Rabu, 14 Juni 2023

Selamat Datang Pesawat Terbaru TNI AU Boeing 737-800NG A-7309

Sudah Mendarat di Surabaya Boeing 737-800NG A-7309 (Jetphotos)

TNI AU kembali mendapat pesawat baru untuk menambah kekuatan armada pesawat angkut. Sebuah pesawat Boeing 737-800NG (Next Generation) yang dibeli Kementerian Pertahanan, telah mendarat di Surabaya kemarin sore (10/06/2023) untuk selanjutnya melaksanakan inspeksi. Pesawat terlaris buatan Boeing ini akan memperkuat Skadron Udara 17, Lanud Halim Perdanakusuma.

Menurut informasi yang mylesat.com peroleh, B737-800NG dengan registrasi N658AD memulai penerbangan feri (ferry flight) dari Johannesburg, Afrika Selatan ke Indonesia pada 7 Juni 2023. Selama penerbangannya, pesawat menggunakan callsign Astro58.

Pesawat berangkat dari Johannesburg OR Tambo International Airport di Afrika Selatan pada pukul 11.18 siang dan mendarat di Bandara Seychelles pada pukul 5.53 sore. Total penerbangan selama 4 jam 35 menit. Bandara Seychelles berada di Kota Victoria, yang menjadi ibukota Republik Seychelles yaitu sebuah negara pulau yang berada di tengah Samudera Hindia.

Dua hari kemudian, 9 Juni 2023, N658AD melanjutkan penerbangan ke Bandara Male Velanda di Maldives. Penerbangan berlangsung selama 3 jam 10 menit. Besok paginya, pesawat memulai penerbangan terakhir untuk memasuki wilayah Indonesia. Pesawat akhirnya mendarat di Bandara Kualanamu, Medan pada Sabtu siang (10/06/2023) pukul 13.35 WIB setelah terbang selama 3 jam 57 menit.

Penerbangan dari Afrika Selatan ke Surabaya dilakukan oleh pilot Astro Jet, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengiriman pesawat dan berkantor pusat di Amerika Serikat. Mereka adalah Capt Gema Merdeka Goeyardi dan Capt. Deddy Nugroho beserta tiga kru lainnya.

Pesawat Boeing 737-800NG (Next Generation) saat mendarat di bandara Kualanamu, Medan (Mylesat)
Perusahaan ini juga yang mendapat order menerbangkan beberapa pesawat pesanan Lion Air ke Indonesia. Beberapa waktu lalu, Astro Jet juga yang menerbangkan pesawat Boeing 737-800NG VP-BQY milik Polri dari Republik Ceko ke Indonesia. Selanjutnya pesawat ini diberi registrasi P-7301 dan dioperasikan oleh Direktorat Polisi Udara Baharkam Polri.

Di akun Instagram @flyastrojet, Astro Jet menuliskan bahwa Astro Jet, LLC dengan bangga mempersiapkan penerbangan skyventure dari Johannesburg ke Surabaya. Kami akan menerbangkan Boeing 737NG N658AD yang indah dari Johannesburg-Seychelles-Maladewa-Medan dan kemudian Surabaya.

Di akun ini juga terlihat bahwa N658AD sudah dilabur dengan corak (livery) warna abu-abu dengan garis tipis merah putih di bagian tengah badan pesawat. Corak ini sudah dipakaikan TNI AU pada pesawat Dassault Falcon 7X dan 8X milik Skadron Udara 17.

Dari penelusuran di planespotters.net diketahui bahwa N658AD awalnya dioperasikan oleh Comair Limited, sebuah maskapai penerbangan berbasis di Afrika Selatan yang mengoperasikan layanan terjadwal pada rute domestik sebagai pemegang waralaba British Airways (anggota afiliasi dari aliansi maskapai penerbangan Oneworld).

Perusahaan ini juga beroperasi sebagai maskapai bertarif rendah dengan merk Kulula. Basis utamanya adalah Bandara Internasional OR Tambo, Johannesburg. Di bawah bendera Comair dan Kulula, pesawat ini diberi registrasi ZS-ZWF.

