Kamis, 11 Mei 2023

Kapal China Mondar-mandir di LCS saat ASEAN-India Latihan Militer

KRI GNR 332 latihan bersama kapal ASEAN berhadapan dengan 5 kapal China (Twitter Ray Powel)

Kapal milik milisi militer China dilaporkan berseliweran di Laut China Selatan (LCS), di mana negara-negara ASEAN dan India tengah melakukan latihan militer bersama.

India pertama kali mendeteksi keberadaan kapal China ini. Seorang sumber anonim New Delhi mengatakan lima kapal milik milisi China berada di sekitar Zona Ekonomi Eksklusif Vietnam di dekat LCS.

Bukan cuma kapal milisi, kapal penelitian Negeri Tirai Bambu juga disebut turut hadir di kawasan tersebut.

Pemimpin Proyek Myoushu terkait LCS di Universitas Stanford, Ray Powell, mengatakan kapal-kapal tersebut milik milisi Qiong Sansha Yu.

Milisi itu biasanya mengerahkan kapal penangkap ikan komersial yang berkoordinasi dengan otoritas China demi kepentingan politik di LCS.

Seorang pakar independen di Vietnam mengatakan Beijing kemungkinan menggunakan milisi untuk mengintimidasi dan mengganggu latihan angkatan laut bersama antara negara ASEAN dan India.

Manajer The South China Sea Chronicle Initiative (SCSCI), Van Pham, juga mengatakan ini bukan kali pertama "apa yang disebut kapal penangkap ikan" Beijing berada di sekitar kawasan tersebut dan mengintimidasi kapal perang negara lain.

"Jadi kemungkinan latihan [negara ASEAN dan India] itu terganggu. Polanya rusak dan beberapa harus mengubah arah mereka," ujarnya kepada Reuters.

India dan negara-negara ASEAN memang sedang menggelar Latihan Maritim ASEAN-India (AIME 2023) selama dua hari mulai Minggu (7/5).

Latihan itu melibatkan kapal dan pesawat angkatan laut India, Vietnam, Thailand, Filipina, Brunei, hingga Indonesia.

Merespons laporan ini, Kementerian Luar Negeri China membantah tudingan bahwa Beijing sengaja mendekati area tersebut untuk mengintimidasi latihan angkatan laut.

"Sejauh yang kami pahami, kapal penangkap ikan dan penelitian ilmiah China melakukan kegiatan produksi dan kerja normal di wilayah maritim di bawah yurisdiksi China," demikian pernyataan Kemlu Beijing pada Selasa.

"Dunia luar seharusnya tidak membuat tuduhan tak berdasar atau membuat masalah dari yang tidak ada."

Pemerintah India dan Vietnam sejauh ini enggan memberikan komentar terkait keberadaan kapal milisi China tersebut.

Selama bertahun-tahun, Beijing mengklaim hampir semua Laut China Selatan adalah milik mereka. Klaim ini tumpang tindih dengan sejumlah wilayah perairan negara ASEAN, seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, hingga Brunei.

China kekeh mengklaim sebagian besar wilayah di LCS meski Pengadilan Arbitrase Internasional menolak klaim Beijing pada 2016.

Beijing bahkan tetap membangun pulau hingga fasilitas militer di kepulauan LCS yang disengketakan, seperti Spratly dan Paracel. (blq/has)

 ⚓️ 
CNN  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.