Sabtu, 18 Februari 2023

Duet Pasukan Langit 432 Kostrad dan Detasemen Naga Kopasgat Terjun dari Hercules

 Tembus Cuaca Burukhttps://thumbs.viva.co.id/media/frontend/thumbs3/2023/02/17/63ef2e4ac12c0-viva-militer-pasukan-yonif-pr-432-wsj-kostrad-terjun-di-jeneponto_663_372.jpgPasukan Yonif PR 432/WSJ Kostrad siap terjun di Jeneponto 🪂

Kamis pagi, ada pemandangan tak biasa terpampang di langit Desa Arungkeke, Kecamatan Palantikang, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Tiba-tiba saja sebuah pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara terbang melintas wilayah itu. Tak berapa lama kemudian dari lambung pesawat berbadan besar itu berterbangan puluhan prajurit TNI dengan menggunakan parasut hijau tua.

Warga pun terkagum-kagum dengan kemunculan pasukan langit TNI itu. Mereka berbondong-bondong menuju lokasi drop zone (DZ) yang telah ditentukan untuk para penerjun TNI.

Para penerjun itu merupakan pasukan tempur elite lintas udara milik Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat (Kostrad). Mereka berasal dari Batalyon Infanteri Para Raider 432/Waspada Setia Jaya, Brigade Infanteri Para Raider 3/Tri Budi Sakti, Divisi Infanteri 3.

Berdasarkan siaran resmi penerangan Yonif Para Raider 432/WSJ dilansir VIVA Militer, Jumat 17 Februari 2023, penerjunan pasukan di wilayah itu dilaksanakan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan sebagai prajurit yang berkualifikasi Para. Kegiatan itu dinamakan Latihan Jungar Statik, yaitu kepanjangan dari Latihan Terjun Payung Penyegaran Statik.

https://thumbs.viva.co.id/media/frontend/thumbs3/2023/02/17/63ef2d04508e2-viva-militer-pasukan-yonif-pr-432-wsj-kostrad-terjun-di-jeneponto_663_372.jpgPasukan Yonif PR 432/WSJ Kostrad terjun di Jeneponto.

Ada sebanyak 235 prajurit TNI Angkatan Darat yang terlibat dalam Jungar Statik itu dengan dipimpin langsung oleh Komandan Yonif Para Raider 432/WSJ, Mayor Inf Tinton Amin Putra.

Pasukan awalnya diterbangkan dengan Pesawat Hercules A-1336 dari Skadron Udara 33, TNI Angkatan Udara, Pangkalan Udara Hassanudin Makassar.

Menurut Mayor Inf Tinton, penerjunan pasukan dalam Jungar Statik baru perama kali dilaksanakan di wilayah Jeneponto. Dan ternyata kegiatan itu mendapat respons yang luar biasa bagi masyarakat.

"Terjun statik ini baru pertama kali diadakan di Kabupaten Jeneponto, kami merasa bangga dan terhormat karena antusias dari masyarakat yang sangat tinggi bahkan para siswa siswi di sekolah diliburkan untuk sekadar menyaksikan aksi para prajurit waspada," kata perwira TNI lulusan Akademi Militer 2004 ARUPADATU itu.

https://thumbs.viva.co.id/media/frontend/thumbs3/2023/02/17/63ef2cde8ec86-viva-militer-pasukan-denmatra-naga-pasa-kopasgat-dan-yonif-pr-432-wsj-kostrad_663_372.jpgPasukan Denmatra Naga Pasa Kopasgat

Mayor Inf Tinton menjelaskan, pasukan yang dipimpinnya melaksanakan terjun payung dua kali dalam setahun.

Penerjunan pasukan di wilayah Jeneponto merupakan yang pertama kali dilakukan. "Setiap tahun ada dua penerjunan yaitu terjun penyegaran dan terjun taktis. Yonif Para Raider 432/WSJ yang merupakan satuan jajaran Kostrad yang memiliki kualifikasi Para maka dari itu setiap prajuritnya wajib melaksanakan terjun payung," kata Mayor Inf Tinton.

Dalam melaksanakan Jungar Statik ini, Yonif Para Raider 432/WSJ juga mendapat dukungan dari pasukan khusus TNI Angkatan Udara, Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat).

Dari siaran resmi Penerangan Kopasgat TNI AU, untuk mendukung penerjunan itu, Kopasgat mengerahkan pasukan dari Detasemen Matra 2/Naga Paksa. Yaitu 10 prajurit Jumping Master dan 1 tim pengendali tempur Denmatra 2 Kopasgat.

Penerjunan pasukan langit Kostrad ini berjalan lancar. Meskipun hanya 90 dari 235 penerjunan yang terlaksana. Sebab, kondisi cuaca buruk datang menghadang sehingga tak memungkinkan untuk dilaksanakan penerjunan secara menyeluruh. Jika dipaksakan dampaknya akan sengat berbahaya bagi penerjunan.

 🪂
Viva.co.id  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.