Minggu, 18 Juni 2023

Prabowo Klaim Prestasi BUMN Defend ID

 Kontrak untuk BUMN Industri Pertahanan naik 800 % 
https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2023/01/21/presiden-joko-widodo-kanan-bersama-menhan-prabowo-subianto-1-7ghb.jpgRantis Maung V3 telah dipesan sebanyak 7000 unit  dan di jajal bersama Presiden RI (antara)

P
rabowo Subianto mengklaim kontrak Industri pertahanan dengan BUMN naik hingga 800 persen selama dia menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) RI.

Prabowo mengatakan, selang beberapa minggu menjadi Menhan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi tugas agar industri pertahanan bisa kuat dan mandiri.

Alhamdulillah bahwa saya selama menjadi Menteri Pertahanan, kontrak untuk BUMN Industri Pertahanan naik 800 persen,” ujar Prabowo di Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/6/2023).

Prabowo menambahkan, pertahanan menjadi bagian penting bagi bangsa Indonesia.

Industri pertahanan adalah bagian vital dalam pembangunan. Bagian yang menentukan dari kemerdekaan kita, kedaulatan kita. Ke depan saya yakin industri pertahanan kita akan bangkit dan lebih berprestasi,” imbuh Prabowo.

Lalu, seperti apa industri pertahanan RI?

 Mengintip Industri Pertahanan RI 

Di Indonesia, industri pertahanan berada di bawah naungan DEFEND ID. Defence Industry Indonesia (DEFEND ID) adalah holding BUMN Industri Pertahanan yang terdiri dari PT Len Industri (Persero) sebagai induk yang berfokus pada bisnis Electronics System.

PT Len Industri memiliki anak perusahaan, diantaranya PT Dahana yang berfokus pada Energetic Materials, PT Pindad yang berfokus pada peralatan Land Platform, Weapon, Munition, Heavy Equipment, PT Dirgantara Indonesia berfokus pada Aerospace Platform, dan PT PAL Indonesia yang berfokus pada Naval Platform, Shipbuilding.

Diketahui Defend ID menyampaikan realisasi pendapatan sepanjang 2022 kepada Komisi VI DPR saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Januari lalu.

Realisasi pendapatan pertahanan mencapai Rp 9,94 triliun sepanjang 2022 atau 50,5% dari seluruh pendapatan. Adapun pendapatan dari non pertahanan mencapai Rp 9,76 triliun atau sekitar 49,5%.

Dalam laporan tersebut pendapatan Len Industri di produk defense electronics mencapai Rp 1,35 triliun, naik 36,9% dibanding 2021.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS4lnEI9oJmgkxvV7Lx4cmTQg9fgPY9TJmCH9RvY4rUpyARq9aKoylIn5sJXdOF6vcVwYrNdHERsHEE_DM2ibOcc28FUh-l5LI3v7JRZu-MXgIoHHQIYUBmWUwxcAkYF32cyIi-JQqykO7QNwycTSVsFMXfjOAFokGGbCHc6UDVTYSGStrXeSROS0u/w349-h400/DEFEND_ID_-_2.jpegPendapatan PT LEN 2022

Untuk produk senjata, amunisi, kendaraan khusus pendapatan mencapai Rp 3,9 triliun, naik 27,7% dibanding tahun sebelumnya.

Pendapatan dari produk kapal perang mencapai Rp 2,24 triliun dengan kenaikan 39,8% dibandingkan 2021.

Adapun pendapatan dari produk terkait pertahanan sekitar Rp 70 miliar atau naik 7,5% dibandingkan tahun 2021.

Untuk produk pesawat terbang dan helikopter, pendapatan negara hanya mencapai Rp 2,36 triliun atau turun 5% dibanding 2021.

Di sektor non pertahanan, yakni produk railway signaling, renewable energy, ICT, dan sistem navigasi tercatat memperoleh pendapatan Rp 3,41 triliun, turun 10,2% dibanding 2021.

Pendapatan pada alat berat, mining service maupun infrastruktur sebanyak Rp 2,44 triliun sedangkan produk rekayasa umum mencapai Rp 300 miliar.

Pendapatan dari explosive manufacturing, drilling and blasting related service mencapai Rp 3,31 triliun, naik 74,8% dari 2021.

Adapun pendapatan dari engineering service, aerostructure, product support service sebanyak Rp 310 miliar, turun 23,9% dibanding tahun sebelumnya.

Di Amerika Serikat (AS), Industri pertahanan dikuasai sepenuhnya oleh pihak swasta.

Invasi Rusia ke Ukraina telah menjadi anugerah bagi perusahaan pertahanan AS yang memproduksi rudal, kapal induk, jet bomber, teknologi pengawasan, dan satelit militer.

Beberapa perkiraan menunjukkan pengeluaran pertahanan Eropa telah meningkat sekitar dua pertiga antara tahun 2021 dan 2026, mencapai € 488 miliar atau sekitar USD 531,4 miliar. Pengeluaran pertahanan ini membuat perusahaan senjata dan industri pertahanan kebanjiran berkah.

Perusahaan pertahanan di AS bahkan telah banyak yang melantai di bursa Wall Street. Saham beberapa perusahaan pertahanan AS di antaranya termasuk Lockheed Martin Corp., (LMT) Northrop Grumman Corp., (NOC), dan Raytheon Technologies Corp. (RTX).

Selain itu, ada pula Invesco Aerospace & Defense ETF (PPA) yang memiliki berbagai macam saham, termasuk beberapa dari perusahaan yang bukan perusahaan pertahanan murni, seperti yang terlibat dalam manufaktur kedirgantaraan sipil.

Dalam setahun terakhir, saham-saham pertahanan AS ini menunjukkan peningkatan signifikan.

Saham LMT telah melonjak 12,64% dalam setahun, sementara saham NOC naik 0,86%. Adapun saham RTX naik 9,47% dan saham PPA naik tertinggi mencapai 25,31%.

Mereka adalah perusahaan yang mendapat manfaat dari peningkatan pengeluaran untuk pertahanan dan perang, mengungguli pasar yang lebih luas selama setahun terakhir. (ADF)

  ★ IDX Channel  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.