Minggu, 06 November 2022

PT. PAL dan Falah Kerja Sama Produk Kemaritiman Berbasis Teknologi

⚓ Disaksikan PrabowoDirektur Utama PAL Kaharuddin Djenod bersama CEO Falah Noviayana dan Komisaris sekaligus CTO Falah Deni Muslim menandatangani kerja sama pengembangan produk kemaritiman berbasis teknologi. [Foto/istimewa]

PT PAL Indonesia (Persero) bersama PT. Falah Inovasi Teknologi (Falah) menandatangani kerja sama pengembangan produk kemaritiman berbasis teknologi. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kedua belah pihak pada event Indo Defence 2022 ini disaksikan langsung Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Kerja sama ini dimulai dengan pengembangan produk Digitalized Manual Guidance, Training and Simulation System dan Engineering Simulator. Kedepannya akan ada lebih banyak produk yang akan dikembangkan bersama.

Direktur Utama PAL Kaharuddin Djenod menyampaikan dalam kerja sama ini Falah menyediakan teknologi yang dibutuhkan oleh PT PAL. “Teknologi ini masih sesuatu yang baru namun merupakan tools yang memang dibutuhkan PT. PAL untuk bisa mengeksplor lebih jauh tentang produk-produk PT. PAL, termasuk juga visualisasi produk, monitoring dan bahan training kepada calon user dan user yang telah menerima produk yang kita delivery,” ujarnya, Jumat (4/11/2022).

Menurut Kaharuddin, PAL berkewajiban membangun ekosistem maritim dan Falah merupakan bagian darinya, “PT. PAL memiliki kewajiban untuk nembangun ekosistem maritim yang ini terdiri dari galangan kapal sebagai tier 1, kemudian subkon vendor supplier di tier 2,3,4 dan 5. Falah bisa berada di tier 2,3 dan bahkan tier 4. Posisi Falah dan perusahan-perusahaan sejenis merupakan bagian dari ekosistem yang harus dibangun oleh PT. PAL,” katanya.

Komisaris sekaligus CTO Falah Deni Muslim menyampaikan PAL adalah mitra strategis untuk mengembangkan berbagai produk di bidang kemaritiman. “Kami meyakini bersama PAL yang merupakan lead integrator matra laut dan pusat keunggulan industri maritim nasional, banyak produk training and simulation yang dapat dikembangkan bersama.” ujarnya.

Senada, CEO Falah Noviayana menyampaikan Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia memerlukan banyak inovasi dalam penerapan teknologi bagi stakeholders-nya, dan ini dapat terwujud dengan adanya kolaborasi dan sinergi dengan PAL. ”Sejak awal berdiri Falah memfokuskan produknya pada pelatihan militer dan non-militer menggunakan teknologi canggih seperti augmented reality dan virtual reality,” ucapnya.

Menurut dia, Falah memiliki sistem manajemen pembelajaran sendiri dan platform virtual training suite untuk berbagai konten yang dibutuhkan. Saat ini Falah telah mengembangkan banyak konten dan skenario pelatihan yang dibuat khusus untuk pelatihan perawatan pesawat, sistem pembelajaran bahasa virtual reality, dan berbagai materi pelajaran e-learning lainnya. (cip)
 

  ⚓
sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.