Jumat, 22 Februari 2013

TNI AL Rencanakan Beli 11 Helikopter Anti Kapal Selam

Untuk menambah kemampuan dalam operasi tempur laut, TNI Angkatan Laut saat ini sedang melaksanakan proses pengadaan 11 unit helikopter antikapal selam dan lima unit pesawat Patroli Maritim CN-235.

Hal tersebut dikatakan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio, M.M. saat menjadi inspektur upacara Serah Terima Jabatan Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) dari Laksamana Pertama TNI Sugianto, S.E, M.A.P. kepada Laksamana Pertama TNI I Nyoman Nesa, bertempat di Apron Lanudal Juanda, Surabaya, Jumat (22/2).

Menurut Kasal saat ini prosesnya ada di Kementerian Pertahanan RI dan anggarannya sudah dialokasikan. “Hal ini merupakan cita-cita TNI AL, khususnya jajaran Puspenerbal untuk kembali memiliki armada helikopter antikapal selam. Efek penangkalannya sangat diperlukan oleh Indonesia, seperti peribahasa si vis pacem para bellum,” kata Laksamana TNI Marsetio, M.M.

Masih menurut Kasal, alutsista udara tersebut memiliki tingkat kehandalan yang tinggi, dan realisasinya akan dilaksanakan secara bertahap sesuai yang telah direncanakan. Dengan adanya berbagai upaya modernisasi alutsista Penerbangan Angkatan Laut, melalui upaya penambahan berbagai jenis pesud, lanjut Kasal, tentunya akan diikuti dengan pemenuhan kebutuhan fasilitas dan dukungannya, baik pangkalan maupun fasilitas keselamatan penerbangan serta penambahan dan peningkatan Pangkalan Udara. “Selain itu, pembinaan penerbangan TNI Angkatan Laut harus tetap diimbangi dengan pembinaan kemampuan sumber daya pengawaknya secara teknis maupun taktis, dalam melaksanakan berbagai tugas operasi dan latihan, berdasarkan safety culture dengan metode manajemen resiko (risk management), guna mengurangi incident maupun accident yang dapat terjadi dengan tetap berpedoman pada zero accident, sehingga peranan Komandan Puspenerbal sangat diperlukan dalam melaksanakan pembinaan kekuatan dan kemampuan penerbangan TNI Angkatan Laut,” tegas Kasal Laksamana TNI Marsetio, M.M.

Terkait acara serah terima jabatan Komandan Puspenerbal, pada kesempatan itu Kasal menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Laksamana Pertama TNI Sugianto, S.E., M.A.P., atas dedikasi, pengabdian, jerih payah dan kerja kerasnya dalam membina, membangun dan memajukan Puspenerbal selama ini. “Saya juga mengucapkan selamat kepada Laksamana Pertama TNI I Nyoman Nesa atas jabatan yang baru selaku Komandan Puspenerbal. Hendaknya disadari bahwa jabatan tersebut merupakan wujud kepercayaan dan kehormatan dari Pemimpin TNI Angkatan Laut, sekaligus merupakan amanah yang harus dijawab dengan tekad dan semangat untuk terus memajukan TNI Angkatan Laut. Saya percaya dengan bekal pendidikan, pengetahuan, kemampuan serta pengalaman yang dimiliki, Laksamana akan dapat melaksanakan tugas dengan baik,” kata Kasal.

Komandan baru Puspenerbal Laksamana Pertama TNI I Nyoman Nesa, sebelumnya menjabat sebagai Komandan Korps Siswa Sekolah Staf dan Komando (Dankorsis Sesko) TNI sejak Juni 2012. Putra Bali kelahiran Denpasar, 11 Desember 1961 ini, merupakan Alumni Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-31 tahun 1986. Sedangkan Laksamana Pertama TNI Sugianto, S.E., M.A.P., selanjutnya akan bertugas sebagai Staf Ahli Tk. II Panglima TNI bidang Kesejahteraan Prajurit di Mabes TNI, Jakarta.

