Selasa, 24 April 2012

Operasi "Cakra sehat"

Kapal selam Cakra 401 di perairan Indonesia (Foto kaskus)

ni adalah operasi membawa KS RI Cakra 401 type U 209 ke Jerman untuk Perbaikan Besar, Banyak kisah yang menarik dari perjalan ini, karena kondisi Kapal selam yang perlu perbaikan besar, berikut rute-rutenya adalah :

  • Surabaya - Jakarta
  • Jakarta - Colombo (Srilangka)
  • Colombo - Jibouti (di Afrika)
  • Jibouti - Port Suez - Port Said (Mesir)
  • Port Said - Cadiz (Spanyol)
  • Cadiz - Hamburg - Kiel (Jerman)
    Perjalanan ini membawa KS RI Cakra 401 yang sudah banyak kerusakan, tidak mempunyai periskop navigasi karena periskop navigasinya diberikan ke KS RI Nanggala 402 yang periskop navigasinya rusak tersangkut jaring nelayan, jadi KS RI Cakra 401 hanya mengandalkan periskop serang saja. Tapi KS RI Cakra 401 membawa torpedo lengkap sesuai dengan isian penuhnya.
     Berikut Kronologi perjalanan KS RI Cakra menuju Jerman :

    • Perjalanan Surabaya - Jakarta ditempuh dalam waktu 2 hari.
    • Perjalanan Jakarta - Colombo ditempuh dalam 16 hari melalui penyelaman maupun permukaan..
    • Perjalanan Colombo - Jibouti ditempuh dalam waktu 18 hari dan pada etape ini mulai ada gangguan teknis yaitu Baterai mulai banyak yang drop dengan cepat, jadi kapal sering melakukan snorkeling untuk mengisi baterai, pada saat itu masuk Bulan Ramadhan dan sebagian besar ABK tetap menjalankan ibadah puasa walaupun diberi dispensasi untuk tidak melaksanakannya.
    • Perjalanan Jibouti - Port Suez - Port Said ditempuh dalam waktu 12 hari dalam etape ini KS melewati terusan Suez.
    • Port Said - Cadiz ditempuh dalam waktu 22 hari, di sekitar selatan Pulau Kreta Yunani, Juru Sonar mendengar ada suara baling-baling berjarak sekitar 30 menit dari KS. KS yang saat itu sedang snorkeling mengisi Baterai langsung menghentikan snorkeling dan bersiap menyelam lebih dalam lagi. Jam 3 pagi terdengar "ping" (sonar aktif) tanda KS sedang dideteksi oleh kapal lain. Karena bukan suasana perang komandan kapal memerintahkan untuk timbul ke permukaan dan disambut oleh gelegar 2 pesawat F14, ternyata KS memasuki daerah latihan NATO. Segera bendera MERAH PUTIH dikibarkan dan ada 2 fregat satu dari Spanyol dan satu dari Portugal mendekat "what ship...?" tanya mereka, dijawab dengan kode internasional "This is PKOB the Indonesian Man of War", "Destination Cadiz Spain". Setelah KS merapat di Cadiz ternyata 2 fregat itu tetap mengikuti dan ikut merapat dibelakang KRI Cakra 401.
    • Cadiz - Hamburg - Kiel dalam etape ini masuk waktu Idul Fitri, sholat Ied dilaksanakan di ruang CIC dalam kedalaman 75m dpl mungkin ini satu-satunya sholat ied dibawah laut (dalam KS) khotbah Ied dibawakan oleh Serda Lasiman. Memasuki selat Inggris periskop satu satunya yang berfungsi mendadak tidak berfungsi karena tidak ada aliran listrik ternyata ada pin konektor yang putus kemudian diakali oleh awak kapal dengan mengganjal dengan jarum pentul dan berhasil, singkat kata Kapal Selam Cakra 401 akhirnya masuk ke Kiel dan naik dok HDW  ..
    Komentar orang HDW "kok kapal masih "bagus" begini sudah dibawa kemari?" sambil geleng-geleng kepala dan mengacungkan jempol. Jawab ABK "Katanya setelah 5 tahun harus overhaul".

    Menurut pejabat di HDW tidak ada KS yang dibawa langsung ke Jerman biasanya akan dinaikkan ke atas kapal atau ditarik dengan kapal tunda.....TABAH SAMPAI AKHIR
     Membuat kesal Pesawat pengintai AL Prancis?

    Setelah setahun berada di Jerman untuk Overhaul, maka U 209 KS RI Cakra 401 kembali ke Indonesia (16 Juni 1987 sampai 13 Agustus 1987)...dalam pelayaran yang cukup lama itu KS Cakra 401 menghadapi berbagai kendala seperti kemudi horizontal tersangkut jaring nelayan di selatan Sicilia Italia, tapi semua bisa ditanggulangi oleh awak kapal kita.

    Ada suatu hal yang lucu, yaitu ketika Kapal Selam Cakra 401 melewati terusan Suez dan masuk Laut Merah ternyata dari perairan Jibouti KS kita sudah diintai oleh Pesawat pengintai milik AL Perancis yang ingin mengambil data-data tentang KS Cakra.

    KS Cakra 401 belayar dengan menyelam 75m dibawah permukaan, dan Pesawat itupun melemparkan Sonobuoy untuk mendeteksi KS RI Cakra, bukannya malah menghindar Komandan kapal memerintahkan kapal muncul kepermukaan dan awak kapal disuruh mengambil Sonobuoy tersebut dan dibawa masuk ke kapal setelah transpondernya dimatikan.

    Kemudian kapal menyelam dengan membawa "souvenir" dari AL Perancis ke Indonesia. Bisa dibayangkan pasti awak pesawat pengintai tersebut akan kebingungan kehilangan target maupun alat pendeteksinya ...

    - sumber diposkan Balrock -

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.