Rabu, 15 Februari 2023

Pesawat Hercules TNI AU Diperbantukan Kepada Pemerintah Turki

 Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan dalam 3 gelombangPemerintah Indonesia perbantukan pesawat angkut Hercules C-130 beserta awak pesawatnya kepada Pemerintah Turki. (Foto/KBRI Ankara) ✈️

Pemerintah Indonesia perbantukan pesawat angkut Hercules C-130 beserta awak pesawatnya kepada Pemerintah Turki. Pesawat yang datang ke Turki untuk mengangkut peralatan SAR serta bantuan kemanusiaan gelombang pertama (12/2/2023) tersebut diperpanjang masa penugasannya dan diperbantukan untuk mengangkut logistik dari berbagai daerah di Turki ke wilayah yang terdampak gempa.

Pesawat yang memiliki daya angkut 10 ton tersebut, akan diperbantukan kepada pihak Turki hingga tanggal 20 Febaruri 2023.

Bapak Menteri Pertahanan RI yang memberikan perintah agar pesawat Hercules dan crew tersebut diperbantukan kepada pihak Turki untuk penanggulangan bencana. Beliau paham dalam situasi seperti ini masalah suplia logistik menjadi sangat kritis, dan beliau ingin Indonesia bisa membantu," ujar Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal.

Pihak Turki sangat berterima kasih. Indonesia adalah satu-satunya negara yang meminjamkan pesawat angkut kepada Pemerintah Turki," imbuhnya dalam keterangan tertulis KBRI Ankara, Selasa (14/2/2023).

Selama di Turki, pesawat TNI tersebut tersebut akan berbasis di Lanud Militer Turki Estimesgut, Ankara.

Kami sudah langsung berkoordinasi dengan Operation Center Angkatan Udara Turki untuk mementukan jadwal, rute dan misi pesawat. Yang jelas, seluruh crew sudah sepenuhnya siap menjalankan misi kemanusiaan bagi saudara-saudara kami di Turki”, ujar Kolonel Penerbang Wisoko, Mission Commander pesawat tersebut.

 Bantuan Kemanusiaan Gelombang Kedua
Bantuan kemanusiaan gelombang kedua pemerintah Indonesia telah tiba di Turki pada Selasa (14/2/2023) malam waktu setempat. (Dokumentasi KBRI Ankara)

Bantuan Kemanusiaan Gelombang Kedua dari Pemerintah RI untuk korban gempa bumi di Turki , tiba di Bandara Sakirpasa, Adana, pada Selasa (14/2/2023), pukul 21.00 waktu setempat. Rombongan juma membawa tim EMT (Emergency Medical Team), rumah sakit lapangan serta bantuan logistik kemanusiaan seberat hampir 40 ton.

Rombongan diterima langsung oleh Dubes RI untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal, dan Koordinator Bantuan Kemanusiaan AFAD, Duta Besar Mehmet Gulluoglu.

Selamat datang saudaraku di Turki. Terima kasih atas ekspresi solidaritas kalian yang sangat tulus. Saya sangat tersentuh dengan kehadiran kalian di saat kami membutuhkan," ujar Dubes Mehmet dalam keterangan tertulis KBRI Ankara.

Rombongan emergency yang dikoordinasikan oleh BNPB, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan ini beranggota berbagai unsur kesehatan dan pendukung dari Kementerian Kesehatan, TNI, Polri dan unsur non-pemerintah. Sementara itu dari unsur non-pemerintah, komponen terbesarnya adalah dari MDMC (Muhammadiyah DisasI), NU, asosiasi dokter spesialis dan lainnya.

Segera setelah tiba di Adana, tim yang tergabung dalam Emergency Medical Team (EMT) ini melakukan aklimatisasi dan pagi harinya mendapatkan entry briefing dari Duta Besar RI di Turki mengenai situasi terakhir di lapangan serta strategi untuk masuk ke daerah operasi agar tim dapat melaksanakan tugasnya sebaik mungkin.

Selepas briefing, tim langsung menuju ke lokasi untuk mulai membangun rumah sakit lapangan seluas 2,5 hektar yang akan dioperasikan oleh hampir seratus tenaga medis dan paramedis.

Rumah sakit lapangan tersebut akan dibangun di dekat perkampungan di kota Hassa, Hatay agar dapat langsung membantu korban di sekitar kota Hassa maupun dari kota lain yang belum tertangani.

Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan dalam 3 gelombang. Hingga saat ini dua gelombang telah tiba. Gelombang terakhir akan tiba di Turki tanggal 18 Februari 2023 mendatang. (ian)
 

 
sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.