Sehari sebelum dilaksanakan sertijab, Komandan Puspenerbal dan calon penggantinya, telah melaksanakan commodore inspection, yaitu peninjauan dan pengecekan alutsista, pangkalan, sarana latihan simulator, dan sumber daya manusia penerbangan sebagai wujud kesiapan estafet kepemimpinan berikutnya. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pembinaan yang telah dilaksanakan dan harus dikembangkan di masa mendatang. Dalam kesempatan commodore inspection tersebut, kedua perwira tinggi ini sepakat untuk lebih fokus dalam mewujudkan kejayaan Penerbangan Angkatan Laut dalam perannya sebagai naval aviation yang handal dan disegani.

Puspenerbal selaku Badan Pelaksana Pusat (Balakpus) Mabesal, merupakan pusat pembinaan terhadap satuan-satuan Penerbangan Angkatan Laut di bidang personel maupun kesiapan unsur-unsur udara. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Puspenerbal mengemban fungsi penerbangan yang meliputi: pengintaian udara taktis, antikapal atas permukaan air, antikapal selam, pendaratan pasrat lintas helikopter, dukungan logistik cepat, patroli maritim, operasi tempur laut, serta penyelenggaraan fungsi pembinaan materiil Penerbangan Angkatan Laut.

Selama kurun waktu tahun 2012, kegiatan monitoring dan patroli maritim sepanjang tahun yang dilaksanakan oleh unsur-unsur Puspenerbal, berhasil mendeteksi sebanyak 3.410 target/sasaran pengamatan di perairan yurisdiksi nasional, dengan rincian: 20 kapal perang asing, 64 kapal survei, 1.884 kapal ikan, 555 kapal kargo, 33 kapal tanker, 125 kapal tongkang, 125 kapal curah tambang, 33 kapal penumpang, dan 571 objek lainnya. Monitoring ini dilaksanakan melalui hasil penggelaran unsur-unsur udara patroli maritim yang di BKO-kan ke Guspurlaarmatim/armabar dan Guskamlaarmatim/armabar serta operasi-operasi lainnya.

Kini program pembangunan kekuatan unsur udara Puspenerbal jenis fixed-wing aircraft difokuskan pada unsur kelas menengah (middle-class aircraft) sejenis CN 235 Patmar (patroli maritim). Begitu pula untuk jenis rotary wing aircraft, diarahkan pada unsur udara yang memiliki kemampuan antikapal atas permukaan air dan antikapal selam dalam rangka memberikan deterrence effect kepada kapal permukaan maupun kapal selam negara lain. Selain alutsista, juga sedang dibangun Pangkalan Udara Angkatan Laut di Biak, Papua, guna mendukung tugas operasional unsur-unsur udara di wilayah tersebut, serta penyempurnaan airstrip di Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur yang dikhususkan untuk sarana latih terbang.

Upacara sertijab orang nomor satu di jajaran Puspenerbal ini, dihadiri para Pangkotama Angkatan Laut, para Asisten Kasal, para Kepala Dinas di lingkungan Markas Besar Angkatan Laut, pejabat militer dan Kepolisian di wilayah Jatim, pejabat Pemerintah Jatim beserta Muspida Jatim, Bupati beserta Muspida Kabupaten Sidoarjo, para mantan Komandan Puspenerbal, para sesepuh Penerbangan Angkatan Laut, para mitra kerja di lingkungan Puspenerbal, serta undangan lainnya.

Demikian berita Dinas Penerangan Angkatan Laut.


  ● TNIAL  

1 komentar:

  1. Langkah AL menghidupkan lagi skadron helikopter anti kapal selam PENERBAL sangat bagus apalagi dg terus ditambahkanya pesawat patroli maritim CN235MPA. Tetapi ini mestinya hanya strategi utk mengisi kekosongan kurangnya kapal selam AL. Minimum Indonesia punya 11 kapal selam jenis attack seperti klas kilo Rusia atau kalau mau bisa bikin sendiri ya harus punya 19 kapal selam klas Changbogo U209 dg kelengkapan senjata torpedo, rudal harpoon, rudal C705 yg memadai.

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.