Senin, 20 Juni 2022

[Global] Rudal Harpoon dan Rudal Kalibr Saling Memakan Korban

Rudal Jelajah Kalibr Bunuh 50 Jenderal Ukrainahttp://statik.tempo.co/?id=444416&width=620Ilustrasi peluncuran rudal Jelajah Kalibr [ist]

Serangan sejumlah rudal jelajah Kalibr Rusia telah menghancurkan pusat komando Ukraina. Kementerian Pertahanan di Moskow mengatakan lebih dari 50 jenderal Kiev terbunuh dalam serangan tersebut.

Misil-misil jelajah itu ditembakkan dari kapal perang.

"Lebih dari 50 jenderal dan perwira Angkatan Bersenjata Ukraina tewas," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, yang dilansir Russia Today, Senin (20/6/2022).

Serangan terjadi di dekat desa Shirokaya Dacha di Wilayah Dnepropetrovsk. Menurut militer Moskow, serangan itu menghantam kompleks tempat komandan beberapa unit Ukraina berkumpul untuk pertemuan.

Kementerian tersebut menambahkan bahwa rudal-rudal jelajah Kalibr juga digunakan untuk menghancurkan 10 howitzer M777 dan sekitar 20 kendaraan lapis baja yang baru-baru ini dikirim dari negara-negara Barat. Senjata-senjata itu sebelumnya disimpan di dalam gedung pabrik di selatan kota Nikolayev.

Militer Ukraina belum berkomentar atas serangan Rusia yang diklaim telah menewaskan puluhan jenderalnya.

Sebaliknya, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan pada hari Minggu bahwa artileri mereka telah menghancurkan beberapa peluncur roket ganda Rusia.

Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Februari dengan dalih demiliterisasi dan de-Nazifikasi Ukraina. Hingga hari ini (20/6/2022), perang telah memasuki hari ke-117.

Kiev, yang didukung negara-negara Barat—termasuk Amerika Serikat—menganggap alasan invasi Rusia dibuat-dibuat dan tidak bisa dibenarkan. (min)

  Rudal Harpoon AS Hancurkan Kapal Rusia di Laut Hitam 

https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2022/02/11/1606356702.jpgRudal harpoon AS menghancurkan kapal Rusia di Laut Hitam. [Foto/Ilustrasi]

Pejabat militer Ukraina mengatakan mereka menyerang kapal tugboat Angkatan Laut Rusia, Vasiliy Bekh, di Laut Hitam dengan menggunakan dua rudal Harpoon yang dipasok oleh Amerika Serikat (AS).

Aksi tersebut menandai pertama kalinya Ukraina mengumumkan telah menghancurkan sebuah kapal Rusia dengan persenjataan yang dipasok Barat.

Pada hari Jumat, serangan itu diumumkan di saluran Telegram Direktorat Komunikasi Strategis Angkatan Bersenjata Ukraina. Saluran ini merilis sebuah video yang dimaksudkan untuk menunjukkan rudal anti-kapal meledakkan kapal. Rekaman ini tidak dapat diverifikasi secara independen.

"Pagi ini, pasukan angkatan laut kami menyerang kapal pendukung Armada Laut Hitam Vasily Bekh, dengan sistem rudal anti-pesawat TOR di dalamnya. Belakangan diketahui bahwa dia tenggelam," kata Kepala Administrasi Militer Daerah Odesa, Maxim Marchenko, seperti dikutip dari Business Insider, Minggu (19/6/2022).

Militer Ukraina mengatakan Vasily Bekh juga mengangkut amunisi, senjata, dan personel untuk Armada Laut Hitam ke Pulau Ular.

Pesan selanjutnya mengatakan rudal anti-kapal Harpoon, yang diproduksi oleh Boeing Defense, Space & Security, dipasok ke Ukraina sebagai bagian dari paket bantuan multi-miliar dolar yang diperjuangkan oleh Presiden Joe Biden.

Pada 15 Juni, Departemen Pertahanan AS mengatakan pihaknya juga akan memasok Harpoon yang dipasang di truk untuk memperkuat pertahanan pesisir Ukraina.

Selain rudal AS, Ukraina telah mengembangkan persenjataan perang laut domestik dan menggunakannya untuk efek yang menghancurkan. Pada bulan April, pasukan Ukraina menenggelamkan kapal perang Rusia Moskva, kapal utama armada Laut Hitam Rusia, dengan setidaknya satu rudal Neptunus buatan sendiri.

Militer Ukraina, dalam saluran komunikasi resmi pemerintah di Telegram, mengklaim telah menghancurkan 1.376 tank Rusia, 3376 kendaraan tempur lapis baja, dan 14 kapal sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari. (ian)

 
sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.