roket telah steril dari aktivitas nelayan, pelayaran dan juga penerbangan.

  Viva  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.