Rabu, 25 Januari 2023

TNI AL Berencana Libatkan TNI AU untuk Patroli Laut

⚓ Melalui UdaraKRI Usman Harun-359 (kanan) bersama pesawat tempur F16 tergabung dalam divisi 2 operasi siaga tempur laut Natuna 2020 untuk melakukan pengendalian wilayah laut, khususnya di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) laut Natuna Utara. (ANTARA /M Risyal HidayatS)

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengatakan, TNI AL berencana melibatkan TNI Angkatan Udara (AU) untuk patroli laut Indonesia melalui udara.

"Ke depan kami akan laksanakan patroli melalui udara. Jadi, dari unsur-unsur udara kami, mungkin dari TNI AU kami libatkan. Jadi nanti akan kerja sama, koordinasi, dan sinergi yang lebih baik," ujar Ali di Mako Kolinlamil, Jakarta Utara, Rabu (25/1/2023).

Ali mengatakan, TNI AL akan meneruskan patroli bersama Badan Keamanan Laut (Bakamla) di laut lepas.

"Untuk laut lepas itu unsur-unsur KRI kita dan kapal-kapal besar yang dimiliki oleh Bakamla," kata Ali.

"Ke depan kan kita akan teruskan pola operasi bersama ini," ujarnya lagi.

Baru-baru ini, TNI AL menambah alat utama sistem senjata (alutsista) untuk patroli laut, yakni empat unit pesawat dan satu unit helikopter.

Alusista baru itu berupa satu pesawat CN 235-220 MPA, tiga pesawat Piper Archer PA-28-181, dan satu helikopter Bell 505 Jet Ranger X (JRX).

Keempat alutsista itu dikukuhkan langsung oleh KSAL Laksamana Muhammad Ali di Mako Pusat Penerbangan AL (Puspenerbal) Juanda, Surabaya pada 19 Januari 2023.

Bagi negara kepulauan besar seperti Indonesia, kekuatan armada laut yang tangguh bukanlah sebuah kemewahan, tetapi kebutuhan mutlak untuk menegakkan kedaulatan dan hukum di seluruh penjuru teritori dan yurisdiksi," ujar Ali dalam siaran pers Dinas Penerangan AL, Jumat (20/1/2023).
 

  💂 Kompas  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.