Senin, 05 Desember 2022

Mobil Anti Drone Buatan Anak Bangsa

Dengan kandungan lokal mencapai 80 persen(IDM/Muhammad Hidayat)

Produk alutsista dalam negeri buatan anak bangsa hadir dan dipamerkan di pameran Indo Defense tahun 2022 di Jakarta Internasional Expo, Kemayoran, Rabu, (2/11).

Adalah PT Internusa Pasifik Perkasa yang berhasil memproduksi alutsista ini. Vice Director PT Internusa Pasifik Perkasa, Romi Christyanto yang ditemui Indonesia Defense Megazine di Hall D, Jakarta Expo mengatakan alutsista yang mereka tampilkan adalah mobil anti-drone, baju anti peluru dan berbagai rompi, helm, serta berbagai kelengkapan untuk prajurit.

Saya mulai dari awal dulu ada rompi yang kita buat. Jadi rompi yang kita buat ini, material nya beda sama boot yang lain. Material yang kita pakai itu plastik, kalau yang lain itu material nya keflar buat perang. Plastik itu akhirnya nanti bobotnya makin ringan, lebih mudah dibawa sama prajurit, juga lebih tipis jadi gak menghalangi pergerakan,” kata Romi.

Sementara itu untuk mobil anti drone, kata Romi Equipment-nya dibuat dengan kandungan lokal mencapai 80 persen.

Softwarenya dari open sourch kita develope sendiri, kita rekayasa sendiri, kemudian untuk jammer radar, kamera, produksi lokal. Kalau dibandingkan dengan tetangga kita mungkin tampilan agak kurang menarik, tapi paling tidak dari sisi kemampuan, spesifikasi, sudah bisa diadu sama mereka. Karena memang kita sudah telat memulai teknologi anti-drone ini,” jelas Romi.

Terkait keunggulan di lapangan, Romi menjelaskan proses pendeteksian mobil anti-drone ini adalah misalnya perlindungan untuk objek vital nantinya radar spektrum mengirimkan gelombang untuk deteksi.

Biasanya gelombang drone itu mainnya di angka empat giga hertz sampai lima giga hetrtz drone lokal. Kita bicara DGI semuanya, ini drone lokal. Setelah kita lakukan deteksi, nanti di monitor akan muncul sumber source-nya dari mana. Stelah tampilan Radar tahu, kita deteksi pakai kamera ini. Jadi kamera ini kamera biasa sama infra red, jangkauannya 15 km, setelah kita lock pakai ini kita lihat, drone nya itu ancaman atau bukan. Misal drone yang digantungin bom, kita harus bisa deteksi itu ancaman atau tidak,” jelas Romi.

Selanjutnya untuk jammer-nya, Romi mengatakan terdapat pilihan untuk pengaktifan dari gps dan kontrol.

Dan jika hilang kontrol beserta baterainya, jadi istilahnya drain. Baterai cas ini bisa di drain dikeringkan secara cepat kaya begitu. nah ini drain yang ada disini jadi kita bisa pilih. Cara kerja drone paling sebelum dia masuk ke lingkungannya objek vitalnya kita hilangin lost control-nya dulu, nanti si control-nya udah tau kok gabisa dibelokin, ini biasanya ada yang hack nih, biasanya dia tarik mundur,” terang Romi.

Terakhir, agar tidak mengganggu penerbangan termasuk penerbangan komersil, di alat mobil anti drone ini terdapat radar kecil yang berfungsi mendeteksi pergerakan di setiap bandara.

Di setiap pergerakan udara kurang lebih kaya air traffic gitu, jadi kita harus tau jangan sampe ada pesawat melintas kita aktifkan yang besar ini, karena takutnya mereka kasian yang diatas yang di kokpit itu jamming semua nantinya,” tutup Romi. (rr)

  📡
Indonesia Defense  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.