Rabu, 20 Februari 2013

Kisah 30 Tahun Sutiyoso Mengabdi di TNI AD

http://static.republika.co.id/uploads/images/square/sutiyoso-_110331152416-746.jpg Jakarta  Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, meluncurkan bukunya yang berjudul 'The Field General, Totalitas Prajurit Para Komando' yang berlangsung di Jakarta Theatre, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (15/1).

Peluncuran buku ini dihadiri sejumlah pejabat negara dan tokoh seperti Menko Polhukam Djoko Suyanto, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden (Wapres) Try Sutrisno, Agum Gumelar, dan Adnan Buyung Nasution.

Buku yang ditulis Robin Simanulang ini menceritakan selama 30 tahun kiprah dan pengalaman Sutiyoso mengabdi di TNI Angkatan Darat (AD) dan di pasukan khusus (Kopassus) TNI AD.

"Saya berkarier di militer kira-kira 30 tahun. Selama 25 tahun saya mengabdi di lapangan di grup 3 Kopassus TNI AD, lalu kira-kira tiga tahun saya di Kostrad. Selebihnya kira-kira 22 tahun saya mengabdi di jajaran Kopassus TNI AD. Jabatan terakhir saya sebagai Wakil Komandan Jenderal Kopassus," tutur Sutiyoso.

Dalam buku ini, kata mantan Pangdam Jaya yang didampingi sang istri Setyorini menceritakan tentang pengalamannya ketika mengikuti berbagai operasi militer di lima wilayah di Indonesia. Di antaranya adalah ketika berpangkat kapten, dua kali pernah dikirim ke Timor-Timur (Timtim).

"Pertama saya ditugaskan ke Timtim sedirian lalu yang kedua bersama pasukan khusus grup 3 Kopassus TNI AD yang mendapat tugas khusus," ungkapnya yang juga mengungkapkan di buku ini semua ditulis mengenai operasi rahasia di Timtim yaitu operasi dengan sandi Flamboyan.

Bang Yos sapaan akrab Sutiyoso berharap buku ini bisa jadi bahan pembelajaran bagi para personel militer yang masih aktif. "Ada pelajaran yang bisa diambil dari pengalaman yang saya tulis dibuku ini," harap Letjen TNI Purnawirawan kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 6 Desember 1944 ini.

Sutiyoso berharap masyarakat dapat mengenal sosoknya lebih jauh, khusus kariernya di bidang kemiliteran.

"Setidaknya pandangan yang diberikan masyarakat kepada saya adalah lurus, bukan malah kontradiksi dan tentunya saya mengabdi demi nusa dan bangsa," ujar Gubernur DKI Jakarta selama dua periode, mulai 6 Oktober 1997 hingga 7 Oktober 2007 ini.

  ● Republika  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.