Pertemuan delegasi Kemhan RI dan Belarus (Kemhan) Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin mengaku membahas penjajakan alat utama sistem persenjataan (alutsista) saat melawat ke Belarus, akhir Juli lalu.
Menhan Sjafrie mengatakan bahwa pemerintah sedang mengobservasi pembelian alutsista dari Belarus.
“Biasanya negara-negara yang ada di sekitar konflik itu alutsistanya canggih. Karena mereka juga untuk menjaga kedaulatannya. Kita observasi ke sana,” ujar Sjafrie saat ditemui di kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta Pusat, Selasa (5/8).
Namun, kata Sjafrie, observasi itu juga harus disesuaikan dengan kebutuhan militer Indonesia, termasuk soal teknologi.
“Yang paling penting kita cocokan dengan platform anggaran kita. Jadi masih observasi semua. Kan (kita) negara bebas aktif, boleh kan,” kata Menhan RI.
Diketahui, Sjafrie bertemu dengan Kepala Staf Umum yang juga Wakil Menteri Pertahanan Pertama Republik Belarus atau Chief of the General Staff and First Deputy Minister of Defence of the Republic of Belarus Mayjen Pavel Nikolaevich Muraveyko di Belarusia pada Senin (28/7).
Siaran pers Kemhan RI menyatakan, lawatan Sjafrie itu membahas sejumlah kerja sama pertahanan, khususnya dalam pengembangan industri pertahanan, pendidikan dan pelatihan militer, serta pertukaran teknologi.
Pertemuan sekaligus memperkuat hubungan pertahanan Indonesia–Belarus dan memberikan kontribusi positif bagi kepentingan nasional kedua negara serta perdamaian dan stabilitas kawasan.
💥 IDM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.