Senin, 02 Oktober 2023

Satgas Netralkan Jen Aloka Taplo CS

Teroris Sadis Pegunungan BintangSalah satu dari 5 KST Papua yang ditembak mati ialah Jen Aloka Taplo. Berikut ini senjata yang berhasil disita. (Foto: dok. Istimewa)

Situasi di wilayah Pegunungan Bintang (Pegubin) Papua Pegunungan, khususnya Distrik Selarambakon dan Distrik Oksibil, dilaporkan berangsur kondusif dan aman. Masyarakat saat ini sudah bisa beraktivitas normal seperti semula.

"Saat ini situasi keamanan Papua khususnya Pegunungan Bintang aman dan kondusif, Distrik Sarambakon dan Oksibil telah berangsur pulih, masyarakat sudah beraktivitas normal," kata Pangkogabwilhan III Letjen TNI Richard TH Tampubolon berdasarkan keterangan Kapen Kogabwilhan III, Senin (2/10/2023).

Masyarakat berharap tak ada lagi tindakan kekerasan brutal yang dilakukan kelompok separatis teroris (KST). Masyarakat juga sudah marah terhadap KST dan mendukung langkah aparat keamanan yang melakukan penindakan terhadap para pengganggu keamanan tersebut.

Pada Sabtu (30/9), sebanyak 5 anggota KST Papua ditembak mati. Salah satu anggota KST yang ditembak mati ialah Jen Aloka Taplo alias Dodi. Sosok ini memiliki riwayat aksi kejahatan yang panjang. Jen Aloka Taplo alias Dodi merupakan anggota KST Kodap XV Ngalum Kupel pimpinan Lamek Alepki Taplo. Setelah Kodap XXXV Bintang Timur terbentuk, kemudian Jen Aloka Taplo bergabung menjadi anggota KST Kodap XXXV Bintang Timur.

"Jen Aloka Taplo terlibat dalam aksi penembakan, pembakaran fasilitas umum, dan pembunuhan suster di Distrik Kiwirok pada bulan September 2021. Jen Aloka Taplo juga terlibat dalam aksi pembacokan dan pemotongan tukang ojek di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, pada tanggal 6 Desember 2022. Selanjutnya, Jen Aloka Taplo juga terlibat dalam aksi penembakan dan pembakaran fasilitas umum di Distrik Oksibil pada bulan Januari 2023," beber Letjen Richard.

KKB membakar rumah dinas DPRD Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan. (dok.istimewa)
Dia mengatakan dengan dukungan seluruh komponen masyarakat terhadap langkah tegas TNI tersebut, KST Papua sudah saatnya menghentikan propaganda kekerasan. KST Papua harus berhenti mengancam masyarakat dengan todongan moncong senjata, serta jangan lagi merampok hasil pembangunan dengan dalih perjuangan kemerdekaan.

Dia mengatakan KST Papua sudah waktunya menyadari, rakyat Papua sudah merdeka sepenuhnya setelah bergabung ke Indonesia dan berikutnya mendapatkan otonomi khusus. Dia mengatakan Papua sudah bebas membangun dan berkarya, bahkan diistimewakan melebihi wilayah lainnya.

Menurutnya, saat ini sudah waktunya semua masyarakat Papua berfokus pada kerja keras, kerja bersama, untuk mengisi kemerdekaan, mengatasi ketertinggalan, dan mengentaskan kemiskinan untuk mewujudkan kesejahteraan di tanah Papua tercinta. Dia mengatakan seluruh masyarakat Papua menginginkan kedamaian dan kita berfokus mendukung pembangunan.

Letjen Richard mengatakan sudah banyak aksi nyata yang dilakukan pemerintah pusat, bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun begitu besar perhatian terhadap tanah Papua. Hal ini dibuktikan dengan pembangunan yang masif di tanah Papua dan Presiden Jokowi yang juga sangat sering mengunjungi Papua, hingga sampai pelosok pedesaan.

Dia mengatakan TNI akan terus berkomitmen menjaga keamanan masyarakat Papua. Dia mengatakan TNI akan mengambil tindakan tegas terhadap KST jika terus melakukan kekerasan terhadap masyarakat.

"Sesuai perintah Bapak Panglima TNI, bahwa TNI akan terus berkomitmen untuk menjaga dan melindungi masyarakat, namun akan bertindak tegas terhadap KST yang terus mengganggu dan mengintimidasi masyarakat dengan kekerasan bersenjata. TNI bertindak tegas karena sampai saat ini KST Papua terus melaksanakan gangguan tembakan terhadap aparat keamanan maupun terhadap masyarakat," tegas dia.

    5 KST di Pegubin Ditembak Mati  Senjata disita dari 5 KST Papua yang ditembak mati di Pegunungan Bintang. (Foto: dok. Istimewa)
Sebanyak 5 anggota KST di Pegunungan Bintang (Pegubin) ditembak mati satgas TNI. Aparat juga menyita 3 senjata api (senpi), magasin, hingga ratusan amunisi setelah menindak tegas 5 anggota KST tersebut.

Identitas 3 orang KST yang sudah diketahui yaitu Jen Aloka Taplo Alias Dodi, Anton Kalakmabin, dan Andarias Mimin. Sementara dua korban lainnya masih dalam proses identifikasi.

Barang bukti lainnya 1 buah KTP atas nama Otobius Bidana. Namun belum bisa dipastikan apakah Otobius Bidana merupakan salah satu dari sisa 2 orang KST tewas yang belum bisa diidentifikasi tersebut.

Dia mengatakan tidak ada ruang dan tempat sekecil apa pun di Papua untuk aksi brutal dan sadis para KST. KST diketahui memeras dengan merampok dana yang peruntukannya bagi kesejahteraan masyarakat, info didapat dana tersebut justru digunakan untuk membeli munisi dan senjata ilegal. KST juga banyak membunuh masyarakat yang tidak mau mengikuti keinginan dan perintah mereka.

Richard mengatakan KST telah merusak arah masa depan Papua. TNI sesuai dengan tugasnya akan terus mendukung Polri dalam penegakan hukum serta membantu kesulitan masyarakat. TNI sebagai Aparat negara, penjaga kedaulatan NKRI, serta bertugas melindungi segenap tumpah darah. TNI selalu siap setiap saat untuk menindak kelompok separatis bersenjata dan melindungi masyarakat Papua, agar Papua aman. TNI siap mengawal semua proses pembangunan yang telah terbukti nyata dilakukan oleh Pemerintah Pusat untuk mencapai kualitas peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua yang kini semakin baik.

Dia menegaskan TNI cinta perdamaian namun setiap waktu siap bergerak untuk melindungi masyarakat dan menjaga NKRI dari semua ancaman kekerasan bersenjata kelompok separatis bersenjata di Papua. (jbr/dhn)

  💂 detik  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.