Sabtu, 10 Desember 2022

2 PC 60 M Akan di Operasikan di Wilayah Timur

⚓ Produksi PT Caputra Mitra SejatiTNI AL Pesan 2 PC 60 M (Vivanews)

TNI Angkatan Laut memesan dua kapal patroli cepat di galangan kapal milik PT Caputra Mitra Sejati (CMS), Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Banten. Kapal yang dilengkapi sonar radar hingga meriam kaliber 12,7 mm akan menambah alutsista TNI AL guna menjaga kedaulatan Indonesia dari sisi laut.

Berspesifikasi panjang 61,20 meter, lebar 8,50 meter dengan tinggi 5 meter, kapal itu mampu berlayar delapan hari dengan kecepatan 24 Knot dan mengangkut 55 prajurit.

"Negara kita ini negara kepulauan yang sangat besar, tentunya membutuhkan kapal yang sangat banyak untuk mengamankan, minimal asisten force, yang mana saat ini masih 60 persen dari target yang dijadwalkan," ujar Wakasal Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono, di lokasi, Jumat, 9 Desember 2022.

Jenderal TNI AL bintang tiga yang digadang-gadang menjadi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) itu berujar, kapal patroli cepat yang dibangun ditargetkan selesai pada 2024 mendatang dan akan menjadi alutsista Koarmada III TNI AL yang bermarkas di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.

Dia akan mengamankan kedaulatan negara dari sisi laut yang berbatasan dengan sejumlah negara di wilayah paling timur Indonesia.

KRI Dorang 874, merupakan PC 60 produksi PT CMS (TNI AL)

Secara keseluruhan, TNI AL akan membangun 10 kapal patroli cepat untuk menjaga kedaulatan Indonesia, dari tindakan ilegal fishing hingga ilegal maining.

"Kita butuh 50 kapal, saat ini kita baru punya 40 kapal, tetapi 50 persen kapal tua. Itu juga nanti akan menjadi program kita untuk diperbaiki, sehingga galangan kapal berkompetisi untuk membangun kapal patroli cepat masih sangat banyak, dari jumlah saja kita kurang 10," terangnya.

Pembangunan kapal di galangan Indonesia, dipastikan menggunakan komponen dalam negeri yang sudah diatur pemerintah. Termasuk saat ini, tengah membangun Kapal Cepat Rudal (KCR) atau Combat Management System (CMS) sebagai kapal perang ringan di wilayah Batam.

Heri menambahkan TNI AL berupaya memenuhi kebutuhan kapal perang Indonesia dengan memaksimalkan pembelian dari galangan dalam negeri yang biayanya lebih murah. Lantaran, jika membeli dari luar negeri, harganya lebih mahal.

"Membangun kapal dari dalam negeri jadi sangat efektif dibanding kita menunggu kapal perang tempur yang (dari luar negeri). Kita sudah membuat dua kapal tempur, CMS, kita sudah membuat dua, satu dibuat dan satu lagi direncanakan, di Batam, sejenis kapal kecil. Kita harus mulai, karena bagaimana mengajak teman-teman galangan mengimprovisasi menjadi lebih baik," imbuhnya.


  💂
 Viva.co.id  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.