Kamis, 08 Juni 2023

ASEAN Sepakati Latihan Bersama di Natuna Utara

 Latihan Militer Perdana Bareng Negara ASEANhttps://assets.ayobandung.com/crop/0x0:0x0/750x500/webp/photo/2021/09/18/1022001385.jpgIlustrasi, TNI bakal menggelar latihan gabungan di Laut Natuna Utara untuk pertama kalinya bersama negara-negara ASEAN (TNI)

Petinggi militer negara-negara yang tergabung dalam Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menyepakati latihan bersama angkatan bersenjata dilaksanakan di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau (Kepri).

"Dalam waktu dekat akan segera direalisasikan rencana latihan bersama gabungan yang akan dilaksanakan di wilayah laut Natuna Utara dengan nama ASEAN Solidity Exercise (ENatuna) atau Asec 01N," kata Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono usai menggelar pertemuan ASEAN Chief of Defence Forces Meeting (ACDFM) ke-20 di Apurva Kempinski, Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu.

Yudo Margono mengatakan rencana latihan bersama tersebut sudah disepakati secara bersama oleh 11 panglima militer ASEAN dalam forum ACDFM dan rencananya akan digelar pada bulan September 2023.

Panglima mengatakan materi yang diangkat pada rencana ASEAN Solidity Exercise (ENatuna) atau Asec 01N adalah tentang maritim security search and rescue (SAR), serta kegiatan bakti sosial di wilayah Natuna.

"Inti dari pertemuan tadi karena sudah dibahas baik dari sisi operasional maupun intelijen khususnya dari ASEAN dan tentunya tentang sentralitas ASEAN. Ini menelurkan kesepakatan dimana kita akan melakukan latihan bersama khusus ASEAN, karena selama ini kita tidak pernah melaksanakan," kata dia.

Yudo Margono mengatakan latihan militer yang selama ini dilaksanakan hanya sebatas antarnegara satu dan lainnya saja, tetapi kali ini latihan tersebut diperluas dengan melibatkan semua anggota ASEAN termasuk Timor Leste yang baru bergabung secara penuh.

Namun demikian, kata Yudo Margono latihan bersama tersebut nantinya tidak berkaitan dengan latihan operasi tempur.

"Bulan September kita akan laksanakan latihan bersama khusus untuk ASEAN baik dari sisi latihan Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut seperti latihan gabungan. Namun, lebih pada kegiatan latihan nontempur," katanya di Candi Ballroom, Hotel Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali.

Sehingga dengan demikian, kata Yudo Margono ke depan ASEAN lebih terpusat dan lebih kuat untuk menjaga stabilitas kawasan khususnya kawasan ASEAN.

Yudo mengatakan dalam pertemuan tersebut semua panglima angkatan bersenjata, kecuali Myanmar yang diwakili oleh Atase Pertahanan, menjelaskan banyak hal mengenai situasi perbatasan termasuk adanya ancaman bencana gempa dan lainnya.

 Panglima TNI serahkan keketuaan ACDFM ke-21 kepada Laos

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyerahkan tongkat keketuaan forum ASEAN Chief of Defence Forces Meeting (ACDFM) kepada petinggi militer Laos sebagai tuan rumah ACDFM ke-21 tahun 2024 sesuai hasil kesepakatan forum ACDFM di Bali.

"Pada akhir pertemuan ACDFM tadi juga dilaksanakan serah terima keketuaan atau chairmanship ACDFM tahun 2024 kepada panglima angkatan bersenjata Laos (Deputy Minister of National Defence and Chief of General Staff Department Lao People's Army LT. Gen Khamlieng Outhakaisone)," kata Yudo saat memberikan keterangan pers di Hotel Apurva Kempinski, Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu.

Yudo mengatakan sama halnya dukungan yang diberikan para panglima angkatan bersenjata negara-negara ASEAN, panglima TNI juga akan senantiasa memberikan dukungan penuh bagi keketuaan selanjutnya yaitu sidang ke-21 ACDFM tahun 2024 di Laos.

Yudo menjelaskan ACDFM yang sudah masuk tahun ke-20 sebenarnya acara rutin yang dilaksanakan setiap tahun, dan keketuaannya berganti-ganti. Tujuannya untuk membina hubungan yang telah terjalin baik antara negara-negara ASEAN di bidang pertahanan.

Meskipun acara tersebut termasuk kategori rutin, kata Yudo, momentum setiap pertemuan selalu diharapkan mengalami peningkatan, baik segi operasional maupun intelijen, hingga terjalin hubungan yang lebih erat antara negara ASEAN.

Menurut dia, ada banyak hal yang dibahas dalam pertemuan ACDFM, termasuk perkembangan situasi geopolitik, baik global maupun regional, hingga mengerucut pada tema besar prosperity and security.

"Kalau stabilitas kawasan, baik darat, laut, maupun udara ini aman,dari sisi ekonomi, saya yakin akan lebih meningkat di kawasan ASEAN ini, sehingga kita sepakat untuk menjaga stabilitas kawasan agar bisa meningkatkan kesejahteraan di wilayah ASEAN," kata dia.

Pada kesempatan tersebut, panglima TNI juga mengungkapkan alasan Panglima Militer Myanmar tidak hadir dalam pertemuan tersebut terlepas dari urusan politik di negaranya. Meskipun tak datang menghadiri pertemuan tersebut, Panglima TNI Yudo Margono menyatakan Myanmar telah mengutus perwakilannya yakni Atase Pertahanan Myanmar untuk Indonesia Brigjen Phyo Zaw Soe DA.

"Kita kan tidak memaksakan. Yang jelas sudah kita undang dan mungkin ada kegiatan di sana yang lebih prioritas, sehingga diwakilkan tadi. Dan mereka sudah menjawab telah mewakilkan atase pertahanannya," kata dia.

Yudo menegaskan pertemuan militer tersebut tidak berhubungan dengan politik, baik dalam negeri maupun luar negeri di negara-negara ASEAN.

"Jadi, kami tetap sepakat karena ini adalah kerja sama militer jadi tidak ada faktor politiknya. Murni kerja sama militer yang sudah disepakati bersama," kata dia.

Panglima TNI mengungkapkan pertemuan ACDFM kali ini berbeda karena selain dihadiri oleh panglima angkatan bersenjata negara-negara ASEAN atau yang mewakili termasuk hadirnya Timor Leste memberikan warna tersendiri, di mana tahun ini Timor Leste mulai dapat aktif untuk mengikuti pertemuan pada tingkat Senior Official Meeting.

"Keikutsertaan Timor Leste pada pertemuan ACDFM tahun ini merupakan suatu bentuk support atau dukungan Indonesia kepada Timor Leste sebagai keluarga baru dari ASEAN dan dengan bergabungnya Timor Leste di kawasan ASEAN diharapkan dapat memberikan warna baru bagi kerja sama militer ASEAN," kata Yudo Margono.

 ♖
antara  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.