Jakarta
– Disela-sela hari kerjanya, Menteri Pertahanan RI, Purnomo
Yusgiantoro, Kamis Pagi (2/8) menyempatkan untuk meninjau salah satu
fasilitas sistem informasi data-data kedinasan Kementerian Pertahanan
(Kemhan) dan TNI Data Center atau Sisfo Hanneg yang berada di Gedung
Tendean, Kemhan Jakarta.
Menhan yang didampingi Karo TU Brigjen TNI Drs. Herry Noorwanto, M.A., Kapusdatin Kemhan, Brigjen TNI Akhmad Buldan, M.A, Kapuskom Publik Kemhan, Brigjen TNI Hartind Asrin, dan Karoum Setjen Kemhan, Marsma, TNI Mochamad Sofiudin meninjau sarana prasarana Data Center yang dikelola oleh Pudatin Kemhan.
Menurut Kapusdatin Kemhan, Data Center atau sisfo hanneg ini adalah suatu fasilitas yang berfungsi untuk penerimaan, penyimpanan dan penyampaian data-data yang penting mencakup data personil, data logistik, data transportasi dan data-data lain untuk mendukung kedinasan Kemhan dan TNI.
Kapusdatin mengungkapkan Data Center yang baru saja di kembangkan tersebut dilengkapi dengan Teknologi Sistem Informasi, Geographic Information System (GIS). dan Bisnis Intelejen (BI).
Dijelaskan Kapusdatin, Teknologi Sistem Informasi, Geogrphic Information System (GIS) merupakan peta digital yang ditumpangi oleh data sebagai informasi pendukung yang dibutuhkan saat terjadi bencana alam dan bahaya lainnya. “ Misalnya saja terjadi bencana di suatu tempat, dan pada saat dilokalisir melalui informasi dari satuan-satuan didaerah maka akan terlihat di sekitar daerah itu apa saja yang bisa diberdayakan untuk mengantisipasi bencana tersebut,” Ungkap Kapusdatin.
Sementara itu terkait teknologi Bisnis Intelejen (BI), bertujuan untuk mengelola arus informasi data yang diterima dari Pusat Pengolahan Data setiap Angkatan yang ada di daerah, sampai kepada pimpinan Kemhan dan TNI untuk mengambil suatu keputusan.“ Disebut Bisnis Intelejen adalah suatu proses kerja atau manajemen sistem informasi pada setiap Satker di internal Kemhan dan TNI yang telah didukung oleh teknologi informasi yang tercanggih,” Jelas Kapusdatin.
Disamping itu Data Center juga sudah di lengkapi dengan beberapa pengamanan baik perangkat keras dan perangkat lunak untuk mencegah ancaman bahaya kejahatan yang bersifat Cyber Crime ataupun yang ditimbulkan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Kapusdatin berpendapat selain dari sisi teknologi komputer, kerawanan kejahatan bisa terjadi dari sisi SDM sebagai operator yang bisa dan kapan saja mengeluarkan data-data rahasia kepada publik.
Kapusdatin mengharapkan, dengan adanya fasilitas Data Center saat ini, seluruh Satker yang ada di bawah Kemhan dan TNI khususnya yang ada di daerah bersedia untuk menyampaikan data-data ataupun informasi terkait kepentingan pertahanan dan keamanan. Selain itu diharapkan juga diantara satker-satker antar Kemhan dan TNI dapat berkoordinasi melalui sistem yang dibangun pada Data Center dalam rangka menyajikan data dan informasi kepada pimpinan.
Kapusdatin mengungkapkan rencana kedepannya, juga akan dibangun infrastruktur dan jaringan sistem informasi yang berguna sebagai fasilitas pengelolaan data antara Kemhan dengan beberapa Kementerian dan Lembaga pemerintah terkait.
Menhan yang didampingi Karo TU Brigjen TNI Drs. Herry Noorwanto, M.A., Kapusdatin Kemhan, Brigjen TNI Akhmad Buldan, M.A, Kapuskom Publik Kemhan, Brigjen TNI Hartind Asrin, dan Karoum Setjen Kemhan, Marsma, TNI Mochamad Sofiudin meninjau sarana prasarana Data Center yang dikelola oleh Pudatin Kemhan.
Menurut Kapusdatin Kemhan, Data Center atau sisfo hanneg ini adalah suatu fasilitas yang berfungsi untuk penerimaan, penyimpanan dan penyampaian data-data yang penting mencakup data personil, data logistik, data transportasi dan data-data lain untuk mendukung kedinasan Kemhan dan TNI.
Kapusdatin mengungkapkan Data Center yang baru saja di kembangkan tersebut dilengkapi dengan Teknologi Sistem Informasi, Geographic Information System (GIS). dan Bisnis Intelejen (BI).
Dijelaskan Kapusdatin, Teknologi Sistem Informasi, Geogrphic Information System (GIS) merupakan peta digital yang ditumpangi oleh data sebagai informasi pendukung yang dibutuhkan saat terjadi bencana alam dan bahaya lainnya. “ Misalnya saja terjadi bencana di suatu tempat, dan pada saat dilokalisir melalui informasi dari satuan-satuan didaerah maka akan terlihat di sekitar daerah itu apa saja yang bisa diberdayakan untuk mengantisipasi bencana tersebut,” Ungkap Kapusdatin.
Sementara itu terkait teknologi Bisnis Intelejen (BI), bertujuan untuk mengelola arus informasi data yang diterima dari Pusat Pengolahan Data setiap Angkatan yang ada di daerah, sampai kepada pimpinan Kemhan dan TNI untuk mengambil suatu keputusan.“ Disebut Bisnis Intelejen adalah suatu proses kerja atau manajemen sistem informasi pada setiap Satker di internal Kemhan dan TNI yang telah didukung oleh teknologi informasi yang tercanggih,” Jelas Kapusdatin.
Disamping itu Data Center juga sudah di lengkapi dengan beberapa pengamanan baik perangkat keras dan perangkat lunak untuk mencegah ancaman bahaya kejahatan yang bersifat Cyber Crime ataupun yang ditimbulkan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Kapusdatin berpendapat selain dari sisi teknologi komputer, kerawanan kejahatan bisa terjadi dari sisi SDM sebagai operator yang bisa dan kapan saja mengeluarkan data-data rahasia kepada publik.
Kapusdatin mengharapkan, dengan adanya fasilitas Data Center saat ini, seluruh Satker yang ada di bawah Kemhan dan TNI khususnya yang ada di daerah bersedia untuk menyampaikan data-data ataupun informasi terkait kepentingan pertahanan dan keamanan. Selain itu diharapkan juga diantara satker-satker antar Kemhan dan TNI dapat berkoordinasi melalui sistem yang dibangun pada Data Center dalam rangka menyajikan data dan informasi kepada pimpinan.
Kapusdatin mengungkapkan rencana kedepannya, juga akan dibangun infrastruktur dan jaringan sistem informasi yang berguna sebagai fasilitas pengelolaan data antara Kemhan dengan beberapa Kementerian dan Lembaga pemerintah terkait.
(DMC)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.