Sabtu, 26 November 2022

[Global] Stok Rudal Rusia Ternyata Masih Banyak

 Klaim Ukraina dan Barat Meleset 
https://akcdn.detik.net.id/visual/2022/10/17/drone-rusia-serang-kota-kyiv-5_169.jpeg?w=650Sejumlah wilayah Ukraina seperti Kyiv, Odesa, Lyviv, hingga Moldova gelap gulita setelah gempuran Rusia menerjang infrastruktur energi negara eks Uni Soviet itu.(Foto: REUTERS/GLEB GARANICH)

U
kraina dan sekutu Barat-nya sempat meremehkan Rusia dengan mengeklaim stok rudal Moskow telah menipis setelah digunakan dalam perang sejak akhir Februari 2022. Klaim itu ternyata meleset.

Faktanya, Moskow dalam beberapa kesempatan telah menghujani nyaris seluruh wilayah Ukraina dengan rudal secara besar-besaran—dengan target infrastruktur energi.

Contoh terbaru, serangan misil besar-besaran pada Selasa pekan lalu yang membuat militer Kiev kewalahan termasuk respons tembakan rudal dari sistem pertahanan udaranya yang menyasar ke Polandia.

Selanjutnya pada Rabu (23/11/2022), Presiden Volodymyr Zelensky mengadu ke Dewan Keamanan PBB setelah Ukraina dihujani sekitar 70 rudal jelajah Moskow dalam sehari.

Laporan intelijen militer Inggris pada Juli 2022 mengatakan Rusia gencar menggunakan sistem pertahanan udara, termasuk S-400, untuk menyerang target darat di Ukraina karena sudah kekurangan rudal.

"Rusia telah meningkatkan penggunaan rudal pertahanan udara dalam mode serangan darat sekunder karena kekurangan kritis rudal serangan darat khusus,” tulis Kementerian Pertahanan Inggris di Twitter saat itu.

Laporan New York Times baru-baru ini juga menyebut kesalahan prediksi Barat tentang stok misil Moskow yang mereka klaim telah menipis karena faktanya Rusia masih mampu melakukan serangan masif.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov pada Rabu (23/11/2022) menerbitkan informasi terperinci tentang berapa banyak rudal yang tersisa di Rusia dan produksi senjata presisi sejak awal invasi skala penuh. Yang mengejutkan, Moskow masih memiliki banyak misil dan entah bagaimana mereka secara ajaib mengisi kembali persediaan senjatanya meskipun terkena sanksi.

Empat musuh persenjataan misil Rusia: pasukan pertahanan udara Ukraina yang brilian; pasukan rudal Rusia yang tidak kompeten; sanksi; waktu. Mari kita demiliterisasi negara teroris untuk hidup damai!” tulis Reznikov.

Pada bulan lalu, Kepala Intelijen Ukraina Kyrylo Budanov, berbicara tentang jumlah stok rudal Rusia yang kritis. Menurutnya, Moskow memiliki jumlah rudal terbesar yang diluncurkan dari udara menggunakan pesawat terbang. Dia pun mengeklaim rudal balistik Iskander musuh hampir habis.

"Angkatan Bersenjata federasi Rusia sudah menggunakan stok rudal Iskander berbasis darat yang tidak dapat diganggu gugat dan memiliki cadangan untuk penggunaan 12-15% rudal jelajah berbasis laut dan udara lainnya," kata Budanov.

Menurut perhitungan terbaru Kementerian Pertahanan Ukraina, sejak awal invasi skala penuh, Rusia telah menghabiskan sekitar 50,7% misilnya.

  Berikut rinciannya: 
https://pict.sindonews.net/dyn/732/pena/news/2022/11/25/41/951543/sistem-rudal-iskander-sudah-hebat-rusia-tak-akan-buat-lagi-oka-era-soviet-dlz.jpgSistem rudal Iskander siap diluncurkan militer Rusia. (Foto/TASS)

Rudal Iskander: 13%

-Jumlah pada 23 Februari: 900
-Diproduksi sejak awal perang: 48
-Digunakan: 829
-Ada 119 yang tersisa

Rudal Onyx: 74%

-Jumlah pada 23 Februari: 470
-Diproduksi sejak awal perang: 0
-Digunakan: 123
-Ada 347 yang tersisa

Rudal S-300: 87%

-Jumlah pada 23 Februari: 8.000
-Diproduksi sejak awal perang: 0
-Digunakan: 1.020
-Sisa: 6.980

Rudal Kalibr: 37%

-Jumlah pada 23 Februari: 500
-Diproduksi sejak awal perang: 120
-Digunakan: 391
-Ada 229 yang tersisa

