Senin, 26 Desember 2022

[Global] Utang Bantuan Militer AS Akan Menjadikan Ukraina Negara Gagal

 Dan dikendalikan Barat 
https://pict.sindonews.net/dyn/732/pena/news/2022/12/15/41/969551/rudal-patriot-bakal-jadi-target-serangan-rusia-dxc.jpgKremlin menegaskan rudal Patriot AS akan jadi serangan Rusia jika dikirimkan ke Ukraina. [Roketsan]

U
tang bantuan ‘investasi’ militer Amerika Serikat akan menjadikan Ukraina sebagai negara gagal dan dikendalikan oleh Barat.

Hal itu dikatakan oleh seorang ahli masalah regional dan militer dari AS, Earl Rasmussen, yang juga Wakil Presiden Eksekutif Eurasia Center yang berbasis di Washington.

Seperti diketahui, pada hari Rabu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi Washington dan menemui Presiden AS Joe Biden dengan fasilitas pesawat dan kendaraan serta pengamanan yang disediakan oleh Gedung Putih.

Kedatangan Zelensky ke Gedung Putih adalah untuk menemui Presiden Joe Biden dan meminta dukungan penuh dari AS dalam berperang melawan Rusia.

Biden menyatakan akan mendukung perjuangan Ukraina dan tidak akan membiarkan kedaulatan Ukraina terampas.

AS juga akan memberikan paket bantuan militer baru kepada Ukraina termasuk sistem pertahanan udara Patriot.

Terhadap hal ini Rasmussen mengatakan bahwa uang dalam jumlah besar akan digunakan AS untuk mengendalikan Ukraina.

AS berinvestasi dengan keyakinan bahwa mereka akan dapat melemahkan Rusia dan pada akhirnya melihat perubahan rezim (di Rusia),” ujarnya, dikutip Sputnik (23/12).

Hal ini juga berperan untuk mengganggu kerja sama ekonomi antara Eropa dan Rusia dan antara Eropa dan China, sehingga berpotensi mengarah pada deindustrialisasi Eropa, khususnya Jerman, lanjutnya.

https://pict.sindonews.net/dyn/732/pena/news/2022/12/23/41/976961/rusia-ejek-bendera-baru-ukraina-sebagai-status-kiev-bawahan-as-rib.jpgUtusan Ukraina untuk PBB Sergey Kislitsa men-tweet gambar bendera AS dengan bintang dan garis yang ditampilkan dalam warna kuning dan biru negaranya. (Foto/Twitter/@SergiyKyslytsya)

“Selain itu, Kompleks Industri Militer AS (MIC) mendapat banyak keuntungan dari konflik dan meningkatnya ketegangan. Peluang tambahan mungkin terjadi bagi perusahaan Barat (AS) untuk merekonstruksi Ukraina dan untuk mendapatkan sumber daya Ukraina dengan harga jual yang tinggi,” tambahnya.

Tujuannya, kata dia, untuk mempertahankan hegemoni AS dan untuk mencegah munculnya penantang global atau regional yang potensial.

Ukraina dipandang sebagai kunci untuk menahan dan bahkan menghancurkan Rusia.

Tujuannya bukan hanya untuk menahan Rusia tetapi untuk mengawasi perubahan rezim dan berpotensi membongkar/merestrukturisasi Rusia,” kata dia.

Ia menambahkan, terlepas dari narasi yang digembar-gemborkan, dukungan itu bukan tentang Ukraina atau demokrasi.

Ukraina hanyalah pion untuk tujuan geopolitik global dari orang-orang yang saat ini berkuasa,” lanjut dia. “Apa yang ‘disumbangkan’ ke Ukraina, pada dasarnya harus dibayar kembali ke AS oleh Ukraina.”

Pembayaran utang tersebut, kata Rasmussen, pada akhirnya akan menciptakan jenis krisis utang yang sama seperti yang dilakukan program Lend-Lease dalam Perang Dunia II.

Cara lain mungkin dari transfer kepemilikan tanah dan industri yang sangat didiskon ke ‘mitra’ non-Ukraina. Bagaimanapun, Ukraina akan berhutang budi dari generasi ke generasi di masa depan,” ujarnya lagi.

Kesulitan ekonomi, tandas dia, akan berlangsung di masa mendatang dalam beberapa dekade atau bahkan generasi.

Rasmussen memprediksi Ukraina akan menjadi negara gagal. -JDN-

  ★ Airspace Review  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.