Selasa, 20 Desember 2022

[Global] AS Coba Cegah Ukraina Bunuh Jenderal Rusia yang Kunjungi Garis Depan

https://www.nationalreview.com/wp-content/uploads/2020/03/russian-military-exercises-11.jpg?w=789Petinggi Rusia di perbatasan [nationalreview]

Amerika Serikat (AS) dilaporkan sempat berusaha mencegah Ukraina untuk membunuh seorang jenderal top militer Rusia pada awal invasi pada akhir Februari lalu. Rencana pembunuhan itu menargetkan jenderal Rusia yang melakukan kunjungan ke garis depan pertempuran usai pasukan Moskow mengalami kemunduran.

Seperti dilansir Insider.com, Senin (19/12/2022), informasi itu diungkapkan oleh surat kabar ternama AS, The New York Times (NYT), yang merilis artikel investigasi pada Sabtu (17/12) waktu setempat.

Menurut NYT, Kepala Staf Jenderal Militer Rusia Valery Gerasimov, pada April lalu, merencanakan kunjungan ke garis depan pertempuran pasukan Rusia dan Ukraina. Sejumlah pejabat AS mengetahui rencana Gerasimov itu namun memutuskan untuk merahasiakannya dari Ukraina.

Laporan NYT juga menyebut bahwa para pejabat AS menyadari mereka telah 'sangat melebih-lebihkan' kekuatan militer Rusia ketika negara itu menginvasi Ukraina, negara tetangganya, pada 24 Februari lalu.

Tentara-tentara Rusia, sebut laporan NYT, memiliki peralatan militer yang buruk, dengan seorang tentara mengeluhkan harus memakai helm buatan tahun 1940-an dan tentara lainnya bertanya soal cara mengubah senjatanya menjadi sepenuhnya otomatis sebelum bertempur.

Beberapa tentara lainnya bahkan diberitahu mereka 'tidak akan pernah bertempur' ketika direkrut militer Rusia.

"Tidak ada yang akan bertahan hidup," sebut komandan militer pro-Rusia, Aleksandr Kodhakovsky, kepada NYT. "Satu cara atau lainnya, satu senjata atau lainnya akan membunuh Anda," cetusnya.

Beberapa bulan berlalu dan tentara Rusia yang kurang terlatih terus mengalami kekalahan dan kehilangan wilayah dalam pertempuran dengan pasukan Ukraina. Kremlin mulai menggerakkan para jenderal militer berpangkat tinggi ke garis depan pertempuran.

https://i0.wp.com/koko.ng/wp-content/uploads/2022/03/Colonel-Alexei-Sharov-Russia-Ukraine-Putin-Zelensky-Usyk-KOKO-TV-Nigeria-1.jpeg?resize=696%2C463&ssl=1Beberapa perwira tinggi Rusia yang menjadi korban di Ukraina (koko)

Menurut NYT, banyak jenderal militer Rusia melakukan 'kesalahan mematikan' dengan memposisikan diri di dekat antena dan pusat komunikasi, yang menjadikan mereka mudah ditemukan, dan pasukan Ukraina mulai membunuh mereka.

Ketika Gerasimov memutuskan untuk mengunjungi garis depan pertempuran pada April lalu, sebut laporan NYT, para pejabat AS merahasiakan informasi itu dari Ukraina karena menilainya akan 'secara tajam meningkatkan' konflik.

Namun tetap saja, para pejabat Ukraina mengetahui rencana Gerasimov itu dan berencana untuk menyerangnya. Para pejabat senior AS, seperti dilaporkan NYT, meminta Ukraina untuk membatalkan rencana serangan itu.

"Kami mengatakan kepada mereka (Ukraina-red) untuk tidak melakukannya," tutur seorang pejabat senior AS, yang tidak disebut namanya, kepada NYT.

"Kami seperti, 'Hei, itu berlebihan'," imbuh pejabat itu.

Laporan NYT menyebutkan bahwa Ukraina akhirnya memutuskan untuk tetap melanjutkan serangan, karena pesan peringatan dari AS itu terlambat diterima. Serangan Ukraina itu dilaporkan menewaskan 'puluhan tentara Rusia', namun Gerasimov berhasil lolos.

Usai serangan itu, sebut NYT, para jenderal militer Rusia mulai jarang mengunjungi garis depan pertempuran.

Belum ada tanggapan resmi dari otoritas Ukraina maupun Rusia terhadap laporan NYT ini. (nvc/ita)

 ♖
detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.