Jumat, 05 Januari 2024

Spesifikasi Rudal Pertahanan Pantai YJ-12E

 Dirumorkan diminati TNI dan sudah disertifikasi 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWgBAqW94EeqKabK7X91InsxYNCj4Il5dbAqdLgwmCEzfn5qI-Y-QHlvGbwLXak-Bpvam4EY537nb67u_uNOySTaJZ3UijINrcZBADeFUrDTDFoFu3ZLUuL4jizfHmP_g-iWOtg_txah6bEhqTDSu63jHo0BV5xYdPq_H4bpNaOES-RTKhh7C-608mtMRP/s1100/Ds2lc_NU8AI-BQJ_CJDBY.jpegUji coba penembakan rudal CM-302 (CJDBY) 🚀

J
elang tutup tahun 2023 ini, geliat pertahanan nasional kembali menggelora. Melansir dari laman indomiliter.com, TNI dikabarkan menaruh minat terhadap rudal pertahan pantai (Coastal Naval Defense Missile System) YJ-12E Buatan Tiongkok. Rudal yang juga memiliki kode nama CM-302 ini secara mengejutkan dirumorkan akan segera diakusisi oleh TNI guna menjadi rudal pertahan pantai di tubuh TNI-AL.

Tentunya kabar ini cukup mengejutkan mengingat dalam 3 tahun terakhir Kementerian Pertahan Republik Indonesia dan TNI-AL menyetujui pembelian Rudal pertahan pantai Neptune buatan Ukraina beserta kemungkinan adanya transfer of technology (TOT) dalam paket pembelian tersebut. Kemungkinan wacana mengakusisi rudal Neptune buatan Ukriana terancam batal karena kondisi saat ini negara tersebut tengah berperang dengan Rusia.

Bahkan, rumor ini dikuatkan oleh postingan dalan akun instagram Lembaga Keris (@lembagakeris) yang menyebut rudal YJ-12E telah mendapatkan sertifikasi dari Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AL (Distlibangal) untuk proses akusisi dan kemungkinan produksi secara lokal.

 Rudal yang dikembangkan dari versi anti-kapal YJ-12 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoUXSHFEBNcVAigiFUuzPgQBAXmQnB8XW5zBKaboPKjxfX9Pi6dlR_vlr-4ofBL2QHyuR6fvVwp8dgtLnRK0PKvELUnzmc9ePMyQgpQRYKKZKYhkgp-PTGUAkc-9KlpriK88wKL5MLUjnJphqjWUV-gsOWaJinFSl9GgxLsTbVjrJQXv0JW2H6DQs5l_xZ/s1080/CM-302-anti-ship-cruise-missile.jpgRudal jelajah anti kapal CASIC CM-302 (Asian Military Review) 🚀

Rudal pertahanan pantai YJ-12E sejatinya merupakan rudal yang dikembangkan dari rudal anti-kapal YJ-12 yang mulai memasuki dinas layanan angkatan laut Tiongkok pada tahun 2011 silam. Melansir dari laman militarytoday.com, rudal ini dikembangkan agar mampu diluncurkan dari platform darat semisal truk pengangkut atau silo peluncur di dalam tanah.

Rudal pertahan pantai yang dikembangkan oleh Tiongkok atau China ini kemudian diberi nama YJ-12B dan untuk varian ekspor diberi nama YJ-12E. Rudal ini disebutkan mampu membawa hulu ledak seberat 200-500 kg tergantung kebutuhan yang diinginkan. Sistem pelacakan rudal ini mampu mencapai target sejauh 250-400 km menggunakan sistem pelacakan radar dan inertial guidance. Namun, kemungkinan untuk varian ekspor rudal ini akan memiliki jarak dibawah yang dioperasikan oleh militer China sendiri.

 Dibawa menggunakan truk pengangkut 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi0cWWP7OEuQvcn3SqTjzYYW3JLLBSytnC654LAECOWPJQPb34BDbCeECNJxTChWqxqeFtBocP4k-bau0NcPYNBxzPHsaCgjFvcF0QXCnyhhe9B5plpiUfQKhFQlbt-HGf9sgBIFhJT-8ssteptd2zb0-xYQ1v_QQgOmv1FDcEWzXH1P3xSOnI8NmRaZLX/s640/412471703_670359901847312_9130299046863962152_n.jpgSertifikasi Dislitbangal untuk CM-302 Coastal Defense Missile Weapon System (Lembaga Keris)

Apabila dikemudian hari TNI mengakusisi rudal ini, kemungkinan besar rudal tersebut akan diletakkan ke dalam truk Wanshan WS-2600 yang juga buata China, Truk berpenggerak 5x5 ini memang dirancang sebagai truk angkut kelas berat yang mampu membawa berbagai muatan seperti tank, kendaraan tempur ringan, rudal anti pesawat dan juga rudal balistik.

Namun, apabila pembelian ini jadi terlaksana, tentunya hal ini akan cukup unik bagi pihak TNI yang kini tengah mewaspadai gerak-gerik Tiongkok yang kian menunjukkan kedigdayaan militernya di kawasan Laut China Selatan yang notabene dekat dengan wilayah teritorial Indonesia saat ini.

  🚀 Suara  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.