Senin, 24 April 2023

TNI Kawal Evakuasi WNI di Sudan

 Terjunkan Pasukan Elite  
https://akcdn.detik.net.id/visual/2023/04/24/evakuasi-wni-dari-sudan-2_169.jpeg?w=650&q=90WNI dievakuasi ke KBRI Khartoum pada Selasa (18/4/2023), di tengah pertempuran antara tentara nasional Sudan dan paramiliter Pasukan Pendukung Cepat (RSF) negara itu. (Arsip Istimewa)

S
ejumlah prajurit Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU turut diterjunkan dalam evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari kota Port Sudan ke Jeddah, Arab Saudi, buntut konflik bersenjata yang terjadi di Sudan.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan pelibatan pasukan elite TNI AU itu untuk mengamankan lokasi penjemputan para WNI.

"Kemarin kan ada jeda kemanusiaan, istilahnya gencatan senjata untuk memberikan ruang bagi WNA dievakuasi. Ternyata kemarin ada informasi lagi dari jeda itu ternyata ada serangan lagi, makanya kita kirim Tim Kopasgat yang nantinya akan mengamankan di bandara tempat untuk evakuasi," kata Yudo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (24/4) sore.

Secara total, ada 39 orang personel yang diberangkatkan termasuk Kopasgat. Personel juga terdiri dari kru pesawat hingga dokter.

Yudo menyatakan mereka akan diberangkatkan pada Selasa (25/4) besok menggunakan pesawat Boeing 737 TNI AU.

Ia menyebut pesawat dan personel akan mengevakuasi 291 WNI dari Port Sudan ke Jeddah.

"Ini dari Kemlu diutamakan yang tadi, ada ibu hamil, ada yang sakit juga, ada orang tua dan anak-anak. Mungkin nanti akan kita dahulukan itu. Makanya nanti ada tim 39 orang nanti yang akan memisahkan mereka untuk mana yang lebih dulu," kata Yudo.

Yudo menyatakan WNI yang telah diberangkatkan ke Jeddah kemungkinan nantinya bakal diterbangkan ke Indonesia menggunakan pesawat komersil.

"Nanti berikutnya setelah ini kita laksanakan, kita menunggu perintah berikutnya, yang jelas TNI apapun yang diperintah dari negara kalau memang dibutuhkan lagi kita juga siap untuk menambah pesawat untuk mengangkut," ucapnya.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebelumnya mengatakan saat ini 538 WNI sudah dievakuasi ke kota Port Sudan. Mereka selanjutnya bakal diberangkatkan ke Jeddah sebelum tiba di RI.

"Saat ini 538 WNI sedang beristirahat di rumah persinggahan di Kota Pelabuhan sebelum keberangkatan menuju Jeddah melalui jalur laut dan Insya Allah dipulangkan ke Indonesia," kata Retno dalam Press Briefing, Senin (24/4).

Konflik di Sudan dipicu tindakan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) yang menyerbu sejumlah tempat strategis seperti istana kepresidenan dan bandara internasional Sudan pada 15 April lalu.

Penyerbuan RSF ini pun memicu bentrokan dengan militer Sudan. Angkatan bersenjata negara Afrika utara itu sampai tak segan meluncurkan serangan udara ke sejumlah basis RSF di ibu kota yang dekat dengan permukiman warga.

Perang saudara itu pun telah menewaskan lebih dari 400 orang dan ribuan lainnya luka-luka. Sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Arab Saudi, Jepang, hingga Korea Selatan langsung buru-buru mengevakuasi warganya dari Khartoum. (yoa/vws)


 Kirim Boeing B-737 
https://indonesiadefense.com/wp-content/uploads/2023/02/Pesawat-Boeing737-400-A-7308-TNI-AU.jpegIlustrasi pesawat B737 TNI  [TNI AU]

TNI akan memberangkatkan pesawat dan personel untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Ibu Kota Sudan imbas konflik bersenjata yang terjadi sejak 15 April lalu.

Pesawat akan diberangkatkan pada siang ini, Senin (24/4) dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo dijadwalkan hadir melepas keberangkatan tim evakuasi.

"Betul (TNI memberangkatkan pesawat dan personel)," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono saat dihubungi, Senin.

