Senin, 23 Januari 2023

[Global] AS Tetapkan Tentara Bayaran Rusia Wagner Sebagai Organisasi Kriminal

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/fr/thumb/7/74/LogoWagner_vectoris%C3%A9.svg/512px-LogoWagner_vectoris%C3%A9.svg.png?20220301210851PMC Wagner Group [wikipedia]

Kementerian Keuangan Amerika Serikat secara resmi menetapkan kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner Group, sebagai organisasi kriminal transnasional.

Juru bicara keamanan nasional AS John Kirby mengatakan penetapan itu dilakukan karena Wagner "merupakan organisasi kriminal yang melakukan kekejaman yang meluas serta pelanggaran hak asasi manusia".

Menurut Kirby, pasukan Wagner memiliki sekitar 50 ribu prajurit di Ukraina di mana 80 persennya diambil dari penjara.

Dia juga mengatakan Wagner selama ini menerima pasokan senjata dari Korea Utara untuk operasinya di Ukraina. Hal itu berdasarkan foto-foto intelijen AS yang menampilkan kereta api Moskow memasuki Korut lalu pulang dengan alutsista.

"Foto-foto tersebut, dari 18-19 November, menunjukkan kereta api Rusia memasuki Korea Utara untuk mengambil muatan roket dan rudal lalu kembali ke Rusia," ujar Kirby seperti dikutip AFP.

Kirby mengatakan AS sudah menyampaikan informasi intelijen mereka terkait pasokan senjata Wagner oleh Korea Utara kepada unit Dewan Keamanan PBB. Hal itu dilakukan untuk memberikan sanksi kepada Korut.

"Transfer senjata dari Korea Utara merupakan pelanggaran langsung terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB," ujar Kirby.

Penetapan kriminal itu sendiri nantinya memungkinkan AS menerapkan sanksi tambahan pada jaringan global kelompok tersebut, yang mencakup operasi militer serta bisnis mereka di Afrika dan lainnya.

"Kami akan bekerja tanpa henti untuk mengidentifikasi, mengacaukan, mengekspos, dan menargetkan mereka yang membantu Wagner," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Kirby juga membeberkan bahwa pendiri Wagner, Yevgeny Prigozhin, memicu ketegangan di Kremlin atas klaim keberhasilan kelompok itu di Ukraina.

"Prigozhin mencoba mengedepankan kepentingannya sendiri di Ukraina dan Wagner menjalankan aksi militer di Ukraina berdasarkan pada apa yang bakal mereka hasilkan untuk Prigozhin, dalam hal meraup publisitas positif," ujarnya.

Prigozhin memang kerap mendapat sorotan positif atas kemajuan Rusia di Ukraina kala pasukannya menuju kota Bakhmut. Dia juga disorot setelah mengklaim berhasil merebut Soledar pekan lalu.

Namun, dia punya hubungan buruk dengan AS selama bertahun-tahun. Prigozhin pernah didakwa oleh Kementerian Kehakiman AS pada Februari 2018 karena ikut campur dalam pemilihan presiden AS 2016.

Saat itu, dua bisnis miliknya yakni Internet Research Agency dan Concord Management and Consulting dituding mendanai operasi intervensi terhadap pilpres AS.

Dia dan sejumlah perusahaannya juga berada di bawah sanksi AS dan Eropa untuk berbagai kondisi.

Salah satunya yakni sanksi ekonomi AS yang diberikan sejak Desember 2016 karena membantu "secara finansial" para pejabat senior Rusia dan terlibat kesepakatan bisnis besar-besaran dengan Kementerian Pertahanan Rusia. Meski begitu, Prigozhin membantah tudingan tersebut.

  Iran Ancam Balas Uni Eropa Jika Tetapkan IRGC Sebagai Teroris 
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/f1/Seal_of_the_Army_of_the_Guardians_of_the_Islamic_Revolution.svgIRGC

Garda Revolusi Iran (Iran's Islamic Revolutionary Guard Corps/IRGC) mengancam bakal memberikan 'balasan' apabila Uni Eropa membuat 'kesalahan' dengan menetapkan mereka sebagai kelompok teroris.

"Jika Eropa membuat kesalahan, mereka harus menerima konsekuensinya," kata kepala IRGC Mayor Jenderal Hossein Salami seperti dikutip Sepah News.

Salami berkata demikian usai anggota parlemen Eropa mendesak Uni Eropa memasukkan IRGC ke dalam daftar organisasi teroris karena melakukan penindasan terhadap pengunjuk rasa dan memasok drone ke Rusia.

Menteri Luar Negeri Uni Eropa pun mengatakan bakal membahas tambahan sanksi terhadap Iran pekan depan.

Soal ini, Salami mengatakan Uni Eropa "merasa bahwa dengan pernyataan semacam itu bisa mengguncang pasukan besar (IRGC) ini."

Padahal, IRGC tak pernah khawatir mengenai hal itu dan bahkan bisa "bertindak lebih kuat" jika Uni Eropa memancing.

"Kami tidak pernah cemas soal ancaman semacam itu atau bahkan bisa menindaknya karena sebanyak musuh kami memberi kesempatan untuk kami bertindak, kami bisa bertindak lebih kuat," ujarnya.

Mantan komandan Angkatan Udara IRGC sekaligus juru bicara parlemen Iran, Mohammad Bagher Ghalibaf, juga menyampaikan hal serupa.

Ghalibaf mengatakan parlemen siap menindak tegas "tindakan apapun yang merugikan Garda Revolusi Iran dan merusak kebenaran."

"Kami di parlemen siap untuk menangani dengan tegas setiap tindakan yang mencoba untuk merugikan Korps Pengawal Revolusi Islam dan mendistorsi kebenaran," kata Ghalibaf seperti dikutip AFP.

Pada Rabu (18/1), Parlemen Eropa meminta Uni Eropa memasukkan IRGC ke dalam daftar organisasi teroris.

Hal itu terungkap dalam sebuah teks tersebar yang menunjukkan bahwa mayoritas anggota parlemen mendukung langkah tersebut.

Anggota parlemen Un Eropa mendesak hal tersebut karena menilai IRGC melakukan serangkaian aksi teroris, termasuk menindas pengunjuk rasa kematian Mahsa Amini. IRGC juga dikecam karena telah memasok drone ke Rusia.

Hubungan antara negara-negara anggota Uni Eropa dan Teheran sendiri memang panas dalam beberapa bulan terakhir. Hal itu lantaran terhentinya upaya mereka berdialog soal nuklir.

Teheran selama ini juga membuat panas karena menahan beberapa warga negara Eropa. Iran pun tak henti-henti melakukan tindakan kekerasan terhadap para demonstran di negara itu. (blq/tsa)

 ♖
CNN  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.