Kamis, 10 Agustus 2023

[Global] Pria Pengancam Presiden Biden Ditembak Mati oleh FBI

https://aws-images-prod.sindonews.net/dyn/600/pena/sindo-article/original/2023/08/10/pengancam%20biden%202.jpgCraig Robertson, pria yang mengancam akan membunuh Presiden AS Joe Biden ditembak mati oleh FBI. (Facebook/Daily Mail)

S
eorang pria yang mengunggah ancaman kekerasan terhadap Presiden Joe Biden dan pejabat lainnya secara online, Craig Robertson, ditembak mati selama penggerebekan FBI pada Rabu (9/8/2023).

Agen FBI berusaha untuk memberikan surat perintah penangkapan terhadap Craig Robertson di rumahnya di Utah, hanya beberapa jam sebelum rencana kunjungan ke negara bagian oleh Biden.

Melansir BBC, laporan kriminal mengatakan Robertson memposting ancaman di Facebook terhadap Biden dan seorang jaksa penuntut yang mengajukan tuntutan pidana terhadap Donald Trump.

FBI menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.

Penggerebekan terjadi sekitar pukul 06:15 waktu setempat di Provo, sekitar 40 mil (65 km) selatan Salt Lake City.

Pengaduan kriminal menguraikan pesan yang dibuat Robertson di Facebook termasuk gambar senjata dan ancaman untuk membunuh Tuan Biden dan Alvin Bragg, jaksa wilayah Manhattan yang memimpin penyelidikan atas pembayaran uang tutup mulut oleh Tuan Trump kepada seorang bintang film dewasa.

Menurut pengaduan tersebut, pesan-pesan lain menargetkan Jaksa Agung AS Merrick Garland dan Jaksa Agung New York Letitia James.

Robertson memposting di Facebook: "Saya mendengar Biden akan datang ke Utah. Menggali setelan ghillie lama saya dan membersihkan debu dari senapan sniper M24."

Itu hanyalah salah satu dari puluhan pesan kekerasan dan foto senjata yang diposting di dua akun Facebook Robertson.

Pengaduan tersebut mengatakan Robertson menjadi perhatian agen federal pada bulan Maret setelah dia memposting ancaman terhadap Bragg di Truth Social, jejaring sosial milik Trump. Perusahaan memberi tahu Pusat Operasi Ancaman Nasional FBI.

Agen FBI kemudian mengunjungi tersangka, yang memberi tahu mereka bahwa postingan itu adalah "mimpi" dan mengakhiri percakapan dengan mengatakan: "Kami sudah selesai di sini! Jangan kembali tanpa surat perintah!"

Posting selanjutnya oleh Robertson merujuk pertemuannya dengan agen, menunjukkan dia dalam kamuflase yang digunakan oleh penembak jitu, dan berulang kali mengancam pejabat publik.

Pesan-pesan itu berlanjut hingga Selasa, ketika dia memposting: "Mungkin Utah akan menjadi terkenal minggu ini sebagai tempat penembak jitu mengalahkan Biden si Marxis."

Biden akan melakukan kunjungan pertamanya ke Utah sebagai presiden nanti, dengan kunjungan ke rumah sakit veteran dan acara penggalangan dana di Park City. (ahm)

  ★ sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.