Jumat, 05 September 2025

Kapal PPA Indonesia Pertama Tiba di Tanah Air

 ⚓️ Singgah di Lampung MPCS KRI BWJ 320 tiba di tanah air menuju Lampung. (Dispenal)

KRI Brawijaya, Kapal Tempur Serbaguna/Pattugliatore Polivalente d'Altura (PPA) pertama milik Angkatan Laut Indonesia (TNI AL), telah tiba di Indonesia setelah pelayaran enam minggu dari Italia.

Kapal ini kini menjadi kapal tempur permukaan utama terbesar dan tercanggih di Indonesia.

Kapal tersebut, yang awalnya dibangun untuk Angkatan Laut Italia, berangkat dari La Spezia, Italia, pada tanggal 29 Juli, berlayar melalui Mediterania, Terusan Suez, Laut Arab, dan Samudra Hindia sebelum tiba di Pangkalan Angkatan Laut Lampung di ujung selatan Pulau Sumatra melalui Selat Sunda.

Sepanjang perjalanan, kapal singgah di Turki, Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Sri Lanka, menunjukkan ambisi Indonesia untuk mengembangkan kemitraan maritim di berbagai wilayah maritim utama. Demi keamanan selama pelayaran, satu tim pasukan khusus TNI AL disiagakan di atas kapal.

KRI Brawijaya berlayar bersama ITS Caio Duilio, diambil dari helikopter NH90. (AL Italia)
Dalam perjalanannya, KRI Brawijaya melakukan latihan gabungan dengan fregat FREMM Angkatan Laut Mesir, ENS Tahya Misr (FFG 1001), dan korvet TNI AL kelas Diponegoro (SIGMA 9113), KRI Sultan Iskandar Muda (367), di Laut Mediterania.

Kapal tersebut juga melakukan latihan gabungan dengan kapal perusak perang udara kelas Andrea Doria milik Angkatan Laut Italia, ITS Caio Duilio (D 554), di dekat Laut Merah, serta korvet kelas Gowind milik UEA, UAEN Bani Yas (P110) di Laut Arab. Latihan ini mencakup simulasi pertahanan udara, peperangan elektronik, dan pengisian bahan bakar di laut.

Setelah tiba di Lampung, KRI Brawijaya akan berlayar ke Jakarta untuk menghadiri acara-acara resmi sebelum melanjutkan perjalanan ke Surabaya, Jawa Timur, tempat Komando Armada II TNI AL bermarkas. Kapal ini akan ditempatkan di bawah kendali operasional Armada II setelah beroperasi penuh.

Sebagaimana dilaporkan sebelumnya oleh Naval News, kapal tersebut dikirimkan dalam konfigurasi FFBNW tanpa rudal. Namun, TNI AL telah menyatakan niatnya untuk meningkatkan fregat tersebut ke konfigurasi tempur penuh, dengan kemungkinan memasang sistem rudal lengkapnya, termasuk Aster 30, di dalam negeri.

  ⚓️ 
Naval News  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.