Senin, 15 April 2024

[Global] Serba serbi Setelah Serangan Iran

https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2024/04/15/43/1359163/melawan-serangan-iran-semalam-merugikan-israel-sebesar-rp22-triliun-dgl.webpLedakan terlihat di langit Yerusalem, saat Iran menyerang Israel pada 14 April 2024. (Foto/Mohammad Hamad/Anadolu Agency) 🚀

P
emerintah Presiden Rusia Vladimir Putin memberi pernyataan terkait serangan Iran ke Israel, Sabtu malam waktu setempat. Negeri itu meminta semua pihak di kawasan menahan diri.

"Kami mengandalkan negara-negara di kawasan untuk menyelesaikan masalah yang ada melalui cara politik dan diplomatik," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP, Senin (15/6/2024).

"Keprihatinan ekstrim atas eskalasi berbahaya terbaru di wilayah tersebut," tambahnya.

Bukan hanya itu, Moskow pun menyinggung bagaimana serangan terjadi karena kurangnya resolusi untuk menyelesaikan berbagai krisis di Timur Tengah. Terutama, tegas Rusia, di zona konflik Palestina dan Israel.

"Ini akan menyebabkan pertumbuhan ketidakstabilan," tegas pemerintah.

Iran sendiri telah memberikan surat ke PBB dan menyinggung Pasal 51 Piagam PBB dalam serangannya ke Israel. Iran menyebut tindakan ini sebagai tanggapan atas serangan udara terhadap Kedutaan Besar Iran di Suriah.

Serangan itu menyebabkan tujuh orang tewas termasuk tiga jenderal Iran. Teheran dengan tegas menuding Israel sebagai biang keladi penyerangan.

Diketahui kemarin, Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov juga mengadakan pembicaraan telepon dengan Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian. Lavrov menegaskan kembali "kecaman tegas" atas serangan Israel di Suriah 1 April tersebut.

 Munafik dan Standar Ganda? 

Sementara itu, mengutip TASS, Wakil Tetap Rusia untuk PBB juga memberi respons atas kecaman organisasi negara-negara dunia itu ke Iran. Vasily Nebenzya menyebut pertemuan darurat Dewan Keamanan (DK) PBB mengenai serangan balasan Iran terhadap Israel sebagai "parade kemunafikan dan standar ganda" Barat.

"Anda tahu betul bahwa serangan terhadap misi diplomatik adalah casus belli berdasarkan hukum internasional," katanya menyebut alasan serangan Iran ke Israel.

"Dan jika misi Barat diserang, Anda tidak akan ragu untuk membalas dan membuktikan kasus Anda di ruangan ini. Karena bagi Anda, segala sesuatu yang menyangkut misi Barat dan warga negara Barat adalah suci dan harus dilindungi," sindirnya.

"Saat ini, Dewan Keamanan menyaksikan parade kemunafikan Barat dan standar ganda yang bahkan agak tidak nyaman untuk disaksikan," tambah diplomat itu.

Rusia sebelumnya memang telah mengutuk tindakan Israel dalam perang enam bulan di Gaza. Hingga kini 33.000 orang telah tewas dalam serangan Israel ke Gaza, dengan korban terbanyak anak-anak dan wanita.

Sebenarnya, Moskow secara tradisional berusaha menjaga hubungan dengan semua negara besar di Timur Tengah. Namun konflik Gaza telah merusak hubungan mereka dengan Israel di mana Kremlin telah memperkuat hubungan militer dan politik dengan Iran. (sef/sef)

 Merugikan Israel Sebesar Rp 22 Triliun 

Intersepsi Israel terhadap ratusan rudal dan drone Iran dalam semalam merugikan rezim kolonial Zionis hingga 5 miliar shekel (USD 1,35 miliar atau Rp 22 triliun).

Media Israel melaporkan kerugian itu pada Minggu (14/4/2024), dilansir Anadolu Agency.

Harian Yedioth Ahronoth mengutip Brigadir Jenderal Ram Aminach, mantan penasihat keuangan kepala staf Israel, mengatakan, “Biaya pertahanan tadi malam diperkirakan antara 4-5 miliar shekel (USD 1,08-1,35 miliar).

Saya hanya berbicara tentang intersepsi terhadap apa yang diluncurkan Iran dan kali ini bukan cedera yang kecil,” katanya.

Satu rudal ‘Arrow’ yang digunakan untuk mencegat rudal balistik Iran berharga USD 3,5 juta, sedangkan biaya satu rudal ‘Magic Wand’ adalah USD 1 juta, di luar berbagai jenis pesawat yang berpartisipasi dalam mencegat drone Iran,” papar Aminach.

Sebelumnya pada Minggu, surat kabar Israel Haaretz mengutip juru bicara militer Israel Daniel Hagari yang mengatakan sekitar 350 rudal dan drone diluncurkan dari Iran ke Israel, sebagian besar berhasil dicegat.

Dia membenarkan kerusakan kecil telah terjadi di pangkalan udara Nevatim di Beersheba sementara “99% ancaman terhadap Israel berhasil dihadang.

25 dari 30 rudal jelajah berhasil dicegat, dan dari lebih dari 120 rudal balistik, hanya sedikit yang menembus wilayah Israel dan mendarat di pangkalan udara Nevatim,” ujar dia.

Hagari menekankan, “Usaha Iran untuk menghancurkan kemampuan Angkatan Udara Israel telah gagal, dan pangkalan Nevatim terus beroperasi.

Dia mengatakan, selain peluncuran dari Iran, rudal dan drone juga diluncurkan dari wilayah Lebanon, Irak, dan Yaman.

Iran melakukan serangan udara pada Sabtu terhadap Israel sebagai pembalasan atas serangan udara tanggal 1 April terhadap fasilitas diplomatiknya di ibukota Suriah.

Serangan tersebut menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal penting.

Meskipun Iran mengklaim serangan terhadap sasaran militer tertentu, Israel menegaskan sebagian besar serangan tersebut digagalkan oleh sistem pertahanan udara, meskipun satu rudal memang menyerang pangkalan militer di wilayah selatan. (sya)

  🚀 CNBC | sindonews  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.