Kokpit Boeing 737-800NG (Next Generation) A-7309 (Astrojet)
Comair menerima B737-800NG ZS-ZWF pada Oktober 2015. Namun pada Mei 2022, pesawat ini sudah terdaftar atas nama TVPX Trust Services yang berbasis di AS dengan registrasi N658AD. Dengan melihat riwayatnya ini maka bisa dihitung bahwa usia pesawat saat ini 7 tahun 8 bulan.

TVPX Trust Services menyediakan layanan perwalian pemilik FAA yang disesuaikan untuk pemilik pesawat, termasuk individu dan bisnis yang tidak memenuhi syarat sebagai warga negara AS untuk tujuan pendaftaran FAA di bawah aturan kewarganegaraan FAA yang kompleks.

Setelah refuel, B737-800NG dengan registrasi N658AD ini terbang menuju Surabaya dan mendarat Bandara Juanda pada Sabtu sore pukul 18.20. Dengan beralihnya kepemilikan N658AD ke Pemerintah Indonesia, untuk selanjutnya pesawat ini menyandang tail number A-7309 di Skadron 17.

KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan bahwa pesawat baru ini akan mendukung penerbangan TNI AU dalam menjalankan tugas pokoknya. “Untuk mendukung penerbangan VIP seperti halnya pesawat B737-400/500 yang sudah dioperasikan selama ini,” kata Marsekal Fadjar.

Tentu, karena kapasitas angkutnya yang besar serta jarak tempuh yang lebih jauh, A-7309 ini akan lebih efektif dalam memberikan dukungan angkutan udara pada situasi emerjensi. Katakanlah evakuasi masyarakat sipil (civic mission) dari suatu lokasi ke tempat lain, baik di dalam negeri maupun dari luar negeri.

Pesawat Boeing 737-800NG (Next Generation) tiba di Merpati Maintenance Facility, Surabaya (Mylesat)
Seperti kita ketahui, selama ini TNI AU mengandalkan B737 classis dalam melaksanakan civic mission. Seperti evakuasi warga dari daerah bencana atau membawa pulang WNI (warga negara Indonesia) dari daerah konflik ke tanah air. Misi terakhir adalah evakuasi WNI dari Afghanistan dan Sudan.

Menurut Marsekal Fadjar, A-7309 akan menjalani inspeksi pasca kedatangan di Merpati Maintenance Facility (MMF) di Surabaya. Termasuk penataan dan pemasangan interior pesawat.

Terkait livery yang digunakan A-7309, KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan bahwa corak ini akan dijadikan standar pesawat yang dioperasikan Skadron Udara 17. “Akan kita jadikan standar, dan kita ternyata lebih dulu dari C-40 Clipper US Marines,” ungkap Marsekal Fadjar bangga. Bulan lalu, Marinir AS menerima dua C-40A yang dibeli dan kemudian dikonversi dari dua pesawat Boeing 737-700NG bekas airline.

B737-800 adalah varian paling banyak diproduksi Boeing dari varian Next Generation, pesawat jet berbadan sempit dengan dua mesin CFM56 produksi CFM International. Keluarga NG memiliki empat varian, yaitu -600, -700, -800, dan -900 dengan kapasitas tempat duduk antara 108 dan 215 penumpang. Pesaing utama 737NG adalah keluarga Airbus A320. Hampir 5.000 pesawat B737-800 sipil dikirimkan antara 1998 dan 2019.

Pesawat ini memiliki “kelebihan” dalam segala hal dari kakaknya varian classic yang sekarang diteruskannya. Sayap didesain lebih besar, bentang sayap lebih lebar, kapasitas bahan bakar lebih besar, bobot lepas landas maksimum (MTOW) lebih tinggi serta jangkauan lebih jauh.

Pesawat ini memiliki dua mesin seri CFM International CFM56-7, glass cockpit, dan konfigurasi interior yang telah ditingkatkan dan didesain ulang.

 
Mylesat  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.