Minggu, 05 Februari 2023

[Global] China Beri Ancaman Usai AS Tembak Jatuh 'Balon Udara Mata-mata'

Kementerian Pertahanan disebut membuat opsi menjatuhkan balon itu dengan aman di atas perairan teritorial AS, sambil mengamati cermat lintasan dan aktivitas intelijen. (REUTERS/Randall Hill)

China ancam akan berikan respons setelah Amerika Serikat (AS) menembak jatuh balon udaranya pada Sabtu (4/2).

Sebelumnya, militer AS menembak jatuh balon udara milik China yang diduga mata-mata. Balon tersebut ditembak di lepas pantai Carolina setelah melintasi situs militer yang sensitif di seluruh Amerika Utara.

Balon udara ini disebut memasuki zona pertahanan udara AS di utara Kepulauan Aleutian pada 28 Januari dan bergerak melintasi daratan wilayah Alaska dan kemudian ke wilayah udara Kanada di Wilayah Barat Laut. Balon kemudian ini menyeberang kembali ke wilayah AS melalui Idaho utara pada Selasa (1/2).

Perintah penembakan datang langsung dari Presiden AS Joe Biden pada Rabu (2/2). Seorang pejabat AS menyebut penembakan balon udara perlu dilakukan saat balon tersebut berada di atas wilayah perairan. Menurutnya, menjatuhkannya di darat dari ketinggian 18 ribu meter akan menimbulkan risiko bagi orang-orang di darat.

China merespons tindakan AS tersebut dengan menyebut pihaknya berhak untuk "mengambil tindakan lebih lanjut" dan mengkritik AS karena "reaksi berlebihan yang jelas dan pelanggaran serius terhadap praktik internasional."

Dalam pernyataannya pada Minggu (5/2), Kementerian Luar Negeri China mengatakan "China akan dengan tegas menegakkan hak dan kepentingan perusahaan yang relevan, dan pada saat yang sama berhak untuk mengambil tindakan lebih lanjut sebagai tanggapan."

Dilansir dari AP News, kehadiran balon udara di langit AS ini semakin memperburuk hubungan AS-Cina yang sudah tegang selama bertahun-tahun. Hal ini bahkan membuat Menteri Luar Negeri Antony Blinken tiba-tiba membatalkan perjalanan ke Beijing yang bertujuan meredakan ketegangan.

"Mereka (militer AS) berhasil menjatuhkannya dan saya ingin memuji pilot kami yang melakukannya," kata Biden setelah turun dari Air Force One dalam perjalanan ke Camp David.

Sebagai informasi, bola putih besar itu terlihat pada Sabtu (4/2) pagi waktu setempat di atas Carolina saat mendekati pantai Atlantik. Kemudian, sekitar pukul 14:39 EST (02:39 WIB), sebuah jet tempur F-22 menembakkan rudal ke balon yang berada sekitar 6 mil laut lepas pantai dekat Pantai Myrtle, Carolina Selatan.

Puing-puing itu jatuh ke air dari ketinggian 14 ribu meter dan menyebar dalam radius 11 kilometer. Kini operasi lanjutan tengah dilakukan oleh pemerintah AS, dan sebuah kapal tengah diluncurkan. (lom/wiw)

  AS Klaim Balon Udara Pengintai Kiriman China 
Balon udara yang sebelumnya diduga alat pengintai China kini diklaim Amerika Serikat memang benar untuk mengawasi situs strategis. (Chase Doak via REUTERS/Chase Doak)

Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Llyod Austin mengatakan balon udara yang sudah ditembak jatuh merupakan alat pemerintah China untuk 'mengawasi situs-situs strategis di benua Amerika Serikat'.

Presiden AS Joe Biden dikatakan sudah memberi lampu hijau bagi Pentagon menembak jatuh balon itu pada Rabu. Austin mengatakan hal itu dilakukan 'segera setelah misi ini bisa diselesaikan tanpa risiko yang tidak semestinya bagi nyawa orang Amerika di bawah lintasan balon'.