Julius mengatakan pihaknya bakal menyampaikan informasi detail soal keberangkatan itu nanti.

Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma Indan Gilang mengatakan pesawat yang diberangkatkan adalah Boeing B-737.

"Iya betul. Rencananya jam 14.00," kata Indan.

Sementara itu, secara terpisah, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan evakuasi WNI dari Sudan akan berlangsung secara beberapa tahap dan dimulai hari ini.

"Rencana awal, seluruh WNI akan dievakuasi dengan memanfaatkan gencatan senjata yang ada. Namun demikian, karena adanya pembatasan bahan bakar untuk bus yang akan mengangkut para WNI, maka evakuasi tidak dapat dilakukan dalam satu tahap," ujar Retno dalam keterangan video, Senin (24/4).

Retno menjelaskan sebanyak 538 WNI telah tiba di Kota Port Sudan pada pukul 01.00 waktu setempat atau 06.00 WIB hari ini. Ia menyebut terdapat 289 WNI lainnya, yang sebagian besar mahasiswa dan 5 pekerja perusahaan, akan dievakuasi pada tahap kedua pada kesempatan pertama.

Perang saudara di Sudan sudah berlangsung sejak 15 April lalu, di mana pasukan Rapid Support Forces (RSF) berupaya menduduki situs pemerintahan di Ibu Kota hingga memicu militer membobardir markas mereka di Khartoum.

Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 420 orang tewas dalam konflik antar pasukan militer itu. Sementara 3.700 orang lainnya tercatat mengalami luka-luka.

Selain itu, lebih dari dua per tiga rumah sakit di Khartoum dan negara-negara tetangga kini juga tak lagi berfungsi. Serikat dokter jug mengabarkan setidaknya empat rumah sakit di Kordofan Utara menjadi sasaran penembakan. (yog/pop/rds)


 538 WNI di Sudan Dievakuasi Lewat Jeddah 
https://akcdn.detik.net.id/visual/2023/04/24/evakuasi-wni-dari-sudan_169.jpeg?w=650&q=90Rombongan WNI di Sudan akan segera dievakuasi ke RI melalui Jeddah. (Arsip Istimewa)

Pemerintah akan segera mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) terdampak Perang Sudan melalui Jeddah, Arab Saudi, sebelum pulang ke Indonesia.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan saat ini 538 WNI sudah dievakuasi ke kota Port Sudan. Mereka selanjutnya bakal diberangkatkan ke Jeddah sebelum tiba di RI.

"Saat ini 538 WNI sedang beristirahat di rumah persinggahan di Kota Pelabuhan sebelum keberangkatan menuju Jeddah melalui jalur laut dan Insya Allah dipulangkan ke Indonesia," kata Retno dalam Press Briefing, Senin (24/4).

Retno mengatakan ratusan WNI tersebut terdiri dari 273 perempuan, 240 laki-laki, dan 25 balita. Sebagian besar WNI merupakan mahasiswa, pekerja migran Indonesia (PMI), karyawan perusahaan Indofood, dan staf Kedutaan Besar RI beserta keluarganya.

Semuanya sudah dievakuasi tahap pertama yang dipimpin langsung oleh Duta Besar RI di Khartoum, Sunarko.

"Evakuasi dilakukan dengan menggunakan bis sebanyak delapan buah dan satu mini bis KBRI. Evakuasi tahap satu ini berangkat dari Khartoum pada Minggu (23/4) pukul 08.00 WS atau 13.00 WIB," kata Retno.

Dalam kesempatan itu, Retno menjelaskan bahwa sejak hari pertama konflik pecah yakni pada 15 April, pemerintah berkoordinasi dengan lima perwakilan RI, yakni KBRI Khartoum, Riyadh, Cairo, Addis Ababa, dan KJRI Jeddah.

Koordinasi itu juga diperluas dengan kementerian atau lembaga lain, terutama TNI guna membahas evakuasi ke Indonesia.

"Koordinasi juga kita dengan PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) dan beberapa negara lainnya," ucap Retno.

Perang saudara itu pun telah menewaskan lebih dari 400 orang dan ribuan lainnya luka-luka. Sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Arab Saudi, Jepang, hingga Korea Selatan langsung buru-buru mengevakuasi warganya dari Khartoum. (blq/dna)

  ★
CNN  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.