Sabtu, 01 Oktober 2022

[Global] Putin Teken Perjanjian Bergabungnya Wilayah Ukraina ke Rusia

https://pict.sindonews.net/dyn/732/pena/news/2022/09/29/41/898237/wilayah-ukraina-pilih-gabung-rusia-medvedev-selamat-datang-smq.jpg4 wilayah Ukraina memilih untuk bergabung dengan Rusia dalam referendum yang disebut Barat sebagai penipuan. [Foto/CNBC]

Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani perjanjian tentang masuknya dua republik Donbass, serta Wilayah Kherson dan Zaporozhye atau Zaporozhia, yang mendeklarasikan kemerdekaan dari Ukraina, ke dalam Federasi Rusia. Upacara yang digelar pada hari Jumat (30/9/2022) menandai dimulainya proses formal aksesi mereka ke Rusia.

Langkah ini mengikuti permintaan resmi oleh Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, serta dua wilayah selatan Ukraina, yang mendeklarasikan kemerdekaan, untuk bergabung dengan Rusia. Keempat wilayah itu telah mengadakan referendum tentang masalah ini antara 23 dan 27 September, yang mendapat dukungan luar biasa untuk langkah tersebut, menurut hasil yang diumumkan awal pekan ini oleh komite pemilihan lokal.

Di Donetsk, 99,23% orang memilih untuk bersatu kembali dengan Rusia, dengan Lugansk menunjukkan angka yang sedikit lebih rendah yaitu 98,42%. Wilayah Zaporozhye sangat mendukung gagasan untuk berpisah dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia, dengan sekitar 93% pemilih mendukungnya. Sekitar 87% memberikan suara mendukung di Wilayah Kherson juga.

Perjanjiantersebut sekarang akan diajukan ke Mahkamah Konstitusi Rusia, yang akan menilai untuk memastikanperjanjian itu tidak melanggar hukum Rusia. Setelah disetujui, persetujuan itu harus diratifikasi terlebih dahulu oleh Duma Negara – majelis rendah parlemen Rusia – dan kemudian oleh Dewan Federal, majelis tinggi.

Anggota parlemen juga perlu meloloskan undang-undang tentang menggabungkan dua republik dan dua wilayah ke Rusia. Republik Donbass, serta Kherson dan Zaporozhye, akan menjadi bagian dari Rusia tidak lama setelah undang-undang tersebut ditandatangani oleh Putin seperti dikutip dari Russia Today.

Pada hari Kamis, ketua Duma Negara Vyacheslav Volodin mengatakan bahwa majelis rendah parlemen Rusia akan bersidang pada 3 Oktober untuk membahas sejumlah masalah, termasuk potensi ratifikasi perjanjian. Sebelumnya Kepala majelis tinggi, Valentina Matviyenko, pada hari Rabu juga mengkonfirmasi pada hari Rabu Dewan Federal juga dapat membahas ratifikasi pada sesi regulernya pada 4 Oktober.

Saya tidak melihat perlunya sesi yang luar biasa,” katanya kepada wartawan saat itu.

Pada Februari 2022, Kremlin mengakui republik Donbass sebagai negara merdeka, menuduh Kiev gagal mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk memberikan wilayah Donetsk dan Lugansk status khusus dalam negara Ukraina. Protokol, yang ditengahi oleh Jerman dan Prancis, pertama kali ditandatangani pada tahun 2014.

Pada 24 Februari, Rusia mengirim pasukan ke Ukraina, dengan alasan perlunya melindungi Donbass. Rusia juga menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun. Namun Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan.

Wilayah Kherson dan Zaporozhye direbut oleh pasukan Rusia segera setelah dimulainya konflik. Para pejabat telah berulang kali mempertimbangkan gagasan untuk bergabung dengan Rusia sejak itu sebelum akhirnya mengadakan referendum pada bulan September. (ian)

  Rusia Akan Pertahankan Wilayahnya dari Ukraina 

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (30/9/2022), telah menandatangani dokumen untuk memasukkan empat wilayah Ukraina ke dalam kekuasaan Rusia. Aneksasi wilayah Ukraina ini dilakukan dalam upacara yang disiarkan televisi di Kremlin.

Rusia mendeklarasikan pencaplokan wilayah – Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson – setelah mengadakan apa yang disebutnya referendum di wilayah pendudukan Ukraina.

Dalam pidato sebelum upacara penandatanganan perjanjian untuk menjadikan empat wilayah Ukraina bagian dari Rusia, Putin memperingatkan negaranya tidak akan pernah menyerahkan wilayah yang diduduki dan akan melindungi mereka sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya.

Putin juga mendesak Ukraina untuk duduk dalam pembicaraan guna mengakhiri pertempuran, tetapi memperingatkan dengan tegas bahwa Rusia tidak akan pernah menyerahkan kendali atas wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia.

Upacara itu dilakukan tiga hari setelah selesainya “referendum” yang diatur Kremlin untuk bergabung dengan Rusia yang ditolak oleh Kyiv dan Barat sebagai perampasan tanah tanpa wajah, diadakan di bawah todongan senjata dan berdasarkan kebohongan.

Acara di Aula St. George yang putih-emas dan mewah di Kremlin diselenggarakan untuk Putin dan kepala empat wilayah Ukraina untuk menandatangani perjanjian agar wilayah tersebut bergabung dengan Rusia, dalam eskalasi tajam dari konflik tujuh bulan.

Putin juga akan memastikan bahwa penduduk Donbass dan wilayah pembebasan lainnya merasakan dukungan dari seluruh negara.

"Kami pasti akan membangun kembali kota-kota yang hancur, rumah-rumah, sekolah, rumah sakit, teater dan museum. Kami akan memulihkan dan mengembangkan perusahaan industri, pabrik, infrastruktur, sistem sosial dan pensiun, perawatan kesehatan dan pendidikan," kata Putin.

"Tentu saja, kami akan bekerja untuk meningkatkan tingkat keamanan; bersama-sama kami akan memastikan bahwa warga di wilayah baru merasakan dukungan dari seluruh penduduk Rusia, dari semua republik, semua wilayah dan wilayah Tanah Air kami yang sangat besar," lanjutnya.

Kedua majelis parlemen Rusia yang dikendalikan Kremlin akan bertemu minggu depan untuk menstempel perjanjian bagi kawasan untuk bergabung dengan Rusia, mengirimkannya ke Putin untuk persetujuannya. (esn)

 ♖
Sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.