Kendaraan dapur lapangan (Randurlap) Marinir produksi PT Prasandha Dumayasa. [PT Prasandha Dumayasa]
Nigeria menjajaki potensi kerja sama alat pertahanan di Indonesia dengan mengunjungi Perhimpunan Industri Pertahanan Swasta Nasional.
Perhimpunan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantanas) menerima kunjungan delegasi NASENI dari Abuja Nigeria pada Rabu (14/9) di Gedung Bhimasena Jatinangor Jawa Barat.
Pinhantanas mempromosikan kepada delegasi NASENI bahwa industri alat pertahanan keamanan (alpahankam) di Indonesia telah menghasilkan beragam produk pertahanan berbasis teknologi sekaligus menjajaki potensi kerjasama antara kedua negara, menurut keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Delegasi NASENI yang dipimpin Profesor Muhammad Sani Haruna selaku Exective Vice Chairman didampingi oleh Duta Besar Nigeria untuk Indonesia Usman Ary Ogah membawa serta lima belas orang yang terdiri dari anggota NASENI sendiri dan anggota parlemen Nigeria serta unsur pemerintah.
Dalam kesempatan ini, Ketua Umum Pinhantanas Evi Lusviana menyatakan bahwa produk alat pertahanan keamanan (alpahankam) yang diproduksi oleh para anggota Pinhantanas sejak lama menyuplai kebutuhan TNI dan Polri serta kebutuhan beberapa lembaga pemerintah lainnya seperti BAKAMLA dan BNPB.
Disamping itu anggota Pinhantanas juga menghasilkan produk tidak hanya untuk kebutuhan militer akan tetapi juga untuk kebutuhan sipil seperti solar panel dan peralatan berteknologi tinggi untuk menjernihkan air.
Evi mengatakan kesempatan untuk bekerjasama dengan Nigeria melalui NASENI sangat terbuka lebar dalam hal pengadaan barang jadi dari Pinhantanas, kerjasama alih teknologi dan bentuk kerjasama strategis lainnya.
"Terlebih anggota Pinhantanas ada yang menjadi reseller PT Dirgantara Indonesia yaitu PT Prasandha Dumayasa untuk menggarap market Afrika dimana NASENI pernah menyatakan ada kebutuhan untuk pesawat produksi PT Dirgantara Indonesia” demikian Evi yang menjabat Ketua Umum Pinhantanas.
Executive Vice Chairman NASENI Profesor Muhammad Sani Haruni dalam sambutannya menyampaikan terima kasih karena berkesempatan menyaksikan beberapa produk alpahankam produksi Indonesia.
“Kami berterima kasih atas undangan acara ini karena bila tidak ada acara ini, kami tidak akan pernah mengetahui bahwa ternyata Indonesia memiliki asosiasi produsen alat-alat pertahanan nonpemerintah yang menghasilkan beragam produk yang bisa dikerjasamakan dengan Nigeria” ujar Profesor Muhammed Sani Haruna.
Setelah mendengarkan paparan singkat mengenai profil dan produk Pinhantanas para delegasi diajak ke ruang pamer untuk menyaksikan beragam produk para anggota Pinhantanas termasuk beberapa kendaraan khusus di pelataran parkir Gedung Bhimasena, salah satunya kendaraan dapur lapangan (Randurlap) yang merupakan salah satu produk kendaraan khusus diproduksi oleh anggota Pinhantanas, PT Prasandha Dumayasa.
Nigeria menjajaki potensi kerja sama alat pertahanan di Indonesia dengan mengunjungi Perhimpunan Industri Pertahanan Swasta Nasional.
Perhimpunan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantanas) menerima kunjungan delegasi NASENI dari Abuja Nigeria pada Rabu (14/9) di Gedung Bhimasena Jatinangor Jawa Barat.
Pinhantanas mempromosikan kepada delegasi NASENI bahwa industri alat pertahanan keamanan (alpahankam) di Indonesia telah menghasilkan beragam produk pertahanan berbasis teknologi sekaligus menjajaki potensi kerjasama antara kedua negara, menurut keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Delegasi NASENI yang dipimpin Profesor Muhammad Sani Haruna selaku Exective Vice Chairman didampingi oleh Duta Besar Nigeria untuk Indonesia Usman Ary Ogah membawa serta lima belas orang yang terdiri dari anggota NASENI sendiri dan anggota parlemen Nigeria serta unsur pemerintah.
Dalam kesempatan ini, Ketua Umum Pinhantanas Evi Lusviana menyatakan bahwa produk alat pertahanan keamanan (alpahankam) yang diproduksi oleh para anggota Pinhantanas sejak lama menyuplai kebutuhan TNI dan Polri serta kebutuhan beberapa lembaga pemerintah lainnya seperti BAKAMLA dan BNPB.
Disamping itu anggota Pinhantanas juga menghasilkan produk tidak hanya untuk kebutuhan militer akan tetapi juga untuk kebutuhan sipil seperti solar panel dan peralatan berteknologi tinggi untuk menjernihkan air.
Evi mengatakan kesempatan untuk bekerjasama dengan Nigeria melalui NASENI sangat terbuka lebar dalam hal pengadaan barang jadi dari Pinhantanas, kerjasama alih teknologi dan bentuk kerjasama strategis lainnya.
"Terlebih anggota Pinhantanas ada yang menjadi reseller PT Dirgantara Indonesia yaitu PT Prasandha Dumayasa untuk menggarap market Afrika dimana NASENI pernah menyatakan ada kebutuhan untuk pesawat produksi PT Dirgantara Indonesia” demikian Evi yang menjabat Ketua Umum Pinhantanas.
Executive Vice Chairman NASENI Profesor Muhammad Sani Haruni dalam sambutannya menyampaikan terima kasih karena berkesempatan menyaksikan beberapa produk alpahankam produksi Indonesia.
“Kami berterima kasih atas undangan acara ini karena bila tidak ada acara ini, kami tidak akan pernah mengetahui bahwa ternyata Indonesia memiliki asosiasi produsen alat-alat pertahanan nonpemerintah yang menghasilkan beragam produk yang bisa dikerjasamakan dengan Nigeria” ujar Profesor Muhammed Sani Haruna.
Setelah mendengarkan paparan singkat mengenai profil dan produk Pinhantanas para delegasi diajak ke ruang pamer untuk menyaksikan beragam produk para anggota Pinhantanas termasuk beberapa kendaraan khusus di pelataran parkir Gedung Bhimasena, salah satunya kendaraan dapur lapangan (Randurlap) yang merupakan salah satu produk kendaraan khusus diproduksi oleh anggota Pinhantanas, PT Prasandha Dumayasa.
♘ antara