Minggu, 07 Agustus 2022

US Navy Serahkan Unit Perdana CN-235 MPA ke Angkatan Udara Malaysia

Hasil Konversi PTDI https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWsPQb1kXkka74PJjVsb29-McHU-m2fnHfhLu5KCS2xavcWFX-Xx8eEVR5px8SNimx5nqJ8I6j88VPCun2JVhomHSZtLILs0uO1a0L05RgCUvEjtRe8CIgi0Jmq48vPPwY6tP-ssYoJJCxxMOD91tGQrlNR6svn4KNsqimFJghXZv8YjPX86FQbPbg/w400-h269/RMAF%20CN-235%20-07-22.pngCN235 MPA Royal Malaysian Air Force (RMAF) (NAVAIR) 🛩
S
etelah PT Dirgantara Indonesia (PT DI) berhasil menuntaskan konversi unit perdana CN-235-200 milik Angkatan Udara Malaysia (TUDM) pada 28 Maret 2022, kini giliran waktu penyerahan pesawat Maritime Patrol Aircraft (MPA) tersebut kepada pihak TUDM. Namun, penyerahan tersebut bukan dilakukan oleh PT DI.

Rupanya yang menyerahkan unit perdana CN-235 220 varian angkut yang dikonversi menjadi varian MPA adalah Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy). Dikutip dari southernmarylandchronicle.com (4/8/2022), disebutkan Naval Air Warfare Center Aircraft Division telah mengirimkan pesawat angkut militer serbaguna CN-235 Angkatan Malaysia pertama yang diubah menjadi platform patroli maritim.

Diagarap oleh PT DI, penyerahan ini hanya tiga setengah tahun setelah AS menandatangani Letter of Offer and Acceptance untuk mulai meningkatkan kemampuan dan interoperabilitas pasukan AS dan Malaysia.

Program konversi ini difasilitasi oleh US Navy Building Partner Capacity program, yang sejalan dengan Inisiatif Keamanan Maritim pemerintah AS, yang dimaksudkan untuk membantu pemerintah Malaysia dalam meningkatkan keamanan maritim dan kesadaran domain maritim di Zona Ekonomi Eksklusif Malaysia.

Proyek untuk mengintegrasikan upgrade Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance (ISR) ke dalam pesawat dilakukan oleh TUDM bekerja sama dengan Naval Air Systems Command Security Cooperation Office dan Naval Air Warfare Center Aircraft Division (NAWCAD) AIRWorks.

Upgrade termasuk suite misi pengawasan maritim, radar pengawasan maritim, kubah electro-optical infrared, datalink line-of-sight, dan stasiun operator sistem misi roll-on/roll-off.

Tiba di Bandung pada awal September 2020, satu unit CN-235-200 milik Angkatan Udara Malaysia (TUDM) telah sukses menjalani program konversi. Sementara dua unit pesawat lainnya, ditargetkan penyelesaian dan delivery-nya pada bulan April dan Mei 2022.

Ketiga CN-235 Malaysia yang dikonversi mengacu pada standar sistem dan perangkat intai yang ada di CN-235 220 MPA milik Puspenerbal TNI AL.

Karena mengacu pada sistem sensor dan intai yang ada di CN-235 220 MPA TNI AL, berikut beberapa fitur yang kemungkinan besar akan disematkan pada CN-233 MPA Malaysia. Untuk FLIR (Forward Looking Infrared), yang bakal diadopsi adalah jenis Star SAFIRE 380HD. (Bayu Pamungkas)

  Indomiliter  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.