Kementerian Pertahanan disebut membuat opsi menjatuhkan balon itu dengan aman di atas perairan teritorial AS, sambil mengamati cermat lintasan dan aktivitas intelijen.

"Tindakan yang disengaja dan sah hari ini menunjukkan bahwa Presiden Biden dan tim keamanan nasionalnya akan selalu mengutamakan keselamatan dan keamanan rakyat Amerika sambil menanggapi secara efektif pelanggaran kedaulatan kita (oleh China) yang tidak dapat diterima," kata Austin.

Jet militer AS F-22 dari pangkalan udara di Virginia melumpuhkan balon itu pada Sabtu (4/2), 14.39 ET, menggunakan misil AIM-9X.

Tiga bandara di South Carolina dan North Carolina dihentikan sementara saat operasi itu dilakukan.

Klaim AS tentang fungsi balon itu bertentangan dengan pernyataan China sebelumnya yang menyebutnya sebagai alat penelitian, terutama meteorologi. (fea)

  Balon Pengintai Kedua China Terbang di Amerika Latin 
Balon udara milik China diketahui terbang di sekitar wilayah udara AS. (CNN)

Pentagon melaporkan melihat penampakan balon pengintai milik China kedua terbang di wilayah udara Amerika Latin.

"Kami mendapat laporan sebuah balon melintas di Amerika Latin. Kami memeriksa bahwa itu adalah balon pengintai milik China yang lain," kata Juru Bicara Pentagon, Pat Ryder seperti dikutip Guardian.

Ini adalah balon pengintai kedua milik China yang melintas di wilayah udara di dekat Amerika Serikat (AS). Sebelumnya, sebuah balon pengintai China malah tampak melintas di wilayah udara AS yang menyulut amarah Negeri Paman Sam.

Presiden AS, Joe Biden sampai melarang para pejabat AS berkunjung ke China. Padahal, Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken telah dijadwalkan mengunjungi Negeri Tirai Bambu.

Pentagon sendiri tidak merinci lokasi spesifik balon kedua tersebut. Namun pejabat AS mengatakan kepada CNN, balon itu tampaknya tidak terbang mengarah ke AS.

Pada Jumat (3/2) waktu setempat, Blinken mengatakan telah berbicara dengan diplomat China, Wang Yi dan "menegaskan bahwa kehadiran balon pengintai di wilayah udara AS jelas melanggar kedaulatan AS dan hukum internasional".

Kendati demikian, Blinken mengatakan kepada Wang "Amerika Serikat tetap berkomitmen menjalin hubungan diplomatik dengan Cina dan merencanakan kunjungan jika kondisi telah memungkinkan".

Di sisi lain, Ryder mengatakan, balon di Amerika Latin tidak mengancam aktivitas militer negara atu kegiatan masyarakat di darat.

Itulah sebabnya pihak militer memutuskan untuk tidak menembak jatuh balon tersebut.

"Adalah rekomendasi kuat dari para pejabat terkait untuk tidak mengambil tindakan kinetik karena risiko keselamatan dan keamanan orang-orang di lapangan dari kemungkinan kejatuhan puing-puing," kata pejabat itu, mengutip CNN.

Sementara itu, pihak China mengklaim balon pengintai pertama terbang di atas wilayah udara AS karena "force majeure".

Kementerian Luar Negeri China mengklaim balon udara itu terbang keluar jalur yang seharusnya. Benda itu dikatakan memiliki kemampuan kemudi yang terbatas sehingga mampu menyimpang jauh dari jalur yang direncanakan karena hembusan angin.

"Pemerintah China menyesalkan masuknya balon udara yang tidak disengaja ke wilayah udara AS karena force majeure," kata juru bicara Kemlu China dalam pernyataannya.

  ★ CNN  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.