Rabu, 20 September 2023

Menko Marves Menilai bahwa Indonesia Tidak Perlu Jadi Negara Super Power Militer

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiSBi9Ndc0tYp2psysLTUimliwxtvUl_LaHbneUeJPjlXKxLGKH-pLScjKSCcdT8MIdhAh_uFkQSqFhy0j6A1lLgX8m8H8a94NIkXigEHNdGMHsc41E8-06sOwzgD3WD4W5RL76ymMhzYBsdUuCTUdA5C2otK2wEXbz0TcXRv5mThrHnOWLvRVn9ICGmXJ/s626/Garuda-pancasila-flying-logo_518337-9.pngIlustrasi (Istimewa)

M
enteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menilai bahwa Indonesia tidak perlu menjadi negara yang unggul dalam kekuatan militer.

Hal itu disebutkannya lantaran Indonesia memiliki potensi lain yang bisa menjadi keunggulan tersendiri, yakni di bidang kelautan yang belum sepenuhnya dimanfaatkan.

"Kita tidak perlu menjadi super power militer, nggak perlu. Karena saya ngalamin tidak akan ada satu negara pun yang bisa menduduki negara lain," ungkapnya dalam pembukaan acara Marine Spatial Planning & Services Expo 2023 di Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Dia menyebutkan bahwa Indonesia baru sedikit memanfaatkan potensi laut yang ada di dalam negeri.

"Saya bicara agak panjang lebar mengenai kelautan, karena kita sedikit menyentuh kelautan. Jadi potensi laut kita tata tadi bagaimana tadi penataan kabel laut, pipa laut dan segala macam kita. Kita mainkan peran yang sangat penting. Jadi kita semua harus satu," tambahnya.

Seperti diketahui, 75% wilayah Indonesia adalah laut, mencakup 17.500 pulau, dan garis pantai mencapai kurang lebih 108.000 km, Indonesia memiliki banyak potensi yang bisa jadi harta karun maritim Indonesia.

Dalam paparannya, Luhut membeberkan potensi maritim Indonesia. Mulai dari mega biodiversity (keanekaragaman hayati) mencakup 8.500 spesies biota laut, lebih dari 50 juta ton per tahun potensi produksi budidaya laut, 12 juta ton per tahun potensi produksi lestari perikanan, hingga 45% perdagangan barang di dunia dikapalkan melalui laut Indonesia.

Selain itu, ada potensi 115.000 kabel laut penopang arus digitalisasi nasional dan global, serta potensi blue carbon dan energi baru terbarukan.

"Potensi tersebut masih belum kita sadari sepenuhnya," cetus Luhut.

  ★ CNBC  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.