Rudal X-101: 50%

-Jumlah pada 23 Februari: 144
-Diproduksi sejak awal perang: 120
-Digunakan: 132
-Ada 132 yang tersisa

Rudal X-555: 50%

-Jumlah pada 23 Februari: 300
-Diproduksi sejak awal perang: 0
-Digunakan: 150
-Ada 150 yang tersisa

Rudal X-22/32: 32%

-Jumlah pada 23 Februari: 370
-Diproduksi sejak awal perang: 0
-Digunakan: 250
-Ada 120 yang tersisa

Rudal X-35: 41%

-Jumlah pada 23 Februari: 500
-Diproduksi sejak awal perang: 360
-Digunakan: 504
-Ada 356 yang tersisa

Rudal Kinzhal: 73%

-Jumlah pada 23 Februari: 43
-Diproduksi sejak awal perang: 16
-Digunakan: 16
-Ada 43 yang tersisa

Jumlah pasti stok rudal Moskow tidak diketahui, karena militernya sangat merahasiakan.

Bloomberg pada 29 Oktober 2022, melaporkan bahwa Moskow mengekspor barang-barang elektronik dan peralatan rumah tangga ke negara tetangga untuk mendukung manufaktur militer.

Outlet berita militer Ukraina; Defense Express Media, juga melaporkan pada 17 November 2022 bahwa Pabrik Motovilikha—produsen peralatan militer Rusia—telah menerapkan shift 24/7 dan telah mempekerjakan lebih banyak staf untuk memproduksi sistem peluncur roket berganda "Tornado-S" dan "Tornado-G".

Itu tampaknya menunjukkan Rusia mengatasi kemacetan dalam rantai pasokan mereka, memungkinkan mereka untuk memulai kembali produksi massal. (min).

  Sistem rudal Iskandar sehebat sistem rudal OTR-23 Oka 
https://pict.sindonews.net/size/720/salsabila/slider/2022/11/19667/rusia-tak-lagi-oka-era-soviet-karena-rudal-iskander-sudah-hebat-frw.jpginfografis, Rusia tidak lagi produksi sistem rudal Oka Era Soviet (sindonews)

Petinggi Rusia tidak memiliki rencana menciptakan kembali sistem rudal taktis Oka Uni Soviet. Alasannya, sistem Iskander yang saat ini beroperasi dapat berhasil menjalankan semua fungsinya.

Hal itu diungkapkan seorang jenderal Rusia berpangkat tinggi kepada kantor berita TASS pada Jumat (25/11/2022).

Ketika ditanya tentang kemungkinan menciptakan kembali sistem rudal Oka yang terkenal di Uni Soviet, Kepala Pasukan Rudal dan Artileri Angkatan Darat Rusia Letnan Jenderal Mikhail Matveyevsky menjawab, "Tidak, karena semua fungsi Oka sekarang dilakukan oleh Iskander."

Sistem rudal balistik taktis OTR-23 Oka mulai beroperasi di Angkatan Darat Soviet pada tahun 1983, dan, pada saat itu, merupakan sistem pertama di dunia yang dapat menembus semua pertahanan rudal.

Menurut pakar militer, sistem Oka membuat sistem rudal pertahanan udara Patriot terbaru Amerika Serikat (AS) yang paling canggih sama sekali tidak efektif pada saat itu.

Sistem ini sepenuhnya otonom dan memiliki kemampuan melintasi segala medan dan rintangan air.

Rudal itu dapat segera dikirim ke lokasi mana pun di seluruh dunia dengan kereta api, udara atau laut, dan hanya membutuhkan tiga awak untuk meluncurkannya.

Sistem Oka memiliki jangkauan 400 km dan, akibatnya, dikeluarkan dari Perjanjian Pasukan Nuklir Jarak Menengah (INF) tetapi tetap dibatalkan berdasarkan perjanjian tersebut.

Iskander-M 9K720 (SS-26 Stone menurut klasifikasi NATO) dirancang untuk menghancurkan berbagai sistem peluncuran roket, rudal dan pertahanan udara, pesawat terbang dan helikopter di lapangan terbang, pos komando, dan infrastruktur.

Satu set brigade mencakup lebih dari 50 unit perangkat keras, termasuk peluncur, transloader, staf komando, dan kendaraan dinas.

Sistem ini menembakkan rudal balistik dan jelajah hingga jarak 500 km. Rudal tersebut berhasil digunakan selama operasi militer khusus Rusia di Ukraina. (sya)

  ★ sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.