Jakarta | TNI Angkatan Laut (AL) membangun pangkalan
kapal selam di Teluk Palu, Sulawesi Tengah. Ditargetkan tahun depan
pangkalan itu sudah bisa diresmikan pengoperasiannya.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya TNI Marsetio mengatakan, pembangunan pangkalan itu dilakukan lantaran dalam beberapa tahun ke depan, TNI AL segera diperkuat tiga unit kapal selam baru yang dibeli dari Korea Selatan. Sekarang ini TNI AL baru memiliki dua unit kapal selam.
Proses pembangunan, kata dia, sudah mencapai 90 persen. "Diharapkan 2014 sudah bisa diresmikan dan segera digunakan," ujarnya usai Peresmian Replika KRI Matjan Tutul-602 di Museum Satria Mandala Pusat Sejarah TNI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (15/1/2013).
Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Untung Suropati menambahkan, pembangunan pangkalan kapal selam tersebut sudah dalam tahap penyelesaian. Misalnya, pembangunan pagar keliling dan pengecatan, serta meubelair.
Infrasktruktur utama pangkalan itu, yakni dermaga, shelter, alat tambat, radio komunikasi serta fasilitas perbaikan sudah siap. Menurut dia, penggunaan pangkalan tak menunggu kedatangan kapal selam dari Korea Selatan, pasalnya TNI AL sudah memiliki dua unit kapal selam, Cakra dan Nanggala.
"Kita sudah melakukan uji coba kesiapan pangkalan. Kita cukup sering kesana untuk bersandar," ujarnya.
Untung melanjutkan, pemilihan Teluk Palu sebagai lokasi pembangunan pangkalan karena teluk ini cukup strategis dilihat dari kepentingan geopolitik dan geostrategis. Lokasi ini dekat dengan wilayah Malaysia, terutama wilayah sengketa di Ambalat.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya TNI Marsetio mengatakan, pembangunan pangkalan itu dilakukan lantaran dalam beberapa tahun ke depan, TNI AL segera diperkuat tiga unit kapal selam baru yang dibeli dari Korea Selatan. Sekarang ini TNI AL baru memiliki dua unit kapal selam.
Proses pembangunan, kata dia, sudah mencapai 90 persen. "Diharapkan 2014 sudah bisa diresmikan dan segera digunakan," ujarnya usai Peresmian Replika KRI Matjan Tutul-602 di Museum Satria Mandala Pusat Sejarah TNI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (15/1/2013).
Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Untung Suropati menambahkan, pembangunan pangkalan kapal selam tersebut sudah dalam tahap penyelesaian. Misalnya, pembangunan pagar keliling dan pengecatan, serta meubelair.
Infrasktruktur utama pangkalan itu, yakni dermaga, shelter, alat tambat, radio komunikasi serta fasilitas perbaikan sudah siap. Menurut dia, penggunaan pangkalan tak menunggu kedatangan kapal selam dari Korea Selatan, pasalnya TNI AL sudah memiliki dua unit kapal selam, Cakra dan Nanggala.
"Kita sudah melakukan uji coba kesiapan pangkalan. Kita cukup sering kesana untuk bersandar," ujarnya.
Untung melanjutkan, pemilihan Teluk Palu sebagai lokasi pembangunan pangkalan karena teluk ini cukup strategis dilihat dari kepentingan geopolitik dan geostrategis. Lokasi ini dekat dengan wilayah Malaysia, terutama wilayah sengketa di Ambalat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.